Minggu, 27 Mei 2018

Geekssmile Perkenalkan Lagu 'Tameng' tentang Kisah Pembantaian Massal 65 di Bali

Minggu, 27 Mei 2018 12:54



Geekssmile saat tampil di Twice Bar, Kuta, Badung, Sabtu (26/5/2018) 


MANGUPURA - Setelah lama nyaris tanpa kabar, unit Kontrakultura Mercenaries and Rock Activist BaliGeekssmile akhirnya memperkenalkan lagu terbaru mereka.

Lagu berjudul 'Tameng' dibawakan Geekssmile ketika mengawal Navicula dalam Home Sweet Home Tour mereka di Twice Bar, Kuta, Badung, Sabtu malam (26/5/2018).

Vokalis Geekssmile, Prima mengatakan lagu tersebut merupakan salah satu materi dalam album terbaru mereka.

'Tameng' juga menjadi sebentuk kampanye menolak lupa terkait kasus pelanggaran HAM dalam sejarah Indonesia modern.
"Lagu tersebut berangkat dari sejarah pembantaian massal tahun 1965 di Bali yang kami rangkum menjadi lagu," kata Prima.
Prima menambahkan, Geekssmile saat ini memang tengah mempersiapkan album baru. Sembilan lagu baru telah digodok.

Bahkan, Prima sudah sempat berbincang dengan Roby Navicula dan Ian Zat Kimia untuk mendemokan materi album Geekssmile di studio masing-masing.
"Ada beberapa alternatif (recording), karena kami ingin album baru ini nantinya dibidani oleh orang yang tepat," imbuhnya.
Untuk diketahui, sejauh ini Geekssmile sudah menelurkan dua album bertajuk Jurnal Perang Indonesia (2004) dan Upeti untuk Macan Asia (2010). Waktu yang cukup panjang untuk menanti album ketiga mereka agar bisa dinikmati.
Dalam rentang waktu tersebut, Geekssmile memang sempat merilis single (((YYYI))) pada tahun 2012 dan single Gantassura (2013).

Sebagaimana dua anak batin mereka yang terdahulu, album terbaru Geekssmile nantinya masih mengangkat tema sosial-politik.
Mereka akan menyoroti fenomena fundamentalisme yang belakangan ini lagi marak. Juga tentang politik yang dipersenjatai sentimen agama untuk agenda pribadi dan mempengaruhi pola pikir massa.
"Ada pula lagu yang bercerita tentang orang-orang yang suka berkelahi dengan animal sense instinct. Atau, spirit survival seperti film Fight Club," imbuhnya.
Geekssmile saat ini diawaki oleh Prima (vokal), Bayak (gitar), Mega (bass), dan Nurdi (drum).

Hengkangnya Yuri pasca-album 'Upeti untuk Macan Asia' membuat warna musik Geekssmile tak lagi bernuansa rap rock. Lagu-lagu dalam album terbaru nantinya, kata Prima, berusaha agar bisa lebih bernyanyi; lebih rock.

Prima berjanji album terbaru Geekssmile akan rilis tahun ini. Ia berharap, Geekssmile bisa turut menyemarakkan skena musik di Bali.
Terlebih lagi banyak band yang akan merilis album pada tahun 2018. 
Ada Navicula yang akan meluncurkan album baru. Demikian pula Superman Is Dead (SID) yang akan sudah menyiapkan video klip untuk karya terbaru.
"Saya terus amati (Navicula dan SID) terkait persiapan album terbaru mereka. Setiap hari mereka masak. Kami juga tidak mau ketinggalan untuk masak gule kambing paling enak, yaa biar bisa bertahan tiga atau empat tahun di telinga pendengar musik kami," ucap Prima sembari tertawa ringan. (*) 

Sumber: TribuneNews Bali 

0 komentar:

Posting Komentar