YPKP 65-66 Kebumen
WeBlog Dokumentatif Terkait Genosida 1965-66 Indonesia
Home
Berita
Nasional
Daerah
Hukum
Politik
Artikel
Opini
Interview
Editorial
Galeri
Photo
Video
Uncategorized
Senin, 21 November 2011
Jane Foster II : Agen Ganda
16.05
Article
,
Kliping #65
,
Sejarah
No comments
Budi Setiyono
Senin 21 November 2011 WIB
Laporannya soal situasi Indonesia pascapenyerahan Jepang bukan hanya sampai ke Washington tapi juga ke Moskow.
JANE Foster meninggalkan OSS pada 1946 dan kembali ke Amerika Serikat. Di sana dia diminta untuk tinggal dan menilai beberapa nasionalis di Indonesia yang kegirangan atas penyerahan Jepang. Terutama penilaiannya mengenai Sukarno ketika Indonesia berusaha membebaskan diri dari dominasi Belanda.
Sikapnya sama seperti terjadi pada negara lain bahwa kemerdekaan dari Jepang harus juga berarti kebebasan dari “penjajah kolonial” mereka. Ini adalah sikap yang tak populer di Amerika Serikat pascaperang yang sibuk membentuk koalisi dengan pemerintah Belanda, Prancis, dan Inggris dalam sebuah front persatuan melawan komunisme.
Foster mempresentasikan temuannya kepada orang-orang Departemen Luar Negeri, termasuk Menteri Dean Acheson. Laporan ini, bersama sikap masa bodohnya hingga ketenangan dan pilihannya dalam berteman, adalah faktor yang menjadi bahan investigasi FBI terhadap dirinya, kelak.
Rupanya, selain melaporkan kepada Dean Acheson, dia juga memberikan laporan tentang Indonesia dan pekerjaannya dengan OSS kepada seorang pria bernama Jack Soble, yang ternyata merupakan bagian dari jaringan spionase Komunis.
Foster bergabung dengan Partai Komunis Amerika (CPUSA) sebelum perang, meski di dalam OSS, Jennet Conant dalam
A Covert Affair: Julia Child and Paul Child in the OSS
menulis, itu tak penting. OSS “memiliki atmosfer yang lunak dan aneh terhadap kampus kecil, dengan toleransi yang sama untuk kampus radikal, fanatik, dan eksentrik.”
Foster direkrut menjadi mata-mata intelijen Soviet pada 1938 oleh Martha Dodd, putri dari Duta Besar AS untuk Jerman selama periode Weimar. Dia mengatakan bahwa dia diminta Dodd dan William Browder, saudara Earl Browder, sekretaris jenderal Partai Komunis Amerika (CPUSA) “untuk tak membuka pekerjaan saya di partai, karena saya bisa lebih bermanfaat untuk partai jika saya lebih berhati-hati.”
Tak lama kemudian dia menikah lagi dengan George Zlatkovksi, imigran asal Rusia, dan aktif dalam mempromosikan tujuan Komunis. Selama 1930-an Zlatkovski bergabung dengan Liga Pemuda Komunis, dan selama Perang Sipil Spanyol bekerja pada International Brigades. Segera setelah menikah dia mengikuti wajib militer Angkatan Darat AS, mendapatkan pelatihan intelijen, memberikan Soviet dengan data-data intelijen berharga tentang Barat, dan meninggalkan militer pada 1948 sebagai letnan.
Setelah Perang Dunia II, Jane Foster dan suaminya menjadi anggota Mocase, lingkaran spionase Soviet yang dijalankan Jack Soble. Nama sandi Foster di intelijen Soviet dan file-file Venona, sebuah proyek kerjasama rahasia antara badan intelijen AS dan Inggris untuk memecahkan sandi dari pesan-pesan yang dikirim badan intelijen Soviet, adalah “SLANG”, di mana dia dihubungkan terlibat dalam mengirimkan informasi dan tugas spionase lainnya. Sementara kode sandi suaminya: “RECTOR”.
Pemecah kode Venona mengungkapkan bahwa Jane (atau “SLANG”) menggunakan informasi yang dikumpulkan dari sumber-sumber rahasia OSS untuk menulis sebuah laporan tajam mengenai Indonesia serta catatan mengenai agen-agen intelijen AS terkemuka.
Pasangan ini berurusan langsung dengan Soble, sementara pada kesempatan lain mereka bekerja pada produser Hollywood kelahiran Rusia, Boris Morros, seorang produser studio Hollywood dan kurir, yang kemudian membelot pada agen kontraintelijen AS dan membocorkan informasi tentang Foster dan suaminya. Bocoran dari Morros inilah yang kemudian menjadi dasar dakwaan Pengadilan Fenderal AS terhadap keduanya.
