YPKP 65-66 Kebumen

WeBlog Dokumentatif Terkait Genosida 1965-66 Indonesia

  • Home
  • Berita
    • Nasional
    • Daerah
    • Hukum
    • Politik
  • Artikel
    • Opini
    • Interview
  • Editorial
  • Galeri
    • Photo
    • Video
  • Uncategorized

Senin, 30 Januari 2017

Keluarga Korban Pelanggaran HAM Semanggi 1 Tolak Penyelesaian Nonyudisial

21.35  Anti Orba, Impunity, Kliping, Kliping #65, News  No comments



Senin, 30/01/2017 21:30 WIB | Oleh: Eli Kamilah


Sumarsih, ibu mahasiswa Universitas Atma Jaya Bernardus Realino Norma Wirawan atau Wawan yang tewas saat tragedi Semanggi 1, mencium foto anaknya usia melakukan tabur bunga pada peringatan 17 Tahun Tragedi Semanggi 1 di Jakarta, Jumat (13/11). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Ibu korban Peristiwa Semanggi I, Maria Catarina Sumarsih menilai kasus Semanggi I dan II, kasus Trisakti dan Kerusuhan Mei 1998 masih bisa dibawa ke mekanisme penyelesaian yudicial. Pemerintah, kata dia jangan berpangku tangan hanya karena kasus itu mandeg di Kejaksaan Agung. 
Kata Ibu  dari Benardinus Realino Norma Irawan (Wawan), mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat peristiwa Semanggi I, penyelesaian melalui nonyudisial sebagai  mengada-ngada. Sumarsih mengatakan, Indonesia adalah negara hukum, dan sesuai UU No. 26 Tahun 2000, pengadilan HAM wajib diterapkan.

"Indonesia bukan negara hukum dong. Untuk apa membuat UU No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM, jika itu tidak diterapkan untuk menyelesaikan kasus? (Masih mampu tidak diselesaikan kasus pelanggaran HAM berat ke yudicial?) Masih mampu diselesaikan. Masih mampu, itu hanya alasan wairanto dan jaksa agung," ujarnya kepada KBR, Senin (30/1/2017).

"UU pengadilan HAM itu diperkuat dengan keputusan MK tahun 2007 dan 2008. Tahun 2007 disebutkan, terjadi atau tidak terjadinya pelanggaran HAM berat ditentukan oleh Komnas Ham sebagai penyelidik, dan Kejaksaan sebagai penyidik. Tahun 2008 disebutkan untuk menyelesaikan pelanggaran Ham berat secara yusidial tidak masalah dengan konstitusi. Jadi masih kurang apa lagi? Tanyanya heran.

Sumarsih menambahkan banyak bukti yang bisa dihadirkan di pengadilan terkait kasus pelanggaran HAM 1998-1999. Salah satunya kesaksian bekas Kepala Staf Komando Strategis Angkatan Darat (Kas Kostrad) Kivlan Zein

"Karena pernyataan belum lama ini pada saat kampanye capres dan Cawapres Kivlan tahu yang diculik dan dibunuh di mana. Dia mengatakan mendapatkan tugas dari Wiranto untuk membuat demo tandingan mahasiswa yang menolak sidang. Demo tandingan itu untuk mendukung sidang istimewa MPR dengan mengerahkan Pam Swakarsa yang dipersenjatai bambu runcing, itu pada 1998," ungkapnya.
Baca: Pemerintah Putuskan 7 Kasus Pelanggaran HAM Melalui Nonyudisial
Dia pun tetap penyelesaian melalui  nonyudisial termasuk menolak kehadiran Dewan kerukunan Nasional (DKI) yang digembar-gemborkan Wiranto.

"Kami sudah bersepakat dengan berbagai pihak untuk menolak DKN yang diusung Wiranto. Karena hanya untuk cuci tangan Wiranto yang bertanggungjawab terhadap tragedi 1998-1999," ujar perempuan 65 tahun tersebut.

