Kamis, 28 Juli 2016

Setara: Isu HAM cuma dagangan Jokowi untuk menang Pilpres, terbukti Wiranto diangkat jadi Menkopolhukam

Rabu, 27 Juli 2016 

 
POSMETRO INFO - Presiden Joko Widodo sama sekali tidak mempertimbangkan aspek penghormatan terhadap hak asasi manusia (HAM) dalam proses reshuffle kedua.  

Hal itu terbukti dari keputusannya menempatkan Ketua Umum Partai Hanura, Wiranto, sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan.

Demikian diutarakan Ketua Setara Institute, Hendardi, kepada Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (27/7).

Menurut Hendardi, penunjukan atas mantan Panglima ABRI itu membuktikan Jokowi sama sekali tidak mempertimbangkan isu penuntasan pelanggaran HAM masa lalu.

Pendiri Perhimpunan Bantuan Hukum Indonesia (PBHI) ini menilai, wewenang Wiranto sebagai Menko Polhukam akan mempengaruhi kinerja penegakan hukum atas kejadian pelanggaran HAM di masa lalu.
"Kehadiran Wiranto dalam kabinet hanya akan mempertebal impunitas pelanggar HAM karena sulit bagi Wiranto memprakarsai penuntasan pelanggaran HAM berat, sementara dirinya diduga terkait dengan peristiwa- peristiwa itu," jelasnya.

Hendardi menegaskan, peran Wiranto dalam beberapa kejadian pelanggaran HAM cukup jelas dalam laporan-laporan yang disusun Komnas HAM. Karena itu ia pesimis akan masa depan penuntasan pelanggaran HAM yang adil. Dia juga yakin, janji-janji Jokowi yang tertuang dalam Nawacita besar kemungkinan akan menemui jalan buntu. 

"Sekarang rakyat pasti memahami bahwa isu HAM hanya menjadi komoditas politik Jokowi untuk menundukkan lawan politik saat berkontes dalam Pilpres 2014 dan akan berulang pada Pilpres 2019," jelasnya. [rmol]
 
http://www.pos-metro.com/2016/07/setara-isu-ham-cuma-dagangan-jokowi.html

0 komentar:

Posting Komentar