Kamis, 12 April 2018

Menguji Klaim Alfian Tanjung Soal "20 Juta Kader PKI Memilih PDIP"

12 April 2018

Alfian Tanjung berdalih angka yang ia sebutkan berasal ucapan klaim Ribka Tjiptaning. Benarkah?


Sepanjang wawancara sama sekali tidak ada informasi mengenai “20 juta kader PKI di Indonesia”.

Fact Checking argumen alfian tanjung. screenshoot/Kiblat


Situs kiblat.net, Kamis, 12 April 2018, menayangkan berita berjudul “Ini Argumen Alfian Tanjung Yakini 85% PKI Ada Di PDIP”. Berita itu memuat pernyataan Alfian yang dilontarkan setelah yang bersangkutan mengikuti persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu (11/04/2018). Alfian Tanjung memang didakwa melanggar Pasal 27 ayat 3 Undang-undang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) karena menyebut PDIP itu 85 persen isinya kader PKI

Alfian menyatakan kepada kiblat.net bahwa angka yang ia utarakan bersumber dari wawancara lawas Ribka Tjiptaning, kader PDIP yang kini duduk di Komisi IX DPR-RI. Wawancara yang dimaksud Alfian terjadi pada tahun 2002 di sebuah acara talkshow di Lativi. 

Dikutip utuh dari Kiblat.net: "Keluarnya angka tersebut dari perhitungan matematikanya, bahwa pada tahun 2002 di Lativi (sekarang tvOne) ada salah satu kader PDIP yang namanya, Ribka Tjiptaning, yang menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia, dan itu pun menurut yang bersangkutan semua itu memilih partai tersebut (PDIP).” 
Angka 85% itu, menurut Alfian, dengan mempertimbangkan "logika demografis" lebih banyak angka kelahiran daripada kematian. "Lalu dengan adanya rentang waktu dan juga angka dari 20 juta kader PKI [menurut Ribka pada 2002] dan 23 juta suara [raihan PDIP di Pemilu 2014], ditemukan angka sekitar 84,6 atau kira-kira 85%," kata Alfian, dikutip dari Kiblat.net.
Berita yang memuat pernyataan Alfian Tanjung itu disebarkan melalui fanpage Facebook Kiblatnews pada 12 April 2018, pukul 8.41 WIB. Berdasarkan aplikasi Crowdtangle, daya sebar postingan itu 11.3 kali lebih besar daripada postingan lainnya di fanpage yang sama. Tidak hanya itu, artikel mampu meraih impresi 753 lebih tinggi daripada postingan lainnya (data dimonitor hingga pukul 16.00 WIB, 12 April 2018). Artinya, postingan artikel berita ini memiliki potensi mendapatkan perhatian, semakin disebarkan oleh orang, hingga berpotensi menjadi viral.

Ribka Tjiptaning memang muncul dalam sebuah wawancara di Lativi pada 2002 dalam program berjudul “Program Analisa”. Ribka muncul sebagai salah satu narasumber dalam tayangan yang saat itu mengambil topik “Kesaksian Anak PKI”.

Arsip video tayangan itu masih dapat ditemukan di Youtube. Program Analisa dengan topik tersebut terbagi menjadi tiga bagian. Bagian pertama berdurasi 10.42 menit, bagian kedua berdurasi 6:57 menit dan bagian ketiga berdurasi 6:14 menit. Bagian kedua dan ketiga yang rupanya menjadi acuan Alfian. 


Soal 20 Juta Kader PKI Di Indonesia

Alfian menyatakan kepada kiblat.net sebagai berikut: “Keluarnya angka tersebut dari perhitungan matematikanya, bahwa pada tahun 2002 di Lativi (sekarang tvOne) ada salah satu kader PDIP yang namanya, Ribka Tjiptaning, yang menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia, dan itu pun menurut yang bersangkutan semua itu memilih partai tersebut (PDI-P).” 
Dalam wawancara, video bagian kedua, dari menit awal, presenter yang melakukan wawancara (Safari ANS) mengajukan pertanyaan yang ditujukan kepada Ribka. 
Presenter: "Mbak ning banyak mungkin orang yang senasib seperti Anda, dua penelepon tadi juga sepertinya memberikan pengalaman yang sama seperti Anda, … berapa jumlah nasib orang seperti Anda seperti ini? Yang sebetulnya bukan terlibat anggotanya, tetapi karena orangtua, atau mungkin karena paman, dan sebagainya. Perkiraan Anda ini?"
Ribka: "Saya pernah hitung-hitung bukan hanya perkiraan, tapi hampir tepatlah gitu, ya. Itu kalau baru anaknyalah, anaknya aja, dari jumlah orangtuanya yang saya pernah meneliti, betul itu 15 juta lebih."
Presenter: "15 juta, ya."
Ribka: "Belum cucunya. Kalau anak saya sudah punya dua suara itu."
Presenter: "Betul. Berarti 20 jutaan mencapai gitu, ya." 
Ribka: "Ya, 20 jutaan begitu ya."

