Senin, 29 Mei 2017

Rentetan Peristiwa Aneh Ungkap Misteri Sumur Tua Milik Warga Banjar Tegal Badeng

Senin, 29 Mei 2017 11:03 WIB


Tulang belulang manusia ditemukan dalam sumur tua di Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN BALI/I GEDE JAKA SENTOSA

NEGARA - Keberadaan sebuah sumur tua milik warga di Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan NegaraKabupaten Jembrana, menjadi pusat perhatian warga setempat, Minggu (28/5/2017).

Penyebabnya, di dalam sumur yang awalnya tertimbun material tersebut ditemukan tulang-belulang beserta tengkorak manusia yang diduga kuat merupakan korban G30S PKI.

Dari pantauan Tribun Bali, kemarin, sumur tua ini berada di kebun milik warga dari Desa Baluk, Kecamatan Negara, I Nengah Astika (52).

Sumur tersebut memiliki diameter sekitar 80 cm dengan kedalaman 10 meter.
Pembongkaran dan penggalian sumur tua itu dilakukan oleh tiga orang tukang gali, dengan disaksikan oleh pemilik kebun beserta seorang penekun spiritual, I Dewa Kade Mudiana, dari Desa Yeh Kuning, Kecamatan Negara.

Dewa Mudiana adalah orang yang menerawang lokasi sumur misterius tersebut.
Tak lama berselang, sejumlah aparat keamanan yakni TNI dan Tim Identifikasi Polres Jembrana datang membantu penggalian sumur.

Hingga akhirnya, sumur yang sebelumnya tertimbun material tanah dan sempat ditumbuhi pohon kakao tersebut berhasil dibongkar di bagian dasarnya.

Benar saja, puluhan tulang-belulang manusia dengan kondisi terpisah lengkap dengan bagian tengkorak ditemukan tertimbun di dalam sumur.

Tulang-belulang dan tengkorak itu kemudian berhasil diangkat dari sumur tua tersebut.

Pemilik kebun, I Nengah Astika (52), mengatakan pembongkaran sumur tua di Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan NegaraKabupaten JembranaBali dilakukan lantaran terjadinya serentetan peristiwa ganjil yang menimpa keluarganya.

Seperti sakit yang tak kunjung sembuh dan tak diketahui penyebabnya serta kesialan-kesialan lainnya.

Astika beserta keluarga sepakat untuk meminta bantuan seorang balian alias orang pintar guna mengungkap sebab-musabab serentetan peristiwa aneh yang menimpa keluarganya tersebut.

Penerawangan secara niskala ini melibatkan I Dewa Kade Mudiana, seorang penekun spiritual dari Desa Yeh Kuning, Kecamatan Negara.

Akhirnya terungkap bahwa di kebun milik Astika terdapat sumur yang diduga menjadi penyebab serentetan mala tersebut.

Proses penggalian sumur tua di Banjar Tegal Badeng Timur, Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN BALI/I GEDE JAKA SENTOSA
Proses penggalian sumur tua di Banjar Tegal Badeng Timur, Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN BALI/I GEDE JAKA SENTOSA (Tribun Bali/I Gede Jaka Santhosa)

Diketahui di kebun tersebut terdapat tiga sumur.

Dari tiga sumur yang ada, dua sumur lainnya masih digunakan atau dipakai.
Sedang satu sumur lainnya sudah lama tak terpakai dengan timbunan tanah dan pohon kakao.

Di sumur yang tertutup tanah inilah yang kemudian ditemukan tulang-belulang dan tengkorak manusia setelah dilakukan penggalian selama tiga hari.

Lokasi sumur misterius ini pun ditemukan berkat hasil penerawangan orang pintar.
"Awalnya karena membawa mala jadi kami tanyakan ke orang pintar. Akhirnya berdasarkan penerawangan sumur ini penyebabnya dan harus dibongkar. Saya masih kecil dulu dan ingat kalau dulu di sumur ini juga, jadi jalan pintas ke pemukiman warga," kata Astika kepada Tribun Bali, kemarin.
Setelah ditemukan tulang belulang dan tengkorak manusia yang tertimbun di dalam sumur puluhan tahun, kini Astika harus melakukan pembersihan secara sekala dan niskala. 
"Kata orang pintar, sumur ini dibersihkan dulu terus nanti ditimbun kembali. Setelah itu baru dilakukan pecaruan dengan menunggu hari baik," tandas Astika.

Sementara itu, Kelian Banjar Dinas Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, I Wayan Riasa, mengatakan temuan tulang-belulang manusia ini bukanlah yang pertama kali terjadi di wilayahnya.

Tulang belulang manusia ditemukan dalam sumur tua di Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN BALI/I GEDE JAKA SENTOSA
Tulang belulang manusia ditemukan dalam sumur tua di Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN BALI/I GEDE JAKA SENTOSA (Tribun Bali/I Gede Jaka Santhosa)

Sebelumnya, sekitar tahun 2005 lalu Riasa juga sempat membeli sebidang tanah yang letaknya sekitar 100 meter di sebelah barat kebun milik Astika tersebut.

Namun tak berselang lama, tanah ini kemudian dijual kembali.
Pasalnya, ditemukan dua jasad manusia yang sudah berupa tulang-belulang di kebun yang ia beli tersebut.

Akhirnya, tulang-belulang itu dikembalikan kepada pihak keluarga yang sebelumnya telah mengkonfirmasi jika kedua jasad tersebut memang merupakan salah satu anggota keluarganya yang kemudian diupacarai atau diaben.
"Saya tidak tahu pasti kejadiannya. Hanya saja, menurut kabar yang beredar kedua jasad korban yang ditemukan di kebun yang sempat saya beli itu katanya korban dari G30S PKI. Begitu pula dengan yang ditemukan sekarang ini," kata Riasa ketika dikonfirmasi kemarin.

Editor: Dewi Agustina
Sumber: TribunNews.Com 

0 komentar:

Posting Komentar