Tuesday, May 8, 2012
Zely Ariane Tentang: DITA INDAH SARI DAN MARSINAH
oleh: Isa Ibrahim
Pagi ini kubaca sebuah sajak di Facebook, buah pena kawan baikku -
ZELY ARIANE.
Kubaca dan kubaca lagi. Tersentuh hatiku, tergugah fikiranku. Zely
Ariane menderetkan dua orang tokoh perempuan. DITA INDAH SARI
dan MARSINAH. Yang pertama, Dita Indah Sari, masih ada di
tengah-tengah masyarakat kita. Yang seorang lagi, Marsinah, sudah
tiada. Kemudian Zely menuliskan kesannya mengenai dua tokoh
perempuan Indonesia itu, lalu menarik pelajaran.
Dita Sari adalah pendiri dan mantan pemimpin PRD. Partai politik
Kiri, Partai Demokratik Indonesia, adalah satu-satunya parpol yang
terdiri dari kaum muda terpelajar dan yang berani menantang diktator
Orba Jendral Suharto, di kala Orba masih berjaya. Dita Sari menjadi
terkenal karena ia menolak “Award” sebesar US$ 50.000 dari
perusahaan raksasa Reebok. Dita Sari menolak “Award” dari
Reebok karena berbau 'suapan'. Dita berjuang untuk hak-hak demokrasi
bagi buruh dan rakyat Indonesia. Ia juga pernah pemimpin
serikatuburh, kemudian jadi pemimpin politik. Dita diganjar Orba,
hukuman penjara 8 tahun. Belum 8 tahun Suharto jatuh. Naik Habibi.
Dita Sari bebas penjara. Amnesty Internasional memaklumkan Dita
sebagai “prisoner of conscience”.
* * *
Suatu ketika aku berkunjung ke kantor Amnesty Inernational
Belanda di Amsterdam. Terpampang di dinding ruangan tamu, foto Dita
Indah Sari sebesar gajah. Aku bangga seorang aktivis pejuang
perempuan Indonesia, dimaklumkan sebagai tokoh pejuang hak-hak
manusia. Dan fotonya dipasang di gedung Amnesy International Belanda
di Keizersgracht, Amsterdam.
Pada kesempatan lain kujumpai dan diskusi dengan Dita Indah Sari
dalam TEMU EROPA di Jerman tidak lama setelah jatuhnya Suharto.
Ketika itu tokoh Dita Indah Sari, bagiku adalah seorang tokoh
perempuan aktivis dan pejuang kaum buruh, pejuang demokrasi dan
hak-hakmanusia. Ia teladan yang mempesonakan. Begitu gigih dan
konsisten, berani dan optimis. Kawan-kawan yang hadir dalam TEMU
EROPAH semuanya mengagumi dan menghormati Dita Indah Sari.
* * *
Setelah Reformasi dan Orba tiada, tetapi banyak petinggi-petinggi
Orba yang masih berkuasa di banyak bidang, pandangan Dita Sari
mengenai situasi politik tanah air mengalami perubahan.
Zely Ariane mencatat perubahan itu dalam sajaknya:
Pada suatu masa
Dita berkata:
pengusaha, tentara, Orba, bisa jadi kawan kelas pekerja
Karenanya ia dukung Wiranto yang jenderal tentara
Yusuf Kalla yang lumayan raksasa pengusaha
untuk jadi pemimpin negara kita
Kini Dita jadi juru bicara
Menteri Tenaga Kerja
untuk membantu pekerja percaya niat baik pengusaha
Sehingga Dita yang pandai bicara
mulai dlupakan massa
* * *
Yang satu lagi
adalah tokoh pahlawan buruh. Pahlawan kataku, karena memang MARSINAH
adalah pahlawan pejuang sesama kaum buruh. Ia tetap konsisten sampai
ia meninggal di tangan kekuasaan aparat. Di bawah ini pelukisan Zely
Ariane mengenai MARSINAH, dalam sajaknya:
Ada seorang perempuan bernama Dita
Suara Marsinah kalah lantang dibanding Ia
Pemimpin aksi massa pekerja
hingga dipenjara Orba
Bila Marsinah tak bisa sekolah hukum karena biaya
Dita tinggalkan fakultas hukum demi menggalang aksi massa
Marsinah bukan pimpinan serikat pekerja
Sementara Dita bintangnya politik kelas pekerja
Dita dijemput tentara Orba
Marsinah mendatangi Kodim dan pengusaha
Marsinah tiada
Dita masih ada
dan Marsinah yang mati tak bersuara
diingat dalam sanubari dan benak kita
* * *
Kita belajar dari sikap Zely terhadap dua tokoh perempuan Indonesia tsb. Sayang, Marsinah sudah tiada.Tapi akan selalu dikenang dan dihormati. Aktivis-aktivis buruh muda pasti akan turun temurun terinspirasi oleh tokoh pejuang buruh Marsinah.
Tentang Dita Sari?
Zely sudah mengucapan selamat tinggal kepada Dita Indah Sari.
* * *
Di bawah ini selengkapnya sajak Zely Ariane:
Marsinah dan Dita
Zely, Ariane, 08 Mei 2012
Ada seorang perempuan bernama Dita
Suara Marsinah kalah lantang dibanding Ia
Pemimpin aksi massa pekerja
hingga dipenjara Orba
Bila Marsinah tak bisa sekolah hukum karena biaya
Dita tinggalkan fakultas hukum demi menggalang aksi massa
Marsinah bukan pimpinan serikat pekerja
Sementara Dita bintangnya politik kelas pekerja
Dita dijemput tentara Orba
Marsinah mendatangi Kodim dan pengusaha
Marsinah tiada
Dita masih ada
Pada suatu masa
Dita berkata:
pengusaha, tentara, Orba, bisa jadi kawan kelas pekerja
Karenanya ia dukung Wiranto yang jenderal tentara
Yusuf Kalla yang lumayan raksasa pengusaha
untuk jadi pemimpin negara kita
Kini Dita jadi juru bicara
Menteri Tenaga Kerja
untuk membantu pekerja percaya niat baik pengusaha
Sehingga Dita yang pandai bicara
mulai dlupakan massa
dan Marsinah yang mati tak bersuara
diingat dalam sanubari dan benak kita
Selamat tinggal Dita
Selamat datang Marsinah-Marsinah muda.
*Zely Ariane, tebet, 080512, 12:55
* * *
0 komentar:
Posting Komentar