YPKP 65-66 Kebumen
WeBlog Dokumentatif Terkait Genosida 1965-66 Indonesia
Home
Berita
Nasional
Daerah
Hukum
Politik
Artikel
Opini
Interview
Editorial
Galeri
Photo
Video
Uncategorized
Minggu, 19 April 2015
Dianggap Gangguan, CIA Rancang Pembunuhan Sukarno
21.45
Kliping
,
Kliping #65
,
Sejarah
No comments
HENDRI F. ISNAENI
Minggu 19 April 2015 WIB
Presiden Sukarno dan Richard Nixon, wakil presiden Amerika serikat, di sebuah warung kopi di Cipanas, Bogor, 1953.
Foto
: majalah American Miscellany, No. 64, 1953.
KOMISI Church mendapatkan sejumlah petunjuk bahwa CIA pernah berencana membunuh Presiden Sukarno. Rencana tersebut terungkap dari kesaksian Richard Bissel, mantan wakil direktur bidang perencanaan CIA, kepada Komisi Church.
Richard Bissel menyatakan, “pembunuhan atas Sukarno ‘pernah dipertimbangkan’ oleh CIA. Rencana tersebut berkembang sampai pada upaya mengidentifikasi aset –seorang pembunuh–yang diperkirakan akan direkrut untuk melaksankan pembunuhan itu.”
Menurut Tim Weiner dalam
Membongkar Kegagalan CIA
, Bissell mengakui bahwa rencana pembunuhan Sukarno tidak terlaksana dan tidak pernah disempurnakan sampai pada titik ketika upaya itu dianggap layak.
“Kesulitan itu berhubungan dengan kemungkinan menciptakan situasi bahwa agen yang akan melaksanakannya mempunyai akses ke sasaran,” kata Bissel, dikutip Weiner, dari kesaksiannya kepada Komisi Kegiatan-kegiatan CIA bentukan Presiden (Komisi Rockefeller), 21 April 1975,
top secret
, dinyatakan bukan rahasia (
declassifed
) pada 1995.
Menurut Weiner, CIA kali pertama menunjukkan kekhawatiran terhadap rezim Sukarno dalam sebuah laporan yang disampaikan Dewan Keamanan Nasional pada 9 September 1953. Setelah mendengar penjabaran CIA tentang situasi Indonesia yang menakutkan, Harold Stassen, yang ketika itu menjabat direktur Dinas Keamanan Bersama (Mutual Security Agency), organisasi bantuan militer dan ekonomi yang menggantikan Marshall Plan, mengatakan kepada wakil presiden Nixon dan Dulles bersaudara (Menteri Luar Negeri John Foster Dulles dan Direktur CIA Allen Dulles), bahwa mereka “sebaiknya memberikan pemikiran terhadap langkah-langkah pemerintah, yang akan menyebabkan jatuhnya rezim baru di Indonesia, karena rezim itu ternyata sangat buruk. Kalau rezim itu sampai disusupi dengan hebatnya oleh pihak komunis seperti yang diyakini oleh CIA, akan lebih bijaksana untuk menyingkirkan rezim itu daripada harus mendukungnya.”
Namun, setelah Richard Nixon bertemu Sukarno di Jakarta pada Oktober 1953, dia menyatakan kepada para perwira CIA, bahwa Sukarno “mendapat dukungan luar biasa dari rakyat, sama sekali antikomunis, dan tidak ada keraguan bahwa dia adalah ‘kartu’ utama Amerika Serikat.”
Dulles bersaudara sangat meragukan Nixon. “Sukarno telah menyatakan dirinya sebagai
noncombatant
(tidak ikut berperang) dalam perang dingin, dan tidak ada yang netral di mata mereka,” tulis Weiner. Oleh karena itu, “CIA dengan serius mempertimbangkan pembunuhan terhadap Sukarno pada musim semi tahun 1955.”
Namun, rencana pembunuhan tersebut tidak terlaksana. AS kemudian memilih cara politik untuk mengalahkan Sukarno. Menurut Weiner, sembilan belas hari setelah KAA, CIA menerima sebuah perintah aksi-rahasia dari Gedung Putih, bernomor NSC 5518, yang dinyatakan tak lagi rahasia pada 2003 (
declassified
).
Perintah itu memberikan wewenang kepada CIA untuk menggunakan “semua cara rahasia yang layak termasuk memberikan uang untuk membeli para pemilih dan politisi Indonesia, melakukan peperangan politik untuk mendapatkan kawan dan merongrong calon-calon musuh…untuk menjaga agar Indonesia tidak menoleh ke kiri.”
