AGNI VIDYA PERDANA -
22/11/2018, 14:28 WIB
Ilustrasi sel tahanan.(THINKSTOCKPHOTOS)
GUATEMALA CITY, KOMPAS.com - Pengadilan di Guatemala,
pada Rabu (21/11/2018), menjatuhkan hukuman kepada seorang mantan tentara
dengan penjara selama 5.160 tahun.
Melansir dari AFP, pengadilan menemukan bahwa Santos
Lopez, terbukti bersalah telah terlibat dalam pembunuhan massal terhadap
penduduk desa saat perang sipil di negara itu.
Dalam perang sipil yang terjadi pada 1982, terjadi kasus
pembunuhan massal terhadap 201 penduduk di desa Dos Erres dan menjadi salah
satu tragedi kekejaman terburuk selama perang sipil di negara Amerika Tengah
itu.
Jaksa penuntut mengatakan Lopez bertanggung jawab
terhadap pembunuhan 171 warga desa dan dijatuhi hukuman 30 tahun atas
masing-masing pembunuhan atau 5.130 tahun secara total.
Dia juga dijatuhi tambahan 30 tahun terkait pembunuhan
seorang anak lain yang bertahan hidup.
Meski demikian, keputusan hukuman tersebut lebih bersifat
simbolis karena Guatemala memberlakukan masa hukuman penjara maksimal 50 tahun.
Lopez adalah anggota pasukan kontra pemberontakan AS yang
disebut Kaibil. Dia ditangkap di AS dan dideportasi pada 2016.
Berdasarkan penyelidikan, Lopez terlibat dalam patroli
yang melakukan pembantaian pada Desember 1982 di Dos Erres, desa perbatasan dengan
Meksiko.
Sebelum Lopez, sejumlah anggota Kaibil lainnya yang telah
dihukum masing-masing menerima hukuman lebih dari 6.000 tahun penjara.
Tiga orang lain yang dituduh terlibat dalam pembantaian
tersebut kini tengah dipenjara di AS karena pelanggaran imigrasi, sementara
beberapa lainnya diyakini tinggal di Amerika Serikat.
Pembantaian tersebut terjadi selama masa pemerintahan
diktator Efrain Rios Montt yang juga didakwa aats tuduhan melakukan genosida
dan telah meninggal pada April lalu.
Rios Montt dituduh bertanggung jawab telah memerintahkan
pembunuhan terhadap 1.771 penduduk asli dari suku Ixil-Maya selama masa
pemerintahannya yang singkat pada 1982-1983. Sementara data dari PBB
menunjukkan sekitar 200.000 orang telah tewas atau sengaja dihilangkan selama
perang sipil Guatemala yang berakhir pada 1996.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana
Sumber: Kompas.Com
Penulis : Agni Vidya Perdana
Editor : Agni Vidya Perdana
Sumber: Kompas.Com
0 komentar:
Posting Komentar