Jumat, 05 September 2014

Soetarni, istri tokoh PKI Njoto meninggal, 13 tahun disiksa Orba

Jumat, 5 September 2014 16:24 | Reporter : Ramadhian Fadillah

Njoto. wikipedia.org

RA Soetarni, istri politikus Partai Komunis Indonesia, Njoto, meninggal dunia siang ini. Jenazahnya akan dibawa dari Pamulang ke Solo malam ini untuk dimakamkan.

RA Soetarni meninggal dalam usia 85 tahun. Sastrawan Martin Aleida menuliskan berita duka itu di facebook miliknya.
"Kawan yang terus bertahan dalam pergulatan, salam duka paling dalam. Perasaan sedih beriring airmata. Sutarni, istri Njoto, meninggalkan kita siang ini. Kabar duka ini kuterima dari Jane Oey Hay Djoen," tulis Martin, Jumat (5/9).
Martin menulis 13 tahun Soetarni disiksa penguasa Orde Baru. Hanya karena Soetarni adalah istri Njoto. Padahal sebagai istri, Soetarni tak ikut berpolitik.
"Pengorbanannya begitu besar untuk anak-anaknya, terutama suaminya tercinta, Njoto. Tigabelas tahun disiksa rezim milileristis, mengasingkannya di penjara Pelantungan, hanya karena suaminya Njoto," kata Martin.
Soetarni dan Njoto menikah tahun 1953. Gadis ini masih kerabat Keraton Mangkunegaraan. Pernikahan mereka ramai dihadiri para bangsawan waktu itu.

Njoto merupakan Wakil Ketua II Comite Central PKI. Orang ketiga saat PKI menggapai masa jayanya periode 1955 hingga 1965. Njoto juga kesayangan Soekarno. Aidit sempat menganggap Njoto lebih Sukarnois daripada Komunis.

Njoto menjadi menteri kabinet Dwikora, mewakili PKI. Dia salah satu orang yang dipercaya Soekarno untuk menulis pidato kenegaraan yang akan dibacakan Soekarno. Njoto juga dikenal sebagai seniman dan pemusik.

Kematian Njoto simpang siur. Kabarnya tanggal 16 Desember 1965, Njoto pulang mengikuti sidang kabinet di Istana Negara. Di sekitar Menteng, mobilnya dicegat. Njoto dipukul kemudian dibawa pergi tentara. Diduga dia langsung ditembak mati. Kubur Njoto tak pernah diketahui.

Sementara itu Rumah Njoto di Menteng diobrak-abrik massa. Soetarni ditahan di Kodim Jakarta Pusat. Lalu Soetarni sempat ditahan di Penjara Bulu Semarang. Dipindahkan ke Penjara Bukit Duri Semarang hingga menghuni Kamp Tahanan Wanita di Pelantungan, Jawa Tengah dan bebas tahun 1979. Tak pernah sekalipun Soetarni diajukan ke pengadilan. [ian]


Sumber: Merdeka.Com 

0 komentar:

Posting Komentar