Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati akan dilaporkan tokoh Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq karena dianggap bertanggungjawab dengan ada logo palu arit pada mata uang rupiah. Selain Sri Mulyani, FPI juga akan melaporkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo, dan Perum Peruri sebagai BUMN yang mencetak mata uang Garuda.
Menanggapi hal ini, Direktur PT Indofood, Franky Welirang meminta masyarakat tidak khawatir dengan persoalan rupiah yang dikatakan ada logo palu arit pada rupiah baru maupun lawas. Apalagi dengan rencana laporan Habib Rizieq melaporkan Gubernur BI, Menkeu, dan Perum Peruri.
"Mana logo palu arit? Itu dari dulu lambang BI, malah dibilang palu arit. Sudahlah, tidak usah didengerin, pemerintah lebih tahu (rupiah)," tegas Franky saat berbincang dengan wartawan sebelum acara Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) di Hotel Le-Meridien, Jakarta, Jumat (12/1/2017).
Menurutnya, logo BI tersebut ada di mata uang rupiah. "Rupiah merupakan lambang nasional. Lambang nasional tidak bisa dihina," kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) terkait rencana pelaporan Habib Rizieq atas kasus munculnya logo palu arit di uang rupiah. "Nanti kita akan koordinasikan dengan BI saja," tegasnya usai menghadiri Rapim Kementerian Pertahanan di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Sedangkan Gubernur BI Agus DW Martowardojo, menegaskan kembali bahwa uang rupiah tidak memuat simbol terlarang palu arit. "Gambar yang dipersepsikan oleh sebagian pihak sebagai simbol palu dan arit merupakan logo Bank Indonesia yang dipotong secara diagonal, sehingga membentuk ornamen yang tidak beraturan," kata Agus.
Agus menjelaskan, gambar tersebut merupakan gambar saling isi (rectoverso) yang merupakan bagian dari unsur pengaman uang rupiah. Unsur pengaman dalam uang rupiah bertujuan agar masyarakat mudah mengenali ciri-ciri keaslian uang, sekaligus menghindari pemalsuan.
Perlu diketahui, gambar rectoverso dicetak dengan teknik khusus, sehingga terpecah menjadi dua bagian di sisi depan dan belakang lembar uang, dan hanya dapat dilihat utuh bila diterawang.
Rectoverso umum digunakan sebagai salah satu unsur pengaman berbagai mata uang dunia, mengingat rectoverso sulit dibuat dan memerlukan alat cetak khusus. (Fik/Gdn)
Obat Luka Di Anus
BalasHapusObat Benjolan Di Lidah
Obat Bisul Di Dalam Telinga
Obat Radang Paru Paru Anak
Obat Penghilang Luka Jahitan
Obat Infeksi Usus Anak
Obat Pita Suara Rusak
Obat Sering Kencing
Obat Pendarahan Pasca Kuret