Sumarsih bersama keluarga korban lainnya masih percaya dan yakin, presiden Joko Widodo ingat dengan nawacitanya untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu.  Sumarsih beranggapan kepercayaan, dan keputusasaan keluarga korban hanya dimanfaatkan bekas Gubernur DKI itu untuk melanggeng menjadi RI 1.

"Saya kecewa iya. Karena pada saat kampanye ada hitam diatas putih, dicatat di dalam visi misi nawacita. Kami berkomitmen menyelesaikan kasus pelanggaran Ham masa lalu. Tapi ya, saat saya merasa kecewa pesimis, saya kira Jokowi hanya memanfaatkan keluarga korban hanya untuk jadi presiden," keluhnya.

Editor: Rony Sitanggang

http://kbr.id/berita/01-2017/keluarga_korban_pelanggaran_ham_semanggi_1_tolak_penyelesaian_nonyudisial/88432.html

Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke Facebook
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar

Langganan: Posting Komentar (Atom)

Social Profiles

TwitterFacebookGoogle PlusLinkedInRSS FeedEmail
  • Popular
  • Tags
  • Blog Archives

Mengenai Saya

YPKP 65 Kebumen
Lihat profil lengkapku

Entri Populer

  • Program Re-Ra (Rekonstruksi & Rasionalisasi) TNI Kabinet Hatta
    25 Desember 2015   Sebelum diadakannya program “reorganisasi dan rasionalisasi” (Re-ra) oleh Perdana Menteri Hatta,...
  • Tragedi 1965 dan Peristiwa Madiun 1948
    Oleh: Yunantyo Adi Pengantar Redaksi: Wacana rekonsiliasi dalam Simposium Nasional "Bedah Tragedi 1965, Pendekatan Kesejarahan...
  • Pembrontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) Madiun, 18 September 1948
    18 September 2015   illustrasi: Gambar ini adalah kekerasan yang terjadi di Vietnam, yang penah dimanipulasi untuk melegitimasi k...
  • Siapakah Letkol Untung ?
    Friday, December 12, 2014 S oeharto- U ntung: Hubungan spesial [jitunews]   Siapakah Letkol U ntung dan apa hubunganya dengan peristi...
  • Siapakah Letkol Untung Itu ? Sejauh Mana Keterlibatannya dalam Gerakan G-30-S
    Kamis, 22 April 2010 Letkol Untung [Foto : Kaskus ]  Tahun 1960-an dunia diwarnai dengan ketegan...
  • Tjilik Riwut Tokoh Intelijen Pembubaran RIS di Kalimantan
    June 19, 2017 Tjilik Riwut nomor tiga dari kanan tanpa topi / ist SHNet, PALANGKA RAYA  – Tjilik Riwut, Gubernur Kalimantan Tengah, 1...
  • Sejarah Kelam G30S 1965 di Bali
    Senin, 10 September 2018 | 10:30 WITA 1. Siswa SMP Sudah Ikut Berpolitik di GSNI atau IPPI Gerakan 30 September 1965 atau dike...
  • Max Lane: Pram Sejarawan Terbaik Indonesia
      Tuesday, 25 December 2012 PENERJEMAH enam karya Pramoedya Ananta Toer asal Australia, Max Lane, menjadi dosen tamu selama lima perte...
  • "MESUJI BERDARAH " PEMBANTAYAN SADIS YANG MENEWAS KAN "SATU KAMPUNG" INI LAH KRONOLoGIS NYA..!!!
    16 Nov 2011 illustrasi: Korban pembantaian politik di Filipina Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) memaparkan penyebabnya insiden pemba...
  • Pemerintah Bahas RUU Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi
    Kamis, 12 Maret 2020 RUU KKR sebagai payung hukum untuk menyelesaikan pelanggaran HAM berat pada masa lalu melalui jalur nonyudisial. ...
Diberdayakan oleh Blogger.