“CIA memompakan sekitar $1 juta ke kantong musuh politik paling kuat Sukarno, Partai Masjumi, pada pemilihan pertama yang diadakan di Indonesia setelah penjajahan,” tulis Weiner. Operasi CIA tersebut gagal: partai Sukarno, PNI menang, Masyumi menduduki tempat kedua, dan PKI menduduki posisi keempat yang membuat cemas Washington.
“CIA terus membiayai partai-partai politik pilihannya dan ‘sejumlah tokoh politik’ di Indonesia seperti disampaikan Bissel dalam sebuah kesaksian lisan,” tulis Weiner.
CIA tak berhenti menguntit Sukarno. Pada 1957, kepala divisi CIA untuk kawasan Timur Jauh, Al Ulmer, dalam wawancara dengan Weiner, menyatakan bahwa dia mengimbau kepada para perwira CIA untuk memonitor Sukarno selama turnya di Asia, dengan pesawat jet carteran Pan Am.
“Hasil misinya hanya terbatas pada sampel kotoran Sukarno untuk analisis medis, yang didapat oleh kepala CIA stasiun Hong Kong, Peter Sichel, dengan bantuan seorang awak pesawat Pan Am yang dibayar CIA. Dengan ketiadaan pengetahuan, semua bukti relevan,” tulis Weiner.
CIA berusaha menjatuhkan Sukarno mulai dari merencanakan membunuhnya, melawannya secara politik, sampai membuat film porno yang seakan-akan dimainkan oleh Sukarno. CIA baru berhasil menjatuhkan Sukarno setelah terlibat dalam peristiwa Gerakan 30 September 1965
.
http://historia.id/modern/dianggap-gangguan-cia-rancang-pembunuhan-sukarno
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
0 komentar:
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Social Profiles
Popular
Tags
Blog Archives
Mengenai Saya
YPKP 65 Kebumen
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
Program Re-Ra (Rekonstruksi & Rasionalisasi) TNI Kabinet Hatta
25 Desember 2015 Sebelum diadakannya program “reorganisasi dan rasionalisasi” (Re-ra) oleh Perdana Menteri Hatta,...
Tragedi 1965 dan Peristiwa Madiun 1948
Oleh: Yunantyo Adi Pengantar Redaksi: Wacana rekonsiliasi dalam Simposium Nasional "Bedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan&quo...
Pembrontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun, 18 September 1948
18 September 2015 illustrasi: Gambar ini adalah kekerasan yang terjadi di Vietnam, yang penah dimanipulasi untuk melegitimasi k...
Siapakah Letkol Untung ?
Friday, December 12, 2014 S oeharto- U ntung: Hubungan spesial [jitunews] Siapakah Letkol U ntung dan apa hubunganya dengan peristi...
Siapakah Letkol Untung Itu ? Sejauh Mana Keterlibatannya dalam Gerakan G-30-S
Kamis, 22 April 2010 Letkol Untung [Foto : Kaskus ] Tahun 1960-an dunia diwarnai dengan ketegan...
Tjilik Riwut Tokoh Intelijen Pembubaran RIS di Kalimantan
June 19, 2017 Tjilik Riwut nomor tiga dari kanan tanpa topi / ist SHNet, PALANGKA RAYA – Tjilik Riwut, Gubernur Kalimantan Tengah, 1...
Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali
Senin, 10 September 2018 | 10:30 WITA 1. Siswa SMP Sudah Ikut Berpolitik di GSNI atau IPPI Gerakan 30 September 1965 atau dike...
Max Lane: Pram Sejarawan Terbaik Indonesia
Tuesday, 25 December 2012 PENERJEMAH enam karya Pramoedya Ananta Toer asal Australia, Max Lane, menjadi dosen tamu selama lima perte...
"MESUJI BERDARAH " PEMBANTAYAN SADIS YANG MENEWAS KAN "SATU KAMPUNG" INI LAH KRONOLoGIS NYA..!!!
16 Nov 2011 illustrasi: Korban pembantaian politik di Filipina Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) memaparkan penyebabnya insiden pemba...
Pemerintah Bahas RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Kamis, 12 Maret 2020 RUU KKR sebagai payung hukum untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat pada masa lalu melalui jalur nonyudisial. ...
Diberdayakan oleh
Blogger
.
Categories
Kliping #65
Tragedi
Anti Orba
Sejarah
News
Article
Kliping
Impunity
Kisah
Militerism
IPT65
PKI
Genosida 65
Documentary
Sejarah #Gerwani
hoax ala orba
Persekusi
Mass-Graves
Press-Release
Statement
Kejahatan HAM
Komnas HAM
Stigma PKI
Internasional
Materi
Surat
Buku
G30S
Lekra
Film
Sastra
Interview
arsip rahasia
Pembantaian Massal
Kejakgung
YPKP 65
Kamisan
KontraS
Konspirasi
Pramoedya Ananta Toer
Pulau Buru
Jokowi
BTI
Bedjo Untung
Genosida Politik
Pemuda Rakyat
Genosida
Rekonsiliasi
CIA
PKI 1948
KKR
IPT'65
Amnesty International
Aceh
DN Aidit
Konflik Agraria
Plantungan
investigasi
Dialita
LBH
Tjakrabirawa
Menko Polhukam
Simposium
Orba Soeharto
PBB
Tokoh
Testimoni
Baperki
DKN
Purwodadi
Cilacap
Eksil
Kanigoro
Tan Malaka
Bali
Foto
Muhidin M Dahlan
Seni Rupa
Gusdurian
Moncongloe
Tumiso
Jeju
Musik
Pendidikan
SOBSI
HRWG
Hersri Setiawan
Koesalah S Toer
NTT
Oey Hay Djoen
Trikoyo Ramidjo
Genjer-genjer
Harsutejo
Holocaust
Kalimantan
Karl Marx
Memorialisasi
Soemarsono
Tapol Yogya
HAM
Hendra Gunawan
Heru Atmojo
Luweng
Mia Bustam
Putmu'inah
SKP-HAM
Sudarno
Arsip
Gandrung
Keppres 28/1975
Keppres 28/2975
LPSK
Lubang Buaya
Obituari
Sexual Violence
Sulami
Supersemar
Tapol
Tapol Bali
Wonogiri
Ahmad Tohari
Asset
Brebes
Haji Misbach
Insureksi
JC Princen
Jess Melvin
Munir
Museum
Operasi Trisula
Papua
Purbalingga
Purwokerto
Red Drive Proposal
Tapol Jakarta
Tapol Jawa Timur
Banten
Banyuwangi
Basoeki Abdullah
Blitar
CHTH
Demonisasi
English
JPIT
Kebumen
Klaten
Lengger
Magetan
Nasionalisasi
Nazi
Novel
Nyoto
Poncke Princen
Putu Oka Sukanta
Referensi
Sarbupri
Sei Ular
Svetlana
Tapol Ambarawa
Tapol Jawa Tengah
Tapol Kalimantan Timur
Teater
ipt 65
komune paris
Aris Panji
Biennale
Blitar Selatan
Cerpen
Communist Manifesto
Data Virtual
Digul
Gubernur Sutedja
Hilmar Farid
KSP
Kuli Kontrak
Kulo Kontrak
MK
Made Supriatma
Mark Curtis
Mars Nursmono
Mattew Woolgar
Nasakom
Nusakambangan
Nyai Ontosoroh
Oei Hiem Hwie
PGRI Non Vaksentral
PKI 1026
Perampasan Asset
Petrus
Riset
Semaun
Sragen
Sudisman
Sudjojono
TMP Kalibata
Tangerang
Tapol Gunung Kidul
Tapol Jawa Barat
Tapol Lampung
Tapol Palu
Tapol Purworejo
Tom Udall
Tritura
Umi Sardjono
Vanessa Hearman
emko Polhukam
enosida 65
Arsip Blog
►
2020
(31)
►
Maret
(4)
►
Februari
(22)
►
Januari
(5)
►
2019
(404)
►
Desember
(46)
►
November
(44)
►
Oktober
(64)
►
September
(34)
►
Agustus
(35)
►
Juli
(16)
►
Juni
(12)
►
Mei
(33)
►
April
(32)
►
Maret
(35)
►
Februari
(20)
►
Januari
(33)
►
2018
(628)
►
Desember
(27)
►
November
(26)
►
Oktober
(82)
►
September
(65)
►
Agustus
(32)
►
Juli
(39)
►
Juni
(78)
►
Mei
(53)
►
April
(60)
►
Maret
(50)
►
Februari
(76)
►
Januari
(40)
►
2017
(745)
►
Desember
(42)
►
November
(50)
►
Oktober
(153)
►
September
(179)
►
Agustus
(32)
►
Juli
(42)
►
Juni
(30)
►
Mei
(53)
►
April
(30)
►
Maret
(46)
►
Februari
(40)
►
Januari
(48)
►
2016
(1284)
►
Desember
(26)
►
November
(24)
►
Oktober
(85)
►
September
(83)
►
Agustus
(51)
►
Juli
(138)
►
Juni
(164)
►
Mei
(346)
►
April
(244)
►
Maret
(76)
►
Februari
(25)
►
Januari
(22)
▼
2015
(438)
►
Desember
(32)
►
November
(85)
►
Oktober
(116)
►
September
(98)
►
Agustus
(24)
►
Juli
(10)
►
Juni
(21)
►
Mei
(9)
▼
April
(11)
Hari-Hari Terakhir Menjelang Eksekusi Mati Henk Sn...
Awal Mula Indonesia Mengutang Pada IMF
Ratna Hapsari : ¨Orde Baru Sangat Berhasil Merekay...
Upaya CIA Menggagalkan Konferensi Asia Afrika
Dianggap Gangguan, CIA Rancang Pembunuhan Sukarno
Menyingkap Rahasia Pembantaian Massal 1965-1966
Menyingkap Rahasia Pembantaian Massal 1965-1966
Hutan Mistis Tempat Pembantaian Pengikut PKI di Ke...
Seminar Pembantaian PKI, Menguak Tabu Peristiwa 1965
HOS Tjokroaminoto: Islam dan Sosialisme
Hari Terbunuhnya DN Aidit
►
Maret
(19)
►
Februari
(9)
►
Januari
(4)
►
2014
(94)
►
Desember
(7)
►
November
(4)
►
Oktober
(16)
►
September
(15)
►
Juli
(10)
►
Juni
(7)
►
Mei
(2)
►
April
(18)
►
Maret
(3)
►
Februari
(6)
►
Januari
(6)
►
2013
(113)
►
Desember
(8)
►
November
(7)
►
Oktober
(19)
►
September
(20)
►
Agustus
(6)
►
Juli
(13)
►
Juni
(11)
►
Mei
(15)
►
April
(6)
►
Maret
(2)
►
Februari
(5)
►
Januari
(1)
►
2012
(85)
►
Desember
(6)
►
November
(8)
►
Oktober
(16)
►
September
(21)
►
Agustus
(3)
►
Juli
(10)
►
Juni
(1)
►
Mei
(3)
►
April
(5)
►
Februari
(6)
►
Januari
(6)
►
2011
(71)
►
Desember
(2)
►
November
(5)
►
Oktober
(16)
►
September
(9)
►
Agustus
(11)
►
Juli
(2)
►
Juni
(1)
►
April
(10)
►
Maret
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(10)
►
2010
(65)
►
Desember
(6)
►
November
(1)
►
Oktober
(11)
►
September
(26)
►
Agustus
(8)
►
Juni
(4)
►
Mei
(2)
►
April
(1)
►
Februari
(1)
►
Januari
(5)
►
2009
(30)
►
Desember
(2)
►
November
(1)
►
Oktober
(8)
►
September
(3)
►
Agustus
(5)
►
Juli
(4)
►
April
(1)
►
Maret
(1)
►
Februari
(4)
►
Januari
(1)
►
2008
(23)
►
Desember
(1)
►
November
(6)
►
Oktober
(4)
►
September
(1)
►
Juni
(1)
►
Mei
(2)
►
April
(2)
►
Maret
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(1)
►
2007
(24)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
Oktober
(5)
►
September
(12)
►
Agustus
(1)
►
Juli
(1)
►
April
(1)
►
Februari
(1)
►
2006
(3)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
2005
(3)
►
Oktober
(1)
►
September
(1)
►
April
(1)
►
2004
(2)
►
Oktober
(1)
►
September
(1)
►
2003
(6)
►
Oktober
(1)
►
September
(3)
►
Juli
(1)
►
Juni
(1)
►
2002
(2)
►
Juli
(2)
►
2001
(4)
►
November
(1)
►
Oktober
(1)
►
Juli
(1)
►
Mei
(1)
►
2000
(5)
►
Oktober
(1)
►
September
(2)
►
Juli
(2)
►
1999
(1)
►
Juli
(1)
►
1998
(2)
►
Desember
(1)
►
Oktober
(1)
►
1996
(1)
►
Oktober
(1)
►
1981
(1)
►
Juli
(1)
Recent Posts
Recent Posts Widget
Your browser does not support JavaScript!
0 komentar:
Posting Komentar