Selasa, 17 April 2018

'Namaku Pram: Catatan dan Arsip', Persembahan untuk Sang Sastrawan

SELASA, 17 APR 2018 20:10 | EDITOR : 

Happy Salma, seorang Artis sekaligus penggemar Pramoedya Ananta Toer menggelar pameran rekam jejak karya idolanya tersebut bulan ini. Alasannya, selain karena amat mencintai karya-karya beliau, bulan ini tepat 12 tahun sejak sang idola wafat.
Wafat di 30 April 2006, Pram sapaan akrab Pramoedya Ananta Toer meninggalkan sejarah dan pelbagai pesan kehidupan melalui tulisan-tulisannya. Selama tujuh dekade masa hidup, sejak 6 Februari 1925, dipakai untuk menulis lebih dari 50 buku. Buku-bukunya bahkan telah diterjemahkan ke dalam 42 bahasa di dunia.
Bertajuk Namaku Pram: Catatan dan Arsip, Happy Salma melalui Titimangsa Foundation, bekerja sama dengan Dia.Lo.Gue dan didukung Bakti Budaya Djarum Foundation rencananya akan memulai pameran pada 17 April hingga 20 Mei mendatang.
Namaku Pram: Catatan dan Arsip
Jumpa Pers pembukaan pameran 'Namaku Pram: Catatan dan Arsip' di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (17/4). (Yuliani NN/JawaPos.com)
Pameran tersebut, nantinya akan memamerkan arsip dan catatan lama Pram yang sudah tersentuh dan tentu saja yang belum pernah tersentuh publik.
"Pram bukan hanya seorang dokumentator atau penulis. Saya harap orang berbondong-bondong melihat pameran tersebut untuk mengetahui sisi lain Pram," kata Happy Salma di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta Pusat, Selasa (17/4).
Pameran tersebut tercetus saat Happy Salma ke rumah beliau beberapa tahun lalu. Ketika itu, dia meminta izin untuk membuat pertunjukan Bunga Penutup Abad. Melihat banyaknya arsip dan catatan Pram, dia ingin orang-orang mencintai Pram dan karya-karyanya. Sebab, karya-karya tersebut berpengaruh besar pada caranya memandang dan menjalani hidup.
"Jadi tahun 2016 saya main ke Bojong Gede, ketemu mba Titi (anak Pram) minta izin untuk mementaskan Bunga Penutup Abad. Saya lihat buku-buku Pram, catatan-catatannya, terbesit nazar kalau pementasan sukses, saya ingin memamerkan karya ini pada khalayak," jelasnya.
Happy berharap sastrawan yang terkenal melalui tetralogi Pulau Buru tersebut dapat dikenang dan abadi melalui tulisan-tulisannya.
Namaku Pram: Catatan dan Arsip dapat dilihat di Dia.Lo.Gue galeri di Jalan Kemang Selatan No 99 A pada 17 April - 20 Mei 2018 pukul 09.30-18.00 WIB dan mini pameran di Galeri Indonesia Kaya, Grand Indonesia West Mall, pada 17 April- 2 Mei 2018 pukul 10.00- 22.00 WIB.
(yln/JPC)
JawaPos 

0 komentar:

Posting Komentar