Kamis, 29 September 2016

Beberapa Gua Vertikal Yang Pernah Jadi Ladang Pembantaian PKI

KAMIS, 29 SEPTEMBER 2016 09:00 AM






Meskipun belum ada pengakuan resmi dari Pemerintah Indonesia, pembantaian korban diduga PKI adalah kisah yang telanjang. Sudah begitu banyak kajian dan penelitian tentang ini. Pembasmian orang-orang PKI berlangsung di semua daerah yang menjadi basis ‘tapak merah’. Jumlah korban hingga saat ini masih simpang siur. Ada yang menyebut angka 500.000, ada juga yang meyakini mencapai jutaan, salah satunya sastrawan Pramoedya Ananta Toer.
Majalah Tempo pernah merangkum kisah pembantaian diduga anggota dan simpatisan PKI pasca tragedi G30S dalam edisi khusus Pengakuan Algojo, 7 September 2012. Para eksekutor dari pelbagai golongan melakukan manuvernya di banyak tempat. Salah satu lokasi favorit algojo ialah gua. Situs ini dianggap sempurna  untuk pembantaian, sebab lokasinya jauh dari pemukiman dan sunyi. 
Belakangan, gua justru jadi destinasi wisata yang digemari wisatawan. Gua-gua di kawasan pegunungan karst di Kebumen sampai Pacitan tak pernah surut kunjungan. Kisah pembantaian PKI tak luput menyelimuti obyek wisata tersebut. Dan beberapa gua ini menjadi ladang eksekusi 1965.
Luweng Jomblang
Luweng dalam bahasa Jogja artinya gua. Luweng Jomblang merupakan gua vertikal sedalam 90 meter. Wisatawan sangat menyukai gua ini. Lokasinya berada di Desa Jetis, Semanu, Gunung Kidul.  Untuk merasakan pemandangan di dasar gua diperlukan pemandu profesional dan menggunakan peralatan khusus. Di dasar Luweng Jomblang mengalir sungai bawah tanah menuju pantai selatan.   
Namun bukan rahasia umum lagi bahwa tempat itu pernah dijadikan panggung pembantaian PKI. Karakter Luweng Jomblang memang sangat mendukung aksi tersebut. Konon, setelah korban terbunuh, algojo tinggal melemparkannya ke dasar gua. Tidak ada jejak, namun banyak warga di sekitar gua menyaksikan pembantaian itu. Meski diliputi kisah menyeramkan, pesona Luweng Jomblang mengalahkan rasa takut pengunjung.
Luweng Grubug
Luweng Grubug berjarak hanya 300 meter dari Luweng Jomblang. Perbedaannya, diameter mulut Gua Jomblang selebar 50 meter, sedangkan Luweng Grubug hanya 5 meter. Wajar saja jika situs ini juga menjadi ladang eksekusi PKI. 
Tidak ada kepastian berapa jumlah korban terbunuh di lokasi ini, kecuali dugaan ratusan nyawa. Sekarang Luweng Grubug juga jadi salah satu favorit wisatawan. Jalur yang sempit dianggap lebih menantang.
Luweng Ombo
Lokasinya di Desa Kalak, Pacitan. Gua vertikal ini memiliki kedalaman 120 meter dan diklaim sebagai gua vertikal terdalam di Pulau Jawa. Layaknya gua vertikal, pengunjung membutuhkan guide dan peralatan lengkap. 
Yang berbeda dari dua gua sebelumnya, di dalam Luweng Ombo terdapat lorong horizontal. Suasananya sunyi dan mencekam bagi yang tidak kuat mental. Tempat ini juge menjadi saksi bisu pembantaian PKI periode 1966-1968. Tidak ada jejak pembunuhan, hanya kesaksian warga yang tinggal di sekitarnya. (Thamrin Hsb/Foto: Telusurindonesia/merahputih/eastjava )
Sumber: Sportourism.Id 

0 komentar:

Posting Komentar