Categories

  • Kliping #65
  • Tragedi
  • Anti Orba
  • Sejarah
  • News
  • Article
  • Kliping
  • Impunity
  • Kisah
  • Militerism
  • IPT65
  • PKI
  • Genosida 65
  • Documentary
  • Sejarah #Gerwani
  • hoax ala orba
  • Persekusi
  • Mass-Graves
  • Press-Release
  • Statement
  • Kejahatan HAM
  • Komnas HAM
  • Stigma PKI
  • Internasional
  • Materi
  • Surat
  • Buku
  • G30S
  • Lekra
  • Film
  • Sastra
  • Interview
  • arsip rahasia
  • Pembantaian Massal
  • Kejakgung
  • YPKP 65
  • Kamisan
  • KontraS
  • Konspirasi
  • Pramoedya Ananta Toer
  • Pulau Buru
  • Jokowi
  • BTI
  • Bedjo Untung
  • Genosida Politik
  • Pemuda Rakyat
  • Genosida
  • Rekonsiliasi
  • CIA
  • PKI 1948
  • KKR
  • IPT'65
  • Amnesty International
  • Aceh
  • DN Aidit
  • Konflik Agraria
  • Plantungan
  • investigasi
  • Dialita
  • LBH
  • Tjakrabirawa
  • Menko Polhukam
  • Simposium
  • Orba Soeharto
  • PBB
  • Tokoh
  • Testimoni
  • Baperki
  • DKN
  • Purwodadi
  • Cilacap
  • Eksil
  • Kanigoro
  • Tan Malaka
  • Bali
  • Foto
  • Muhidin M Dahlan
  • Seni Rupa
  • Gusdurian
  • Moncongloe
  • Tumiso
  • Jeju
  • Musik
  • Pendidikan
  • SOBSI
  • HRWG
  • Hersri Setiawan
  • Koesalah S Toer
  • NTT
  • Oey Hay Djoen
  • Trikoyo Ramidjo
  • Genjer-genjer
  • Harsutejo
  • Holocaust
  • Kalimantan
  • Karl Marx
  • Memorialisasi
  • Soemarsono
  • Tapol Yogya
  • HAM
  • Hendra Gunawan
  • Heru Atmojo
  • Luweng
  • Mia Bustam
  • Putmu'inah
  • SKP-HAM
  • Sudarno
  • Arsip
  • Gandrung
  • Keppres 28/1975
  • Keppres 28/2975
  • LPSK
  • Lubang Buaya
  • Obituari
  • Sexual Violence
  • Sulami
  • Supersemar
  • Tapol
  • Tapol Bali
  • Wonogiri
  • Ahmad Tohari
  • Asset
  • Brebes
  • Haji Misbach
  • Insureksi
  • JC Princen
  • Jess Melvin
  • Munir
  • Museum
  • Operasi Trisula
  • Papua
  • Purbalingga
  • Purwokerto
  • Red Drive Proposal
  • Tapol Jakarta
  • Tapol Jawa Timur
  • Banten
  • Banyuwangi
  • Basoeki Abdullah
  • Blitar
  • CHTH
  • Demonisasi
  • English
  • JPIT
  • Kebumen
  • Klaten
  • Lengger
  • Magetan
  • Nasionalisasi
  • Nazi
  • Novel
  • Nyoto
  • Poncke Princen
  • Putu Oka Sukanta
  • Referensi
  • Sarbupri
  • Sei Ular
  • Svetlana
  • Tapol Ambarawa
  • Tapol Jawa Tengah
  • Tapol Kalimantan Timur
  • Teater
  • ipt 65
  • komune paris
  • Aris Panji
  • Biennale
  • Blitar Selatan
  • Cerpen
  • Communist Manifesto
  • Data Virtual
  • Digul
  • Gubernur Sutedja
  • Hilmar Farid
  • KSP
  • Kuli Kontrak
  • Kulo Kontrak
  • MK
  • Made Supriatma
  • Mark Curtis
  • Mars Nursmono
  • Mattew Woolgar
  • Nasakom
  • Nusakambangan
  • Nyai Ontosoroh
  • Oei Hiem Hwie
  • PGRI Non Vaksentral
  • PKI 1026
  • Perampasan Asset
  • Petrus
  • Riset
  • Semaun
  • Sragen
  • Sudisman
  • Sudjojono
  • TMP Kalibata
  • Tangerang
  • Tapol Gunung Kidul
  • Tapol Jawa Barat
  • Tapol Lampung
  • Tapol Palu
  • Tapol Purworejo
  • Tom Udall
  • Tritura
  • Umi Sardjono
  • Vanessa Hearman
  • emko Polhukam
  • enosida 65

