Senin, 19 Juni 2017

Nasib Tragis Pencipta "Mars Pancasila"


Garuda Pancasila
Akulah pendukungmu
Patriot Proklamasi
Sedia bekorban untukmu

……..


Lagu ini dimasa orde baru berkuasa , setiap hari disiarkan oleh TVRI sebagai corong pemerintah. Begitu kita mendengar lirik-lirik sederhana namun menyimpan makna yang dalam tersebut dikumandangkan, serasa dada kita bergetar berderap nan perwira. Terbayang putra-putri pertiwi nan patriotik berdegak tegap maju dengan dada menegak.
Mars Pancasila menjadi begitu monumental menancap di relung paling dalam putra-putri pertiwi. Sejak tahun 1956 ketika mula lagu ini diciptakan, hingga sekarang tidak lekang oleh jaman, pun juga rezim. Rezim boleh saja berganti, tapi tidak untuk Mars Pancasila yang oleh orang banyak lebih dikenal sebagai lagu Garuda Pancasila.
Pencipta lagu Pancasila adalah Sudarnoto, lelaki kelahiran Kendal, Jawa Tengah 24 Oktober 1925. Tidak banyak yang bisa diungkap dari lelaki yang pernah menjadi tahanan orde baru ini tentang latar belakangnya. Padahal banyak sudah karya yang menjadi sumbangsihnya bagi kebesaran dan kemajuan kesenian di tanah air ini.
Secara formal, Sudarnoto hanya mencapai pendidikan tingkat dua di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Bersama Orkes Hawaiian Indonesia Muda pimpinan Maladi, ia ikut mengisi acara siaran RRI Sala. Sejak 1952, Sudharnoto bekerja di RRI Jakarta, dan menjadi pengisi acara tetap Hammond Organ Sudharnoto.
Pada tahun 1965, Sudharnoto diberhentikan dari RRI Jakarta lantaran keterlibatannya sebagai anggota LEKRA (Lembaga Kebudayaan Rakyat). LEKRA yang terbentuk pada 17 Agustus 1950 ini oleh pemerintahan Suharto di "PKI" kan. Padahal secara organisatoris tidak ada hubungan apapun antara LEKRA dan PKI (Partai Komunis Indonesia).
Memang pada jaman-jaman itu (tahun 60an) ada upaya dari Aidit (Ketua Umum CC PKI) untuk memerahkan LEKRA. Namun upaya ini ditentang oleh Nyoto (Ketua III CC PKI). Bagaimanapun juga, tidak semua anggota LEKRA adalah kaum komunis, begitu argumen Nyoto. Lantaran tidak berhasil mem-PKI-kan LEKRA inilah kemudian PKI membuat Konferensi Seni Sastra Revolusioner (KSSR) yang menjadi corong PKI di bidang kesenian.
Baru pada pasca peristiwa 1965 itulah Suharto berhasil mem-PKI-kan LEKRA. Dengan kekuatan senjata dan fitnah, Suharto membredel LEKRA karena dianggap organ PKI. Kenapa LEMKRA dianggap unsur PKI? Apa karena beberapa anggota LEMKRA juga anggota PKI? atau Karena beberapa lagu ciptaan anggota LEMKRA dinyanyikan oleh anggota PKI disetiap acara PKI seperti Genjer genjer yang diciptakan oleh M Arif juga anggota LEMKRA, meski lagu ini sempat populer saat dinyanyikan oleh Lilis Suryani, penyanyi tenar masa 60-an yang biasa pentas di Istana Presiden, dan juga Bing Slamet.
Tak pelak seluruh anggota LEKRApun dikejar-kejar, ditangkap dan ditahan serta dibunuh tanpa pengadilan. Kekejaman yang diluar perikemanusiaan ini pulalah yang kemudian juga dialami oleh Sudharnoto sekaligus terstigmakan sebagai komunis. Iapun selama beberapa waktu dijebloskan dalam tahanan Salemba.
Setelah dibebaskan dari penjara, Sudharnoto menjadi penyalur es Petojo, Jakarta. Pada tahun 1969, ia beralih profesi menjadi sopir taxi sambil nyambi menjadi pemain organ di restoran LCC dan kemudian Shangrilla.
Dari Berbagai Sumber

0 komentar:

Posting Komentar