Rabu, 20 September 2017

Eks Gitaris Banda Neira Galang Donasi untuk Perbaikan Kantor YLBHI

KRISTIAN ERDIANTO
20/09/2017, 19:02 WIB

Pasca-pengepungan oleh ratusan massa pada Minggu (17/9/2017) hingga Senin (18/9/2017) lalu, kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Menteng, Jakarta Pusat, tampak sepi. Lampu penerangan masig terlihat menyala, menandakan tidak ada orang di dalam kantor. pintu masuk kantor YLBHI yang menghadap ke Jalan Diponegoro. Pintu pagar mengalami kerusakan dan hampir rubuh karena besi pagar patah. (KOMPAS.com/Kristian Erdianto)
JAKARTA - Eks gitaris grup musik Banda Neira, Ananda Badudu, menginisiasi penggalangan donasi publik untuk upaya perbaikan kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia ( YLBHI) dan LBH Jakarta.

Kantor YLBHI mengalami kerusakan setelah peristiwa pengepungan yang berujung pada pelemparan batu dan botol pada Minggu (17/9/2017) hingga Senin (18/9/2017) dini hari.

Donasi tersebut dikumpulkan melalui website www.kitabisa.com/lbhrumahkita

"Lewat posting ini saya mengajak kawan-kawan sekalian menunjukkan solidaritas pada LBH Jakarta dengan ikut berdonasi membiayai perbaikan gedung LBH," ujar Ananda seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (20/9/2017).

"Saya percaya dengan mendukung LBH Jakarta, kita juga mendukung penegakan keadilan terutama bagi mereka yang haknya dilanggar tapi tak punya banyak uang untuk menyewa pengacara," ucapnya.

Sebelumnya, ratusan orang tanpa atribut mengepung kantor YLBHI di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Minggu malam hingga Senin dini hari.

Mereka menggelar unjuk rasa di depan Kantor dan meminta pihak YLBHI menghentikan acara yang digelar di dalam gedung sejak sore. Mereka menuding acara tersebut merupakan sebuah diskusi soal kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Namun, tudingan itu dibantah oleh Ketua Bidang Advokasi YLBHI Muhammad Isnur. Ia mengatakan, pihaknya menggelar acara bertajuk "Asik Asik Aksi" yang isinya adalah ramgkaian pagelaran seni dan budaya, di antaranya seni musik, pembacaan puisi, dan pemutaran film.

Acara itu digelar sebagai keprihatinan atas batalnya acara seminar terkait peristiwa 1965 yang sedianya digelar di hari sebelumnya lantaran adanya desakan massa. Isnur juga mengatakan bahwa aparat kepolisian ikut mengawasi dari awal hingga akhir acara.

Selain itu mereka juga mengetahui materi dan rangkaian acara. Sebab, acara tersebut sudah dikoordinasikan dengan pihak kepolisian sebagaimana YLBHI ingin mengadakan acara pada Sabtu.

[Klik Videonya Di Sini]

YLBHI meyakini penyerbuan kantor LBH Jakarta dilakukan secara terorganisasi.(Kompas TV)
Sumber: Kompas.Com 

0 komentar:

Posting Komentar