Arsip Blog

  • ►  2020 (31)
    • ►  Maret (4)
    • ►  Februari (22)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2019 (404)
    • ►  Desember (46)
    • ►  November (44)
    • ►  Oktober (64)
    • ►  September (34)
    • ►  Agustus (35)
    • ►  Juli (16)
    • ►  Juni (12)
    • ►  Mei (33)
    • ►  April (32)
    • ►  Maret (35)
    • ►  Februari (20)
    • ►  Januari (33)
  • ►  2018 (628)
    • ►  Desember (27)
    • ►  November (26)
    • ►  Oktober (82)
    • ►  September (65)
    • ►  Agustus (32)
    • ►  Juli (39)
    • ►  Juni (78)
    • ►  Mei (53)
    • ►  April (60)
    • ►  Maret (50)
    • ►  Februari (76)
    • ►  Januari (40)
  • ▼  2017 (745)
    • ►  Desember (42)
    • ►  November (50)
    • ►  Oktober (153)
    • ►  September (179)
    • ►  Agustus (32)
    • ►  Juli (42)
    • ►  Juni (30)
    • ►  Mei (53)
    • ►  April (30)
    • ►  Maret (46)
    • ►  Februari (40)
    • ▼  Januari (48)
      • Keluarga Korban Pelanggaran HAM Semanggi 1 Tolak P...
      • Penyelesaian 7 Kasus Pelanggaran HAM, Wiranto: Non...
      • Anggota Dewan Pers Somasi Penyebar Fitnah Soal PKI
      • Wiranto dan Komnas HAM Kembali Bahas Kasus Pelangg...
      • Komnas HAM Diundang Menko Polhukam Bahas Pelanggar...
      • Taufik Ismail: Tahun Ketiga Jokowi Mirip Kebangkit...
      • [Book Review]: G30S Dan Asia – Dalam Bayang-Bayang...
      • Dituduh PKI, Teten Masduki Segera Laporkan Alfian ...
      • LPSK Berikan Bantuan Kepada Korban Pelanggaran HAM...
      • Populisme Islam (3): Militer Gunakan Islam Hantam ...
      • Populisme Islam (2): Tak Ada Kelas Borjuasi Islam ...
      • Populisme Islam (1): Turki Lebih Sukses Dibanding ...
      • Dicecar 23 pertanyaan, Rizieq bersikukuh ada logo ...
      • Komnas HAM Minta Penguatan Kewenangan
      • Pater Beek dan Pembantaian Massal 1965-1966
      • Penuntasan Kasus HAM, Dalih Sulit Bukti Jakgung Do...
      • Antara 1959 – 65: Di Bawah Naungan Rezim Nasakom
      • CIA Mendadak Ungkap Nasib DN Aidit ditangan Milite...
      • Penuntasan Kasus HAM, Kemenkumham: Non-Yudisial Le...
      • Orang Diingatkan Kebangkitan PKI, Tapi Pura-Pura L...
      • Penuntasan Kasus HAM, Presiden: Penuhi Keadilan
      • Penuntasan Kasus HAM, Komnas HAM Dorong Melalui Yu...
      • Isu Palu Arit Tidak Pengaruhi Minat Warga Solo Tuk...
      • Menjemput Tan Malaka Sang Pemimpin Adat
      • Parade Paramiliter dalam Sejarah Indonesia
      • Militer-Sipil di Indonesia | Menjadi Republik Orma...
      • Jenazah Tan Malaka akan dipindahkan dari Kediri ke...
      • Tuntutlah Ilmu Debat Hingga ke PKI dan Masjumi
      • Kasus Palu Arit di Rupiah Terus Berlanjut, Ini Kat...
      • Mengkhayalkan pertemuan Sneevliet dan Semaoen di K...
      • Korban dan Wakil Komandan Operasi Penumpasan Gerom...
      • Korban dan Wakil Komandan Operasi Penumpasan Gerom...
      • Putri Wiji Thukul: Ujung-ujungnya Jadi Pertanyaan ...
      • Sang Pandai Api (Berjuang Bersama Kebangkitan Kesa...
      • Covert Operation dalam Perubahan Rezim, Studi Kasu...
      • PKI Sudah Mati, Tapi Dipakai Sebagai Isu Memecah B...
      • Bilven Sandalista: “Buku Kiri Itu Penting Disebarkan”
      • Dewan Kerukunan Nasional masih dikaji pembentukannya
      • JK: Pembentukan Dewan Kerukunan Nasional Masih Ren...
      • Polisi: ada 50 orang beli kaos palu arit
      • Ini Harapan Wiranto dengan Dibentuknya Dewan Keruk...
      • 2017, Pemerintah Tekan Kesenjangan
      • Wiranto: Presiden Setuju Dibentuk Dewan Kerukunan ...
      • Wiranto: Presiden Setuju Dibentuk Dewan Kerukunan ...
      • Alasan Pemerintah Bentuk Dewan Kerukunan Nasional ...
