HUTAN MONGGOT

“Menurut taksiran, korban yang dieksekusi dan dibuang di lokasi ini tak kurang dari 2.000 orang”, kata saksi sejarah sambil menunjukkan lokasinya [Foto: Humas YPKP]

Minggu, 24 Januari 2010

Terror in Tandes

Dahlia Gratia Setiyawan* | Jan 24, 2010 Terror in Tandes  Sri and her parents, her father in his police officer's uniform In the days immediately after 1 October 1965, army units and civilians in Surabaya – a known PKI stronghold – began to move against the Indonesian Communist Party (PKI). Arrests of suspected members of the party and affiliated organisations began as early as 2 October but the campaign gained momentum when hundreds...

Komunis yang diburu

24 Januari 2010 Ditulis oleh Vannessa Hearman* Komunis yang diburu Monumen Trisula di Bakung di Blitar Selatan, Jawa Timur, berdiri tinggi di atas tempat parkir pengunjung, benar-benar kosong kecuali kendaraan kecil kita. Dengan pemandangan menyapu bukit-bukit dan kebun kelapa di sekitar desa, pengunjung tergoda untuk berlama-lama dan menikmati udara segar, mungkin tidak menyadari bahwa gerakan mereka dapat diamati dari sebuah kantor...

Menyulitkan dalam kekejaman

Ditulis oleh Brad Simpson | 24 Jan 2010 Dokumen rahasia mengungkapkan rahasia tahun 1965 Brad Simpson Mengingat pembunuhan massal di Indonesia setelah gerakan 30 September 1965, Howard Federspiel, staf intelijen Departemen Luar Negeri AS untuk Indonesia, mengamati bahwa "Tidak ada yang peduli selama mereka Komunis, bahwa mereka dibantai." Memang, sulit untuk menemukan pemerintah barat yang menyatakan keprihatinan tentang...

Teror di Tandes

oleh Dahlia Gratia Setiyawan - 24 Jan 2010 Sri dan orangtuanya, ayahnya dalam seragam petugas kepolisiannya. Pada hari-hari segera setelah 1 Oktober 1965, unit tentara dan warga sipil di Surabaya - yang dikenal sebagai basis PKI - mulai bergerak melawan Partai Komunis Indonesia (PKI). Penangkapan orang-orang yang dicurigai sebagai anggota partai dan organisasi-organisasi terkait dimulai pada 2 Oktober tetapi kampanye mendapatkan...

Senin, 18 Januari 2010

Kisah Seram Jenderal Herman Menggiling 100 PKI

January 18, 2010 | Teguh Timur  Ilustrasi: Herman Sarens Sudiro [Foto: Teguh Santosa] Herman Sarens Sudiro adalah tokoh yang eksentrik. Setelah meninggalkan korps baju loreng, pensiunan jenderal bintang tiga ini mengurusi berbagai hal. Mulai dari olahraga menembak, berkuda dan tinju, sampai organisasi pemilik skuter. Dia juga mengelola hotel dan resor di sejumlah kota. Nama Herman Sarens Sudiro mendadak jadi buah bibir setelah sejak...