Senin, 27 Juni 2016

Negara tidak berencana minta maaf kepada PKI

Senin, 27 Juni 2016 19:27 WIB
Pewarta:


Presiden Joko Widodo. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Sebetulnya sudah berkali-kali saya sampaikan, bertemu dengan PP Muhammadiyah saya sampaikan, bertemu dengan PBNU juga saya sampaikan. Bertemu dengan tokoh masyarakat dan ulama juga sudah saya sampaikan termasuk saat upacara peringatan hari Kesaktian
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo dalam acara buka puasa bersama Keluarga Besar TNI menegaskan negara tidak memiliki rencana untuk meminta maaf kepada PKI.

"Sebetulnya sudah berkali-kali saya sampaikan, bertemu dengan PP Muhammadiyah saya sampaikan, bertemu dengan PBNU juga saya sampaikan. Bertemu dengan tokoh masyarakat dan ulama juga sudah saya sampaikan termasuk saat upacara peringatan hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya setahun yang lalu juga sudah saya katakan," kata Jokowi dalam sambutannya di Markas Besar TNI Cilangkap, Jakarta pada Senin sore.

Presiden bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla tiba menghadiri acara tersebut pada sekitar pukul 17:15 WIB didampingi sejumlah pejabat negara antara lain Menko Polhukam Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman serta Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo serta tiga kepala staf matra dari TNI AD, AU dan AL menyambut rombongan kepresidenan di Mabes TNI.

Presiden menyatakan kekesalannya terhadap isu yang beredar mengenai rencana negara untuk meminta maaf kepada PKI.

Kepala Negara mengatakan pemerintah hanya berfokus kepada pembangunan untuk masa depan dengan mengutamakan persatuan rakyatnya sebagai modal di tengah kompetisi global.

"Untuk menyongsong masa depan agar lebih baik, agar peristjwa semacam itu tidak terjadi lagi, oleh sebab itu kita harus merajut kebersamaan, merajut persatuan untuk membangun bangsa ini, untuk menjadi bangsa yang siap berkompetisi, bangsa yang maju, bangsa yang memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya," tegas Jokowi.

Dalam sambutan itu Presiden juga menyampaikan pemerintah akan tetap mengutamakan satuan teritorial sebagai pendeteksi ancaman-ancaman terhadap kesatuan NKRI.

Kendati terdapat kajian akademik yang menjadi pijakan pemerintah untuk menghadapi ancaman terhadap negara, namu Jokowi yakin pemerintah tetap membutuhkan satuan teritorial.

Dalam acara tersebut, Presiden melakukan buka bersama dengan seluruh anggota TNI dan staf serta veteran TNI.

Editor: Ruslan Burhani

COPYRIGHT © ANTARA 2016

0 komentar:

Posting Komentar