Rabu 07 Maret 2018 01:01 WIB
Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Taufik Ismail | Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Ideologi PKI ini sudah masuk ke semua lini, termasuk ke partai-partai.
JAKARTA -- Aktivis dan
sastrawan Indonesia, Taufik Ismail menyebut, Partai Komunis Indonesia memang
sudah tidak ada lagi di Indonesia hingga saat ini. Namun, PKI sekarang sudah
mulai bangkit untuk melanjutkan balas dendam atas kekalahan PKI di waktu dulu.
"Kalau bicara tentang PKI, PKI memang sudah tidak ada. Tetapi PKI bangkit dan namanya sekarang komunis gaya baru," ujar Taufik Ismail dalam diskusi publik yang mengusung tema 'Isu Kebangkitan PKI; Realita atau Propaganda' di Jakarta, Selasa (6/3).
Dalam diskusi tersebut hadir juga sebagai pembicara
aktivis politik Kivlan Zein. Taufik pun menggaris bawahi apa yang dipaparkan
Kivlan dalam forum didkusi yang dikawal kepolisian dan TNI tersebut. Menurut
Taufik, Komunis Gaya Baru (KGB) yang disebut Kivlan merupakan PKI yang bangkit.
"Saya ingin garis bawahi apa yang disampaikan Pak Kivlan Zein yaitu tentang masalah melanjutkan dendam dari KGB, Komunis Gaya Baru. KGB itu adalah PKI yang bangkit," ucapnya.
Sementara itu, Kivlan Zein sendiri mengungkapkan bahwa
kebangkitan PKI merupakan sebuah fakta, bukan lagi sebuah propaganda. Bahkan,
kata dia, ideologi PKI ini sudah masuk ke semua lini, termasuk ke
partai-partai.
"Benar sekarang mereka mencoba untuk masuk dalam semua lini, di dalam partai-partai, paling banyak di dalam PDIP. Data-datanya ada sama saya kok, bukan bohong," kata Kivlan saat menjadi pembicara dalam diskusi tersebut.
Menurut dia, pada tahun 2015 lalu, PDIP bahkan
mengirimkan kader-kadernya ke Partai Komunis Cina untuk belajar ilmu politik
dan pengkaderan. Karena itu, Kivlan berharap agar PDIP menarik beberapa orang
yang diduga memiliki ideologi komunis.
"Sebaiknya PDIP itu menarik lah, orang-orang seperti Eva Kusuma Sundari, Rieke Dyah Pitaloka, Budima Sudjatmiko. Dia membuat buku itu, janganlah dimasukan jadi pimpinan lagi. Kan ucapan-ucapan seperti itu yang mengonotasikan orang PDIP dekat dengan komunisme. Jadi kita harapkan sebagai partai kekuatan nasionalis Pancasila," ungkap Kivlan.
Tidak hanya PDPI, tambahnya, partai lainnya seperti
Nasdem dan Golkar juga mengirimkan kadernya ke Cina untuk dikader komunis.
"Yang mengirimkan pengkaderan ke Cina kan ada Golkar, Nasdem, juga
mengirimkan pengkaderan ke sana. Jadi jelas bukan hanya PDIP, tapi Golkar dan
Nasdem yang memberikan kadernya ke Cina," jelasnya.
Sumber: Republika.Co.Id
0 komentar:
Posting Komentar