Thursday, June 1, 2017
Soekarno sedang mengabadikan potret D.N. Aidit (Pemimpin Partai Komunis Indonesia) 1965. Foto: Brilio
Harian Sejarah - Soekarno dalam otobiografinya, Bung Karno, Penyambung Lida hRakyat Indonesia (1965) menjelaskan mengenai pribadinya. Sukarno dengan kata-katanya sendiri menjelaskan banyak hal, bahkan seputar komunisme dan dirinya.
“Soekarno adalah seorang individualis. Manusia yang congkak dengan suara batin yang menyala-nyala, manusia yang mengakui bahwa ia mencintai dirinya sendiri tidak mungkin menjadi satelit yang melekat pada bangsa lain. Soekarno tidak menghambakan diri pada dominasi kekuasaan manapun juga. Dia tidak mungkin menjadi boneka.”
“Bukankah Komunisme dan Soekarnoisme mempunyai perbedaan-perbedaan ideologis? Jadi aku tidak mungkin menjadi seorang Komunis!”
“Banyak orang komunis, yang tulang-belulangnya berserakan dalam kuburan-kuburan yang tak dikenal di Digul, adalah pejuang-pejuang kemerdekaan yang ulung. Sampai sekarang orang komunis tetap menjadi pejuang besar. Mereka senantiasa di belakang Soekarno. Apakah Barat menyarankan supaya aku menghancurkan mereka, sementara golongan kanan yang fanatik mencoba membunuhku?”
“Komunisme dapat diperangi dengan pikiran sehat, bukan dengan pikiran latah. Akan tetapi barat tidak mau tahu dengan adanya jalan tengah.
Kepada Cindy Adams tersebut, Soekarno mengutip pertanyaan jurnalis Barat yang pernah ditujukan kepadanya:
“Apakah tuan ingin dikuasai oleh Komunis?”
Soekarno pun menjawab: “Tidak… dan kami pun tidak ingin dikuasai oleh Tuan-tuan! Di pihak Rusia setidak-tidaknya, mereka tidak memaki-maki kami apabila kami tersenyum manis kepada Amerika! Akan tetapi, betapapun pandangan dunia luar, maka terhadap persoalan apakah aku akan dapat menjadi komunis atau tidak, jawabnya ialah Tidak. T-I-D-A-K
0 komentar:
Posting Komentar