Selasa, 20 Februari 2018

Dipilih Jadi Dubes Norwegia, Begini Tanggapan Todung Mulya Lubis

SELASA, 20 FEBRUARI 2018 14:18 WIB

Pengacara Todung Mulya Lubis usai diperiksa sebagai saksi untuk tersangka mantan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung di gedung KPK, Jumat, 22 Desember 2017.
TEMPO/Lani Diana

Jakarta - Mantan pengacara Todung Mulya Lubis dilantik oleh Presiden Joko Widodo sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Norwegia merangkap Islandia. Todung menilai Jokowi tepat menempatkannya di Oslo, Norwegia.

Todung mengatakan Norwegia terkenal sebagai negara yang aktif dari segi Hak Asasi Manusia setelah Inggris. "Di sana banyak sekali pusat studi HAM dan juga negara yang sangat aktif dalam lingkungan hidup," kata aktivis HAM ini seusai pelantikan di Istana Negara, Jakarta pada Selasa, 20 Februari 2018.

Ia mengatakan interaksi HAM Indonesia dengan negara-negara seperti Norwegia, Swedia, dan Islandia sangat dinamis. "Sosok saya yang memang cukup lama bekerja dalam bidang HAM selama ini oleh Presiden sebagai sosok yang tepat," kata dia.

Sebagai Duta Besar, kata Todung, dirinya diminta memberikan pengertian kepada negara-negara Barat bahwa kompleksitas masalah HAM di Indonesia tidak semudah yang dibayangkan. "Jadi harus ada semacam understanding," ujarnya.

Selain keunggulan di isu HAM, Todung menilai Norwegia dan Islandia sebagai negara yang paling demokratis. "Norwegia adalah negara paling demokratis di dunia, kemudian Islandia negara paling demokratis kedua di dunia. Jadi anda bisa bayangkan saya masuk ke negara surganya demokrasi," kata dia.

Selain Todung, Presiden Jokowi melantik 16 Duta Besar lainnya. Beberapa nama familiar antara lain mantan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman Hadad sebagai Duta Besar Swiss dan mantan Deputi Kedaulatan Maritim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Arif Havas Oegroseno sebagai Duta Besar Jerman.

Sumber: Tempo.Co 

0 komentar:

Posting Komentar