Sandy Indra Pratama, CNN
Indonesia | Minggu, 16/08/2015 07:22 WIB
Putra bungsu mendinang
Presiden Kedua RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra. (Edy Purnomo/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Putra bungsu mendiang Presiden
Kedua RI Soeharto, Hutomo Mandala Putra berkicau ihwal munculnya simbol palu
arit dalam sebuah acara karnaval memperingati HUT Kemerdekaan RI di Kabupaten
Pamekasan, Jawa Timur. Dalam lini masanya di twitter, Tommy -begitu ia akrab
disapa- menilai kemunculan simbol yang pernah digunakan Partai Komunis
Indonesia itu merupakan buah dari era kebebasan dan arus reformasi.
“Legalkan saja tak perlu setengah-setengah, bukankah era ini merupakan era kebebasan yang diidamkan para pejuang dan pendukung reformasi?” kicaunya dalam lini masa, Sabtu malam.
Menurut Tommy,
kejadian yang cukup mencolok itu bukan merupakan sebuah kecolongan seperti yang
diberitakan banyak media massa. Namun, sebuah gerakan yang didasari
kesengajaan.
“Jelas jelas dalam acara itu banyak aparat yang mengawal, kenapa harus bilang kecolongan, orang buta saja tau itu sebuah kesengajaan,” kicaunya lagi.Tommy nampakya begitu menjatuhkan perhatian besar terhadap munculnya sombol palu arit pada acara karnaval di Pamekasan. Sebanyak 13 kicauan ia tuliskan dalam lini masa akun twitter pribadinya.
“Demokrasi ala reformasi itu kan artinya bebas memilih, lalu apa salahnya mereka memilih menggunakan lambang palu dan Arit , ayo mikir,” lanjutnya.Kicauan Tommy ini terpantik sebuah acara karnaval memperingati HUT Kemerdekaan RI di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur. Dalam acara itu, sebagian peserta dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMP Negeri Pamekasan, membawa atribut-atribut yang dihiasi sebuah simbol palu arit. Simbol yang digunakan oleh Partai Komunis Indonesia pada masanya (sip)
0 komentar:
Posting Komentar