Rizka Diputra, Jurnalis · Jum'at
26 Februari 2016 13:02 WIB
Pulau Nusakambangan (Foto: Mustholih/Okezone)
Pada zaman penjajahan Belanda, banyak cara dilakukan
pemerintah kolonial untuk menghukum para tahanan, terutama mereka yang menjadi
tahanan politik. Selain menjebloskan ke penjara yang tidak manusiawi, para
tahanan ini diasingkan ke sebuah pulau terpencil agar tak mendapat akses dari
dunia luar.
Setidaknya, ada empat pulau di Indonesia yang pernah
dijadikan tempat pengasingan bagi para tahanan oleh penjajah Belanda dulu.
Pulau-pulau tersebut sangat terpencil sehingga tentu akan membuat tahanan
frustrasi dan menderita. Berikut ulasan lengkapnya seperti dikutip dari
laman boombastis.com.
Pulau Buru
Pulau Buru di Maluku pernah dijadikan tempat
"pembuangan" banyak tahanan pada tahun 1965 pasca pergolakan
G30S/PKI. Penangkapan besar-besaran dilakukan terhadap anggota dan simpatisan
PKI pada 1 Oktober 1965. Pada kudeta itu tujuh orang jenderal pucuk pemimpin
Angkatan Darat (AD) tewas dibunuh. Mayat mereka dimasukkan ke dalam sumur tua
di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Para anggota dan simpatisan PKI inilah yang kemudian
diasingken ke Pulau Buru. Tempat pengasingan itu terbilang sangat mengerikan.
Mereka diperbudak dengan cara yang tidak manusiawi hingga akhirnya dibebaskan
atau meninggal dunia lantaran mengidap penyakit. Seseorang yang pernah
merasakan kengerian Pulau Buru ini ialah sastrawan Pramoedya Ananta Toer.
Pulau Onrush
Pulau yang terletak di Kepulaun Seribu ini awalnya
berfungsi sebagai tempat peristirahatan para raja Banten. Belakangan, pulau
terpencil itu digunakan sebagai tempat pengasingan para tahanan penting dari Belanda.
Pulau ini juga pernah digunakan untuk menahan beberapa
orang Jerman yang ada di Indonesia pada masa perang dunia ke-II. Para tahanan
itu meraskaan penderitaan lantaran minimnya fasilitas dan terisolasi dari dunia
luar.
Pulau Cipir
Pulau Cipir juga masih terletak dalam jajaran Kepualauan
Seribu yang tidak jauh dari Pulau Onrush. Di pulau tersebut ada beberapa
penjara yang diperkirakan milik pemerintah kolonial Belanda. Di sanalah para
tahanan mendapat penyiksaan hingga akhirnya meninggal dunia.
Di Pulau Cipir juga terdapat sebuah rumah sakit yang
konon digunakan antara tahun 1911-1933. Rumah sakit ini pernah berfungsi
sebagai tempat karantina para jamaah haji yang terjangkit penyakit pada musim
haji di masa lalu. Para korban penyiksaan yang tewas itu kemudian dibuang ke
Pulau Kelor.
Pulau
Nusakambangan
Pulau Nusakambangan di Cilacap, Jawa Tengah dibangun pada
masa pendudukan kolonial Belanda. Nusakambangan ibarat "neraka" bagi
narapidana berat, berbahaya, dan juga penjahat narkoba. Lokasinya yang sangat
terpencil membuatnya mendapat julukan sebagai "Alcatraz"-nya
Indonesia.
Penjara di Pulau Nusakambangan juga memiliki penjagaan
super ketat sehingga sulit meloloskan diri dari sana. Tingginya ombak di
sekitar Pulau Nusakambangan juga membuat narapidana harus berpikir berulang
kali untuk melarikan diri.
(uky)
0 komentar:
Posting Komentar