Sabtu, 06 Mei 2017

Good Pitch2 Asia Tenggara 2017 melampaui pembuatan film


JESSICHA VALENTINA
THE JAKARTA POST
Jakarta  / Sabtu, 6 Mei 2017  / 10:05 pagi

Dialita paduan suara perempuan, yang anggotanya adalah kerabat atau teman korban pembersihan komunis 1965/1966, membawakan lagu selama Good Pitch2 Southeast Asia 2017 2017 di Goethehaus, Jakarta Pusat, pada 4 Mei. (JP / Wienda Parwitasari)

Angsuran pertama dari program regional, Good Pitch2 (Good Pitch Squared) Asia Tenggara, diadakan di Goethehaus di Jakarta Pusat pada hari Kamis.

Menampilkan empat film dokumenter, yaitu Song for My Children , Audio Perpetua, Intuition dan Sunday Beauty Queen , acara ini mengumpulkan dana dan dukungan lainnya untuk para pembuat film.

Selama acara berlangsung, setiap tim pembuat film diberi waktu tujuh menit untuk mengajukan proyek, yang diikuti oleh umpan balik dari para peserta dalam diskusi meja bundar dan penonton.

Sebuah film dokumenter Indonesia, Song for My Children, yang mengisahkan tentang paduan suara wanita bernama Dialita yang anggotanya adalah kerabat atau teman para korban pembersihan orang-orang yang dituduh komunis pada tahun 1965 dan 1966, menerima dukungan untuk keuangan, publisitas, pemutaran film dan produksi.

Sutradara-produser slash Song for My Children Shalahuddin Siregar mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa proyek tersebut meningkatkan sekitar 75 persen dari total anggaran yang dibutuhkan. Selain mensponsori film dokumenter, Yayasan Tifa juga menawarkan untuk menjadi salah satu sponsor untuk konser Dialita pada bulan Desember.

Para peserta meja bundar memberikan umpan balik kepada '' Song For My Children 'di 2017 Good Pitch2 Southeast Asia. (JP / Wienda Parwitasari)

Sementara itu, Audio Perpetua, sebuah film yang mengikuti komunitas tunanetra di Filipina, menerima sponsor untuk pembuatan film dan mendapat dukungan untuk komunitas juga. Setelah pitch, direktur operasi Contact Center Association of Philippines (CCAP) Jay Santisteban menawarkan untuk mengembangkan kurikulum dan program pelatihan untuk para tunanetra.

Diselenggarakan oleh organisasi nirlaba In-Docs dan organisasi proyek pemuda yang bermarkas di Singapura, Jia Foundation, Good Pitch2 Asia Tenggara dihadiri oleh sekitar 250 orang dari berbagai bidang, termasuk lembaga pemerintah, media, LSM, dan perusahaan swasta.

Direktur program In-Docs Amelia Hapsari mengatakan kepada The Jakarta Postbahwa dampak sosial adalah salah satu syarat bagi pembuat film untuk dipilih dalam Good Pitch2 Asia Tenggara 2017. Para hadirin juga diundang secara khusus berdasarkan komitmen mereka terhadap masalah tersebut. (kes)

Sumber: The Jakarta Post 

0 komentar:

Posting Komentar