Rabu, 14 November 2012 12:15 | Reporter : Baiquni
Letkol Untung. wikipedia.org
Masa reformasi yang menghendaki
kebebasan dianggap justru membangkitkan paham Komunisme. Ini terlihat dari
munculnya beberapa gerakan yang mendukung adanya pengadilan ad hoc Hak Asasi
Manusia (HAM) terkait peristiwa 1965. Para purnawirawan Angkatan darat masih
khawatir komunisme bisa muncul dan tumbuh di Indonesia. [ian]
"Sinyalemen
kebangkitan komunisme sudah terang-terangan, salah satunya dengan menuntut
didirikannya pengadilan ad hoc untuk menindaklanjuti rekomendasi Komnas
HAM," ujar Ketua Persatuan Purnawirawan Angkatan Darat (PPAD), Letjen
(Purn) TNI Soerjadi di sela Sarasehan di Mess PPAD, Jl Matraman Raya, Jakarta, Rabu (14/11).
Soerjadi mengatakan, gerakan ini
menuntut rekonsiliasi seperti rekomendasi yang dikeluarkan Komnas HAM.
"Mereka juga menuntut ganti rugi atas tuduhan kudeta yang mereka
jalankan," kata dia.
Selanjutnya, Soerjadi merasa
janggal atas tuntutan yang diminta gerakan itu.
"Ini masalah kudeta. Ini
jadi persoalan yg aneh di suatu negara," kata dia.
Lebih lanjut, Soerjadi
menambahkan, kebangkitan komunisme patut diwaspadai lantaran menggunakan cara
yang halus dan tidak terlihat. Bahkan, kata dia, komunisme kini sudah masuk di
lingkungan penyelenggara negara.
"Mereka kini bersembunyi di
tempat yang terang, terutama di kursi penyelenggara negara," pungkas dia.
Sumber: Merdeka.Com
0 komentar:
Posting Komentar