Senin, 29 Mei 2017 12:44 WIB
Tulang belulang
manusia ditemukan dalam sumur tua di Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN BALI/I
GEDE JAKA SENTOSA
NEGARA - Keberadaan sebuah sumur tua milik warga di
Banjar Tegal Badeng, Desa Tegal Badeng Timur, Kecamatan
Negara, Kabupaten Jembrana, menjadi pusat perhatian
warga setempat, Minggu (28/5/2017).
Penyebabnya, di dalam sumur yang awalnya tertimbun
material tersebut ditemukan tulang-belulang beserta tengkorak manusia yang
diduga kuat merupakan korban G30S PKI.
Dari pantauan Tribun Bali,
kemarin, sumur tua ini berada di kebun milik warga dari Desa Baluk, Kecamatan Negara, I Nengah Astika (52).
Sumur tersebut memiliki diameter sekitar 80 cm dengan
kedalaman 10 meter.
Pembongkaran dan penggalian sumur tua itu dilakukan oleh
tiga orang tukang gali, dengan disaksikan oleh pemilik kebun beserta seorang
penekun spiritual, I Dewa Kade Mudiana, dari Desa Yeh Kuning, Kecamatan
Negara.
Dewa Mudiana adalah orang yang menerawang lokasi sumur
misterius tersebut.
Tak lama berselang, sejumlah aparat keamanan yakni TNI
dan Tim Identifikasi Polres Jembrana datang membantu penggalian sumur.
Hingga akhirnya, sumur yang sebelumnya tertimbun material
tanah dan sempat ditumbuhi pohon kakao tersebut berhasil dibongkar di bagian
dasarnya.
Benar saja, puluhan tulang-belulang manusia dengan
kondisi terpisah lengkap dengan bagian tengkorak ditemukan tertimbun di dalam
sumur.
Tulang-belulang dan tengkorak itu kemudian berhasil
diangkat dari sumur tua tersebut.
Banyaknya korban pembantaian di Jembrana juga diperkuat
dengan ditemukannya sejumlah kuburan massal.
Kuburan massal itu salah satunya ada di Banjar Masean,
Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana, yang telah dibongkar pada 29 Oktober 2015.
Dari pembongkaran tersebut ditemukan 11 jenazah yang
diduga korban G30S PKI.
Jenazah yang tinggal tulang-belulang tersebut kemudian
diangkat dan diaben.
Berdasarkan data yang dihimpun, pada masa genting
G30S PKI,
setidaknya ada 47 orang korban yang terbunuh di Desa Batuagung.
Sebanyak 11 orang di antaranya dikubur di Banjar Masean,
sisanya masih belum jelas dikubur di mana.
Proses penggalian
sumur tua di Banjar Tegal Badeng Timur, Negara, Minggu (28/5/2017). TRIBUN
BALI/I GEDE JAKA SENTOSA (Tribun Bali/I Gede Jaka Santhosa)
Berselang setahun kemudian, tepatnya 5 Oktober 2016,
ditemukan tengkorak serta tulang-belulang di pinggir pantai Desa Yehembang,
Kecamatan Mendoyo.
Tengkorak serta tumpukan tulang-belulang diduga milik
korban G30S PKI ini
muncul lantaran digerus abrasi pantai.
Saat itu ditemukan empat buah tengkorak manusia utuh
serta tulang-belulang tak utuh.
Bahkan satu tengkorak di antaranya didapati petugas
mengenakan gigi emas.
Guru Kendya (80), seorang warga setempat sekaligus saksi
sejarah menegaskan, tulang belulang tersebut merupakan eks anggota PKI yang menjadi
korban pembantaian.
Menurutnya, di lokasi Pantai Yehembang ini ada tujuh
orang korban G30S PKI yang
terkubur saat pemberontakan G30S PKI pecah di Jawa.
Editor: Dewi Agustina
Sumber: TribunNews.Com
0 komentar:
Posting Komentar