      • Operasi Onta Mencegah Masuknya Komunisme dari Timu...
      • Jadi Rebutan, Makam Tan Malaka Mulai Diperbaiki
      • Kejamnya Fitnah Bambang Tri
  • ►  2016 (1284)
    • ►  Desember (26)
    • ►  November (24)
    • ►  Oktober (85)
    • ►  September (83)
    • ►  Agustus (51)
    • ►  Juli (138)
    • ►  Juni (164)
    • ►  Mei (346)
    • ►  April (244)
    • ►  Maret (76)
    • ►  Februari (25)
    • ►  Januari (22)
  • ►  2015 (438)
    • ►  Desember (32)
    • ►  November (85)
    • ►  Oktober (116)
    • ►  September (98)
    • ►  Agustus (24)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (21)
    • ►  Mei (9)
    • ►  April (11)
    • ►  Maret (19)
    • ►  Februari (9)
    • ►  Januari (4)
  • ►  2014 (94)
    • ►  Desember (7)
    • ►  November (4)
    • ►  Oktober (16)
    • ►  September (15)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (7)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (18)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2013 (113)
    • ►  Desember (8)
    • ►  November (7)
    • ►  Oktober (19)
    • ►  September (20)
    • ►  Agustus (6)
    • ►  Juli (13)
    • ►  Juni (11)
    • ►  Mei (15)
    • ►  April (6)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (5)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2012 (85)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (8)
    • ►  Oktober (16)
    • ►  September (21)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (10)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (5)
    • ►  Februari (6)
    • ►  Januari (6)
  • ►  2011 (71)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (5)
    • ►  Oktober (16)
    • ►  September (9)
    • ►  Agustus (11)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (1)
    • ►  April (10)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (10)
  • ►  2010 (65)
    • ►  Desember (6)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (11)
    • ►  September (26)
    • ►  Agustus (8)
    • ►  Juni (4)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (5)
  • ►  2009 (30)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (8)
    • ►  September (3)
    • ►  Agustus (5)
    • ►  Juli (4)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2008 (23)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (6)
    • ►  Oktober (4)
    • ►  September (1)
    • ►  Juni (1)
    • ►  Mei (2)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (3)
    • ►  Februari (2)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2007 (24)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
    • ►  Oktober (5)
    • ►  September (12)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  April (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2006 (3)
    • ►  Desember (1)
    • ►  November (2)
  • ►  2005 (3)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
  • ►  2004 (2)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2003 (6)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (3)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (1)
  • ►  2002 (2)
    • ►  Juli (2)
  • ►  2001 (4)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Mei (1)
  • ►  2000 (5)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Juli (2)
  • ►  1999 (1)
    • ►  Juli (1)
  • ►  1998 (2)
    • ►  Desember (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  1996 (1)
    • ►  Oktober (1)
  • ►  1981 (1)
    • ►  Juli (1)

Recent Posts

Recent Posts Widget

 
Copyright © 2014 YPKP 65-66 Kebumen | Powered by Blogger
Distributed By Blogger Templates | Design By NewWpThemes