Rabu, 23 Juli 2014 01:54 WIB
| Penulis: Rendy Sadikin
Joko Widodo dan Jusuf Kalla
bersama sejumlah pimpinan partai pendukung dan sejumlah tokoh berkumpul di
kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Kebagusan, Jakarta Selatan, Selasa
(22/7/2014) Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri sempat metitikan
air mata jelang pengumuman Hasil pilpres KPU. (TRIBUNNEWS.COM/Ferdi)
JAKARTA - Amnesty
International mengatakan presiden terpilih Indonesia, Joko Widodo, harus
mewujudkan janji-janji kampanyenya untuk memperbaiki situasi hak asasi manusia
Indonesia yang mencemaskan.
Demikian disampaikan Direktur Asia Pasifik Amnesty
International, Richard Bennett, dalam siaran pers yang diterima Tribunnews,
Rabu (23/7/2014).
Menurut Richard Bennet, Jokowi telah menjanjikan untuk
mengutamakan urusan HAM selama masa pemerintahannya-–termasuk menyelesaikan
pelanggaran-pelanggaran serius HAM di masa lalu, melindungi kebebasan beragama,
mereformasi kepolisian dan membuka akses ke Papua bagi para pemantau
internasional.
“Merupakan sesuatu yang membesarkan hati bahwa Presiden Joko Widodo telah berbicara tentang komitmennya untuk hak asasi manusia selama masa kampanye presiden; sekarang saatnya dia harus mewujudkannya,” kata Richard Bennett.
Bennet mengatakan pemerintahan yang baru memiliki
kesempatan untuk membuka halaman baru menuju era di mana HAM secara sejati
dihormati di Indonesia.
Kemenangan Jokowi, imbuh Bennet, akan meningkatkan
harapan banyak aktivis HAM dan korban yang telah berjuang melawan impunitas
selama bertahun-tahun.
"Harapan-harapan tersebut tidak bisa dihabisi,” terangnya.
Sebagai langkah paling awal, Amnesty
International mendesak pemerintahan yang baru untuk mengambil evaluasi
mendalam rekam jejak HAM Indonesia selama dekade terakhir dan memformulasikan
sebuah rencana aksi yang jelas.
"Yang juga penting, hal ini harus dilakukan bersama-sama dengan masyarakat sipil dan aktor-aktor penting lainnya,” ujarnya.
Sumber: TribunNews.Com
0 komentar:
Posting Komentar