Selasa 19 Jan 2016, 14:04 WIB | Ray Jordan - detikNews
Jokowi-JK (Foto: Agung Pambudhy/detikFoto)
"Siang hari ini kita telah melakukan silaturahmi di awal tahun 2016 dengan seluruh pimpinan lembaga negara, membahas hal-hal besar," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (19/1/2016).
Pertama, yakni pembahasan soal pencegahan terorisme. Diketahui dalam pertemuan itu juga dibahas soal rencana merevisi UU Nomor 15 Tahun 2003 tentang Terorisme.
"Pertama berkaitan dengan pencegahan terorisme," kata Jokowi.
Kedua, lanjut Jokowi, membahas soal kebijakan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di mana akan diberlakukan pasar bebas antar regional Asia Tenggara.
"Yang ketiga masalah pilkada serentak, keberhasilan pilkada serentak," kata Jokowi.
Masalah pelanggaran HAM berat masa lalu juga dibahas dalam pertemuan ini. "Penyelesaian HAM berat masa lalu agar tidak jadi beban sejarah," kata pria yang lahir di Solo, 21 Juni 1961 ini.
"Yang kelima masalah amnesti untuk gerakan politik baik di Aceh maupun di Papua. Dan yang keenam berkaitan dengan haluan negara untuk pembangunan jangka panjang," jelas Jokowi.
"Alhamdulillah semua pimpinan lembaga negara menyambut baik keenam hal tersebut dan kita semuanya berkomitmen untuk mencari penyelesaian bersama-sama dalam waktu secepat-cepatnya," tambah Jokowi.
Lalu, bagaimana dengan rencana revisi UU Teroris? Apa sudah ada pembicaraan poin apa saja yang akan direvisi?
"Ini tadi baru pembicaraan awal. Ini semuanya di lembaga negara akan ada proses, pada saat kita bertemu lagi mungkin sudah bisa memutuskan. Termasuk salah satunya itu (upaya preventif). Poin-poinnya sudah dirangkum semuanya, tetapi akan diolah di lembaga-lembaga negara yang terkait dengan itu. Saya kira betul-betul nanti detail dan tidak ada yang tercecer satu pun," jelas Jokowi.
(jor/hri)
0 komentar:
Posting Komentar