Setelah penyingkapan jaringan Soble muncul di media pada 1957, Foster dan suaminya membantah tuduhan Morros. Mereka tetap bersembunyi di Paris, Prancis, yang saat itu tak memiliki perjanjian ekstradisi dengan Amerika Serikat untuk kejahatan spionase.
Pada akhirnya Foster menjadi target penyelidikan Senator Joseph McCarthy, yang sejak 9 Februari 1950 melancarkan kampanye antikomunis untuk menyingkirkan pegawai pemerintah yang dicurigai sebagai anggota komunis. Pada 8 Juli 1957, Pengadilan Federal AS mendakwa Foster dan suaminya atas kegiatan spionase dan pengkhianatan.
“Dia blak-blakan dan kritiknya umum. Dia sayap kiri dan terbuka soal itu. Dia tak menyembunyikan fakta bahwa dia anggota Partai Komunis,” ujar Conant. “OSS penuh orang dengan pandangan sayap kiri, tapi itu berbahaya di era McCarthy. Dan McCarthy mencoba mempermalukan [William J.] Donovan dan membongkar orang-orang sayap kiri di OSS sebagai cara untuk menghancurkan aparat intelijen Donovan ketika [Direktur FBI J. Edgar] Hoover menginginkan seluruh kekuatan itu untuknya. Jadi McCarthy memburu orang-orang ini, dan Jane tak berdaya karena dia secara terang-terangan sayap kiri dan kritis terhadap pemerintah kita.”
Sejak 1950-an, Foster tinggal di Paris dan bekerja sebagai pelukis dengan nama Madame Zlatovski. Kendati pemerintah AS berusaha mengekstradiksi Foster dan suaminya, mereka tak bisa melakukannya. Prancis tak mengizinkannya. Sementara pemerintah AS mengklaim bahwa Zlatovski melakukan pelanggaran kriminal sebagai agen komunis, Prancis berargumen sebagai loyalis mereka melakukan aktivitas politik, bukan kriminal. Dan tanpa sepengetahuan Pengadilan Federal AS, kekuatan kontraintelijen Prancis memutuskan untuk menggunakan keduanya sebagai agen ganda untuk bekerja melawan mata-mata Komunis terkemuka di Prancis.
Apakah Foster mata-mata Soviet atau korban kampanye antikomunis? Foster sendiri, dalam otobiografinya
An UnAmerican Lady
, diterbitkan di Inggris pada 1980 setahun setelah kematiannya, menyangkal peranannya dalam spionase Soviet. Tapi, tanpa melepaskan rasa simpati terhadap Foster, Conant menyalahkan Foster atas “bantahannya dan khayalannya sendiri” serta penolakannya “untuk menghadapi kebenaran mengenai dirinya pada tingkat yang paling mendasar.”
Sumber:
Historia.Id
Kirimkan Ini lewat Email
BlogThis!
Bagikan ke X
Berbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
0 komentar:
Posting Komentar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Social Profiles
Popular
Tags
Blog Archives
Mengenai Saya
YPKP 65 Kebumen
Lihat profil lengkapku
Entri Populer
Program Re-Ra (Rekonstruksi & Rasionalisasi) TNI Kabinet Hatta
25 Desember 2015 Sebelum diadakannya program “reorganisasi dan rasionalisasi” (Re-ra) oleh Perdana Menteri Hatta,...
Tragedi 1965 dan Peristiwa Madiun 1948
Oleh: Yunantyo Adi Pengantar Redaksi: Wacana rekonsiliasi dalam Simposium Nasional "Bedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan...
Pembrontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun, 18 September 1948
18 September 2015 illustrasi: Gambar ini adalah kekerasan yang terjadi di Vietnam, yang penah dimanipulasi untuk melegitimasi k...
Siapakah Letkol Untung ?
Friday, December 12, 2014 S oeharto- U ntung: Hubungan spesial [jitunews] Siapakah Letkol U ntung dan apa hubunganya dengan peristi...
Siapakah Letkol Untung Itu ? Sejauh Mana Keterlibatannya dalam Gerakan G-30-S
Kamis, 22 April 2010 Letkol Untung [Foto : Kaskus ] Tahun 1960-an dunia diwarnai dengan ketegan...
Tjilik Riwut Tokoh Intelijen Pembubaran RIS di Kalimantan
June 19, 2017 Tjilik Riwut nomor tiga dari kanan tanpa topi / ist SHNet, PALANGKA RAYA – Tjilik Riwut, Gubernur Kalimantan Tengah, 1...
Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali
Senin, 10 September 2018 | 10:30 WITA 1. Siswa SMP Sudah Ikut Berpolitik di GSNI atau IPPI Gerakan 30 September 1965 atau dike...
Max Lane: Pram Sejarawan Terbaik Indonesia
Tuesday, 25 December 2012 PENERJEMAH enam karya Pramoedya Ananta Toer asal Australia, Max Lane, menjadi dosen tamu selama lima perte...
"MESUJI BERDARAH " PEMBANTAYAN SADIS YANG MENEWAS KAN "SATU KAMPUNG" INI LAH KRONOLoGIS NYA..!!!
16 Nov 2011 illustrasi: Korban pembantaian politik di Filipina Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) memaparkan penyebabnya insiden pemba...
Pemerintah Bahas RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
Kamis, 12 Maret 2020 RUU KKR sebagai payung hukum untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat pada masa lalu melalui jalur nonyudisial. ...
Diberdayakan oleh
Blogger
.
Categories
Kliping #65
Tragedi
Anti Orba
Sejarah
News
Article
Kliping
Impunity
Kisah
Militerism
IPT65
PKI
Genosida 65
Documentary
Sejarah #Gerwani
hoax ala orba
Persekusi
Mass-Graves
Press-Release
Statement
Kejahatan HAM
Komnas HAM
Stigma PKI
Internasional
Materi
Surat
Buku
G30S
Lekra
Film
Sastra
Interview
arsip rahasia
Pembantaian Massal
Kejakgung
YPKP 65
Kamisan
KontraS
Konspirasi
Pramoedya Ananta Toer
Pulau Buru
Jokowi
BTI
Bedjo Untung
Genosida Politik
Pemuda Rakyat
Genosida
Rekonsiliasi
CIA
PKI 1948
KKR
IPT'65
Amnesty International
Aceh
DN Aidit
Konflik Agraria
Plantungan
investigasi
Dialita
LBH
Tjakrabirawa
Menko Polhukam
Simposium
Orba Soeharto
PBB
Tokoh
Testimoni
Baperki
DKN
Purwodadi
Cilacap
Eksil
Kanigoro
Tan Malaka
Bali
Foto
Muhidin M Dahlan
Seni Rupa
Gusdurian
Moncongloe
Tumiso
Jeju
Musik
Pendidikan
SOBSI
HRWG
Hersri Setiawan
Koesalah S Toer
NTT
Oey Hay Djoen
Trikoyo Ramidjo
Genjer-genjer
Harsutejo
Holocaust
Kalimantan
Karl Marx
Memorialisasi
Soemarsono
Tapol Yogya
HAM
Hendra Gunawan
Heru Atmojo
Luweng
Mia Bustam
Putmu'inah
SKP-HAM
Sudarno
Arsip
Gandrung
Keppres 28/1975
Keppres 28/2975
LPSK
Lubang Buaya
Obituari
Sexual Violence
Sulami
Supersemar
Tapol
Tapol Bali
Wonogiri
Ahmad Tohari
Asset
Brebes
Haji Misbach
Insureksi
JC Princen
Jess Melvin
Munir
Museum
Operasi Trisula
Papua
Purbalingga
Purwokerto
Red Drive Proposal
Tapol Jakarta
Tapol Jawa Timur
Banten
Banyuwangi
Basoeki Abdullah
Blitar
CHTH
Demonisasi
English
JPIT
Kebumen
Klaten
Lengger
Magetan
Nasionalisasi
Nazi
Novel
Nyoto
Poncke Princen
Putu Oka Sukanta
Referensi
Sarbupri
Sei Ular
Svetlana
Tapol Ambarawa
Tapol Jawa Tengah
Tapol Kalimantan Timur
Teater
ipt 65
komune paris
Aris Panji
Biennale
Blitar Selatan
Cerpen
Communist Manifesto
Data Virtual
Digul
Gubernur Sutedja
Hilmar Farid
KSP
Kuli Kontrak
Kulo Kontrak
MK
Made Supriatma
Mark Curtis
Mars Nursmono
Mattew Woolgar
Nasakom
Nusakambangan
Nyai Ontosoroh
Oei Hiem Hwie
PGRI Non Vaksentral
PKI 1026
Perampasan Asset
Petrus
Riset
Semaun
Sragen
Sudisman
Sudjojono
TMP Kalibata
Tangerang
Tapol Gunung Kidul
Tapol Jawa Barat
Tapol Lampung
Tapol Palu
Tapol Purworejo
Tom Udall
Tritura
Umi Sardjono
Vanessa Hearman
emko Polhukam
enosida 65
Arsip Blog
►
2020
(31)
►
Maret
(4)
►
Februari
(22)
►
Januari
(5)
►
2019
(404)
►
