Minggu, 23 Oktober 2016

Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965












Tahap kedua, revolusi dipimpin oleh partai. Dimulai dengan mengerahkan massa partai yang dibayangi oleh militer-militer progresif, persis seperti yang dilakukan oleh kubu Nato cs saat menghancurkan PKI dan pemerintahan Soekarno.

Bila rencana revolusi bertingkat ini berhasil, maka keuntungannya adalah ketika tentara dipukul, maka partai yang tetap mempunyai legalitet untuk dapat melindungi militer. Tetapi yang terjadi sebaliknya, revolusi dipimpin partai.

"Kegagalan revolusi kita, disebabkan di antaranya dipindahkannya rencana operasi yang semula bersifat intern AD menjadi operasi yang langsung dipimpin partai, sehingga menyebabkan terseratnya partai dan obrak-abriknya partai," tukasnya.

Sampai di sini ulasan singkat Cerita Pagi tentang dokumen Supardjo dalam mengungkap kegagalan Gerakan 30 September 1965.  Semoga memberikan manfaat.

Sumber Tulisan:
*Asvi Warman Adam, Menguak Misteri Sejarah, Penerbit Buku Kompas, Juli 2010.
*H Maulwi Saelan, Kesaksian Wakil Komandan Tjakrabirawa: Dari Revolusi 45 Sampai Kudeta 66, Cetakan Ketiga, 2008.
*Victor M Fic, Kudeta 1 Oktober 1965: Sebuah Studi tentang Konspirasi, Yayasan Obor Indonesia, Cetakan ke-4, September 2007.
*John Roosa, Dalih Pembunuhan Massal: Gerakan 30 September dan Kudeta Suharto, Hasta Mitra, Cetakan 1, 2008.


(san)


0 komentar:

Posting Komentar