Berdasarkan penelusuran Tirto, sepanjang wawancara sama sekali tidak ada informasi mengenai “20 juta kader PKI di Indonesia”. Angka 15 juta, atau 20 juta, yang sempat muncul dari mulut Ribka merujuk anak atau cucu dari korban-korban yang didakwa terlibat PKI pada 1965. Ribka ataupun presenter tidak menyebut angka itu sebagai jumlah kader PKI di Indonesia.

Artinya, pernyataan yang disampaikan Alfian sama sekali tidak akurat atau salah. Ketidakakuratan itu kembali diulang oleh redaksi kiblat.net di bagian akhir artikel. Di sana tertulis: “Pada tahun 2002 di Lativi (sekarang tvOne), Ning menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia.”

Presenter: "Betul. Berarti 20 jutaan mencapai gitu, ya."

Ribka: "Ya, 20 jutaan begitu ya."

Berdasarkan penelusuran Tirto, sepanjang wawancara sama sekali tidak ada informasi mengenai “20 juta kader PKI di Indonesia”. Angka 15 juta, atau 20 juta, yang sempat muncul dari mulut Ribka merujuk anak atau cucu dari korban-korban yang didakwa terlibat PKI pada 1965. Ribka ataupun presenter tidak menyebut angka itu sebagai jumlah kader PKI di Indonesia.

Artinya, pernyataan yang disampaikan Alfian sama sekali tidak akurat atau salah. Ketidakakuratan itu kembali diulang oleh redaksi kiblat.net di bagian akhir artikel. Di sana tertulis: “Pada tahun 2002 di Lativi (sekarang tvOne), Ning menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia.”


Soal Kader PKI Di Indonesia Menjadi Pemilih PDI-P


Alfian tidak saja menyebut bahwa Ribka memberi informasi perihal 20 juta kader PKI di Indonesia. Ribka dia sebut turut memberi informasi bahwa mereka itu -– 20 juta kader PKI di Indonesia — memilih PDI-P.

Dikutip utuh dari kiblat.net, Alfian mengatakan: “[…] yang menyatakan bahwa ada 20 juta kader PKI di Indonesia, dan itu pun menurut yang bersangkutan semua itu memilih partai tersebut (PDIP).” 

Dalam video bagian ketiga (lihat mulai menit 4:42), Ribka memberi informasi bahwa “PDI-P mau jujur bahwa anak tapol-napol itu ke sana [ke PDIP] mayoritas”. Hanya itu saja. Ribka tidak menyatakan 20 juta kader PKI, atau 20 juta anak cucu tapol atau korban pembantaian 1965, memilih PDIP.

Ribka menambahkan konteks informasi bahwa dukungan mereka itu karena PDI-P dinilai mampu memberikan perubahan. 

Dikutip secara verbatim dari video, Ribka berkata: “Karena saat itu yang senasib dengan saya itu mengganggap bahwa selama 32 tahun lebih diktator otoriter Soeharto memimpin, kita merasa tertindas sekali, dan begitu muncul figur Megawati yang dijadikan lambang perjuangan rakyat, mungkin istilahnya perlawanan rakyat. Dan kita-kita ini berharap ada satu perubahan, makanya kita semua memberikan suara kepada PDI-P.” 

Tidak hanya itu, presenter bertanya kembali apakah ketika sudah memilih PDI-P situasinya menjadi berubah? Dalam wawancara itu, Ribka memberi pernyataan: “Nah, sampai sekarang [2002] belum ada tanda-tanda Mbak Mega memperjuangkan ke sana. Jujur saja, ya.” 

Berdasarkan penelusuran itulah, secara keseluruhan, pernyataan Alfian dan/dalam artikel kiblat.net yang berjudul “Ini Argumen Alfian Tanjung Yakini 85% PKI Ada Di PDIP” masuk dalam kategori informasi mixture: ada sebagian fakta dalam artikel yang benar (fakta bahwa ada wawancara Ribka di Lativi 2002), akan tetapi sisanya tidak akurat atau salah (“20 juta kader PKI di Indonesia” dan “20 juta kader PKI di Indonesia memilih PDI-P").

Reporter: Frendy Kurniawan
Penulis: Frendy Kurniawan
Editor: Zen RS

Sepanjang wawancara sama sekali tidak ada informasi mengenai “20 juta kader PKI di Indonesia”.

Sumber: Tirto.Id 

0 komentar:

Posting Komentar