Desember
(46)
►
November
(44)
►
Oktober
(64)
►
September
(34)
►
Agustus
(35)
►
Juli
(16)
►
Juni
(12)
►
Mei
(33)
►
April
(32)
►
Maret
(35)
►
Februari
(20)
►
Januari
(33)
►
2018
(628)
►
Desember
(27)
►
November
(26)
►
Oktober
(82)
►
September
(65)
►
Agustus
(32)
►
Juli
(39)
►
Juni
(78)
►
Mei
(53)
►
April
(60)
►
Maret
(50)
►
Februari
(76)
►
Januari
(40)
►
2017
(745)
►
Desember
(42)
►
November
(50)
►
Oktober
(153)
►
September
(179)
►
Agustus
(32)
►
Juli
(42)
►
Juni
(30)
►
Mei
(53)
►
April
(30)
►
Maret
(46)
►
Februari
(40)
►
Januari
(48)
►
2016
(1284)
►
Desember
(26)
►
November
(24)
►
Oktober
(85)
►
September
(83)
►
Agustus
(51)
►
Juli
(138)
►
Juni
(164)
►
Mei
(346)
►
April
(244)
►
Maret
(76)
►
Februari
(25)
►
Januari
(22)
►
2015
(438)
►
Desember
(32)
►
November
(85)
►
Oktober
(116)
►
September
(98)
►
Agustus
(24)
►
Juli
(10)
►
Juni
(21)
►
Mei
(9)
►
April
(11)
►
Maret
(19)
►
Februari
(9)
►
Januari
(4)
►
2014
(94)
►
Desember
(7)
►
November
(4)
►
Oktober
(16)
►
September
(15)
►
Juli
(10)
►
Juni
(7)
►
Mei
(2)
►
April
(18)
►
Maret
(3)
►
Februari
(6)
►
Januari
(6)
►
2013
(113)
►
Desember
(8)
►
November
(7)
►
Oktober
(19)
►
September
(20)
►
Agustus
(6)
►
Juli
(13)
►
Juni
(11)
►
Mei
(15)
►
April
(6)
►
Maret
(2)
►
Februari
(5)
►
Januari
(1)
►
2012
(85)
►
Desember
(6)
►
November
(8)
►
Oktober
(16)
►
September
(21)
►
Agustus
(3)
►
Juli
(10)
►
Juni
(1)
►
Mei
(3)
►
April
(5)
►
Februari
(6)
►
Januari
(6)
▼
2011
(71)
►
Desember
(2)
▼
November
(5)
Seandainya PKI Berhasil (2)
Sisi Kelam Sejarah III: Di Balik Berita Purwodadi
Sisi Kelam Selarah II: Orde Baru Tutupi Skandal Pu...
Jane Foster II : Agen Ganda
"MESUJI BERDARAH " PEMBANTAYAN SADIS YANG MENEWAS ...
►
Oktober
(16)
►
September
(9)
►
Agustus
(11)
►
Juli
(2)
►
Juni
(1)
►
April
(10)
►
Maret
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(10)
►
2010
(65)
►
Desember
(6)
►
November
(1)
►
Oktober
(11)
►
September
(26)
►
Agustus
(8)
►
Juni
(4)
►
Mei
(2)
►
April
(1)
►
Februari
(1)
►
Januari
(5)
►
2009
(30)
►
Desember
(2)
►
November
(1)
►
Oktober
(8)
►
September
(3)
►
Agustus
(5)
►
Juli
(4)
►
April
(1)
►
Maret
(1)
►
Februari
(4)
►
Januari
(1)
►
2008
(23)
►
Desember
(1)
►
November
(6)
►
Oktober
(4)
►
September
(1)
►
Juni
(1)
►
Mei
(2)
►
April
(2)
►
Maret
(3)
►
Februari
(2)
►
Januari
(1)
►
2007
(24)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
Oktober
(5)
►
September
(12)
►
Agustus
(1)
►
Juli
(1)
►
April
(1)
►
Februari
(1)
►
2006
(3)
►
Desember
(1)
►
November
(2)
►
2005
(3)
►
Oktober
(1)
►
September
(1)
►
April
(1)
►
2004
(2)
►
Oktober
(1)
►
September
(1)
►
2003
(6)
►
Oktober
(1)
►
September
(3)
►
Juli
(1)
►
Juni
(1)
►
2002
(2)
►
Juli
(2)
►
2001
(4)
►
November
(1)
►
Oktober
(1)
►
Juli
(1)
►
Mei
(1)
►
2000
(5)
►
Oktober
(1)
►
September
(2)
►
Juli
(2)
►
1999
(1)
►
Juli
(1)
►
1998
(2)
►
Desember
(1)
►
Oktober
(1)
►
1996
(1)
►
Oktober
(1)
►
1981
(1)
►
Juli
(1)
Recent Posts
Recent Posts Widget
Your browser does not support JavaScript!
0 komentar:
Posting Komentar