Aktifis HAM Jaringan Solidaritas Korban Untuk Keadilan (JSKK) Sumarsih (tengah) dan Suciwati (kanan) menerima penghargaan dari Ketua Umum MURI Jaya Suprana (kiri) dalam aksi Kamisan ke-477 di depan Istana Merdeka, Jakarta, 19 Januari 2017. Penghargaan rekor dunia tersebut diberikan kepada pelaku aksi diam kamisan yang terus berjuang menuntut pemerintah menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM tanpa putus selama sepuluh tahun. ANTARA FOTO
Jakarta - Suciwati Munir, istri aktivis hak asasi manusia Munir Said Thalib, menolak bertemu dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada acara Kamisan hari ini jika pertemuan itu dilakukan di Istana Negara. Padahal hari ini Jokowi berencana melakukan pertemuan dengan keluarga korban pelanggaran HAM yang biasa menggelar aksi Kamisan.
“Kalau mau, Jokowi yang datangi peserta aksi Kamisan. Aksi 212 kemarin saja dia datangi, kok,” kata Suciwati saat dihubungi Tempo, Kamis, 31 Mei 2018. Dengan mendatangi peserta aksi Kamisan secara langsung di lokasi, menurut Suciwati, artinya Jokowi menunjukkan iktikad baik ingin bertemu.
Sebelumnya, Jokowi mengagendakan bertemu dengan peserta Kamisan. Ia menyampaikan hal itu setelah menggelar pertemuan dengan ahli hukum dan aktivis hak asasi manusia di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu, 30 Mei 2018. Sejumlah tokoh yang hadir di antaranya Mahfud MD dan Yenti Garnasih sebagai ahli hukum, serta Usman Hamid, yang dikenal sebagai pegiat HAM.
Yenti menceritakan bahwa Jokowi memiliki keinginan memperhatikan keluarga korban. Menurut Jokowi, Yenti menuturkan, pihak Istana sudah berusaha mengundang untuk bertemu, tapi keluarga korban yang tak mau datang.
Menanggapi pernyataan tersebut, Suciwati mengatakan, apabila Jokowi benar-benar ingin bertemu peserta aksi Kamisan, tinggal menyeberang. Jarak lokasi aksi Kamisan sangat dekat dengan Istana Negara. “Kalau mau ketemu juga harus jelas agendanya. Jangan cuma ha-ha, hi-hi, foto-foto, lalu bagi-bagi sepeda,” ujarnya dengan nada meninggi.
Terkait dengan niat Jokowi menyelesaikan kasus HAM, termasuk kasus pembunuhan suaminya, Munir, Suciwati mengaku tidak lagi percaya hal itu bisa diselesaikan. Karena itu, ia hanya meminta Presiden Jokowi melakukan aksi nyata untuk mengungkap kasus itu.
Sumber: Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar