Selasa, 25 September 2018

Timses Jokowi di Jabar Akan Gelar Nobar Film G30S/PKI

Tim, CNN Indonesia | Selasa, 25/09/2018 13:08 WIB


Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf di Jabar, Dedi Mulyadi, mengatakan alasan menggelar nobar itu untuk menghilangkan stigma yang terjadi jelang Pilpres 2019. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)

Jakarta -- Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Calon Presiden-Wakil Presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin di Jawa Barat, Dedi Mulyadi, akan menggelar acara nonton bareng (nobar) film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI

Kegiatan nobar tersebut, kata Dedi, bakal digelar di Kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Golkar Jabar, Jalan Maskumambang, Kota Bandung.
"Jadi, pada tanggal 29 atau 30 September, kami akan menggelar nonton bareng film G-30-S PKI. Saya tidak akan ragu untuk menonton itu," kata Dedi di Kota Bandung, Selasa (25/9) seperti dikutip dari Antara.
Ia mengatakan pihaknya akan mengundang seluruh unsur koalisi yang tergabung dalam TKD Jabar, termasuk para kepala daerah pendukung Jokowi/Ma'ruf dalam Pilpres 2019.
"Nobar ini terbuka juga buat masyarakat. Kapasitasnya bisa sampai 1.000 orang. Bahkan, kami akan menyiapkan kopi dan bajigur," kata Dedi.
Mantan Bupati Purwakarta itu menjelaskan alasan ingin menggelar kegiatan nobar itu karena pihaknya ingin menghapus stigma terkait dengan pendukung Jokowi yang alergi atas film yang disutradarai almarhum Arifin C. Noer.
"Jadi, urgensinya kami tidak ada problem apa pun dengan menonton film itu. Selama ini, ada stigma seolah-olah kalau tidak nonton, tidak anti-PKI," kata Dedi.

Dikotomi Tak Memiliki Nilai Pendidikan Bagi Rakyat

Menurut dia, saat ini persoalan film atau cap tidak anti-PKI tidak usah menjadi perdebatan. Selain tidak bermutu, persoalan fundamentalis dan komunis sudah tidak relevan karena saat ini pertarungan lebih pada figur capres dan cawapres serta kerja partai.
"Saya ingin menghilangkan dikotomi. Dikotomi bukan berbahaya, melainkan tidak memiliki nilai pendidikan buat rakyat. Sekarang seperti ada cap partai sebelah sini kekiri-kirian, sebelah sana kanan. Dari dahulu, posisi Golkar itu di tengah. Kami ingin memberi warna," katanya.
Ia mengatakan pola kampanye untuk pasangan Jokowi-Ma'ruf akan bicara terkait keberhasilan dan bagaimana tim kampanye daerah menjawab persoalan maupun kekurangan yang harus dilakukan petahana tersebut.
"Kepala daerah yang mendukung pun diminta menunjukkan kinerja pelayanan publik agar suaranya diikuti oleh warga," ujar Dedi menjelaskan salah satu strategi kampanye tim Jokowi-Ma'ruf untuk memenangi Pilpres 2019.
(Antara/kid)

Sumber: CNN Indonesia 

0 komentar:

Posting Komentar