Kamis, 10 Desember 2015

Hari HAM, Jokowi Disebut Lupa Janji

CNN Indonesia




JakartaCNN Indonesia -- "Hidup korban, jangan diam, lawan! Jokowi, hapus impunitas!"

Yel itu terus dipekikan massa aksi Kamisan yang hari ini, Kamis (10/12), memasuki pekan ke 423. Bertepatan dengan Hari Hak Asasi Manusia, mereka menagih janji Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Ratusan orang berpakaian hitam membentuk lingkaran di seberang Istana Negara, Jakarta. Mereka mengelilingi empat pola tanah liat berbentuk kuburan. Kata "Adil" ada di dalamnya. 

Seorang peserta aksi melakukan pantomim. Perlahan dia mengambil segumpal tanah dan memasukkannya ke mulut.

Berbagai kelompok korban pelanggaran HAM bergabung dalam aksi Koalisi Peringatan Hari HAM atau Koper HAM. Mulai dari korban tragedi 1965 hingga 1998, kelompok LGBT, kelompok Syiah, mahasiswa, nelayan, petani, dan pekerja seni.

Ketegangan sempat terjadi di tengah aksi. Kapolsek Metro Gambir Kompol Bambang Yudhantara meminta kepada tim negosiasi agar massa aksi bergeser ke lokasi yang jaraknya melebihi seratus meter dari istana. Peserta aksi menolak.

"Saya orang bodoh, anak saya dibunuh, dibikin nangis terus," ujar seorang peserta aksi Sumiarsih di hadapan Bambang.

Setelah beberapa kali negosiasi akhirnya disepakati, titik aksi kemudian bergeser mendekat ke arah taman, menjauhi Istana. Pengeras suara dari atas mobil pun diizinkan menyala.

Seperti aksi biasanya, mereka juga mengirim surat ke Presiden. Massa aksi kembali mengingatkan Jokowi atas janji-janjinya selama Pemilu lalu. Alih-alih terlaksana, era kepemimpinan Jokowi dinilai banyak kemunduran dalam pemenuhan, perlindungan, dan penghormatan HAM.

Satu tahun masa pemerintahan dianggap cukup untuk melihat langkah kebijakan presiden yang dinilai tidak serius memenuhi dan melindungi HAM.

Dalam aksinya, Koper HAM menuntut Presiden untuk mengadili pelaku pelanggar HAM masa lalu, menghentikan kriminalisasi KPK, melakukan reformasi KUHP dan KUHAP, dan memberikan perlindungan bagi perempuan.

Selain itu, mereka juga menuntut agar Presiden segera mencabut PP Pengupahan, mengembalikan TNI ke barak, memenuhi hak atas kebebasan berekspresi dan berpendapat, memenuhi fasilitas umum bagi kelompok disabilitas, menghapus diskriminasi LGBT, dan memaksimalkan diversi untuk perlindungan anak.

https://www.cnnindonesia.com/politik/20151210192500-32-97407/hari-ham-jokowi-disebut-lupa-janji/

0 komentar:

Posting Komentar