Kompas.com - 14/05/2017, 17:18 WIB
Direktur Eksekutif Amnesty International perwakilan Indonesia, Usman Hamid, dalam diskusi di Jakarta, Minggu (14/5/2017).
JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Amnesty International perwakilan Indonesia, Usman Hamid menyatakan dalam sebuah diskusi di Jakarta, Minggu (15/5/2017), bahwa Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mengalami degradasi kredibilitas.
Lembaga tersebut disebut berpotensi keluar dari marwahnya sebagai lembaga pengontrol kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pelanggaran HAM.
Ia mengambil contoh Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai yang menyatakan bahwa pihaknya akan meminta keterangan dari pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Sementara itu, komisioner lainnya membantah sikap tersebut.
Rizieq mengklaim dirinya merupakan korban kriminalisasi dan teror. Dia lalu menyampaikan pengaduan dugaan kriminalisasi dan teror itu kepada Komnas HAM.
Namun Ketua Komnas HAM Nurkholis membantah pernyataan Pigai. Menurut Nurkholis, pernyataan Pigai merupakan pernyataan pribadi, tidak mewakili Komnas HAM.
"Pernyataan Komnas HAM kerap kontroversial dan tidak mencerminkan pandangan kelembagaan atau HAM, atau membawa kredibilitas Komnas HAM," ujar Usman.
Semestinya, kata Usman, seluruh komisioner menggelar pleno tertutup untuk menyikapi suatu permasalahan. Dengan demikian, mereka satu suara dalam menentukan sikap jika dimintai pendapat mengenai hal tersebut.
"Kalau begini mengalami penurunan wibawa," kata Usman.
Usman mengatakan, Komnas HAM menjadi terdegradasi kredibilitasnya dengan proses rekrutmen anggotanya yang terkesan politis.
Salah satu peristiwa yang juga mencoreng wajah lembaga tersebut yakni temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyatakan banyak kejanggalan dalam pengeluaran Komnas HAM.
Ia juga melihat lembaga tersebut tidak pernah mendapat dukungan penuh pemerintah, kecuali di era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
PenulisAmbaranie Nadia Kemala Movanita
EditorEgidius Patnistik
http://nasional.kompas.com/read/2017/05/14/17180191/komnas.ham.dinilai.alami.degradasi.kredibilitas
0 komentar:
Posting Komentar