HUTAN MONGGOT

“Menurut taksiran, korban yang dieksekusi dan dibuang di lokasi ini tak kurang dari 2.000 orang”, kata saksi sejarah sambil menunjukkan lokasinya [Foto: Humas YPKP]

Rabu, 31 Agustus 2016

YPKP Desak Lemhannas Tindak Lanjuti Rekomendasi Simposium 1965

Rabu, 31 Agustus 2016 | 18:54 WIB Ketua YPKP 65, Bedjo Untung usai mengadakan pertemuan di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Rabu (31/8/2016). Foto: Dimas Jarot Bayu JAKARTA, KOMPAS.com - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966 mendesak Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) untuk menindaklanjuti rekomendasi Simposium Membedah Tragedi 1965.   Ketua YPKP 65 Bedjo Untung mengatakan,...

TNI Disebut Terus Intimidasi Korban Tragedi 1965

Rabu, 31 Agustus 2016 | 18:26 WIB Ketua YPKP 65, Bedjo Untung usai mengadakan pertemuan di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Rabu (31/8/2016). Foto: Dimas Jarot Bayu JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965/1966 (YPKP 65), Bedjo Untung mengungkapkan korban pelanggaran HAM 1965 masih mendapatkan perlakuan represif dari TNI. Menurut Bedjo, para korban 1965 selalu diintimidasi...

YPKP: Supaya Tak Gaduh, Presiden Jokowi Cari "Timing" Pas untuk Tuntaskan Kasus 1965

Rabu, 31 Agustus 2016 | 18:18 WIB Ketua YPKP 65, Bedjo Untung usai mengadakan pertemuan di Lembaga Ketahanan Nasional, Jakarta, Rabu (31/8/2016). Foto: Dimas Jarot Bayu JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan (YPKP) 1965/1966 Bedjo Untung mengungkapkan, memang tidak mudah bagi pemerintah untuk menyelesaikan pelanggaran HAM 1965.   Bedjo menyebutkan, hal ini disebabkan...

Selasa, 30 Agustus 2016

Penjahat Kemanusiaan Mendapat Jabatan Strategis

30 August 2016  Oleh: Membunuh Indonesia * Keadilan diputarbalikkan saat para pelaku kejahatan kemanusiaan malah diapresiasi dengan pemberian jabatan strategis. Empat dari 11 anggota Tim Mawar Kopassus yang terlibat langsung dalam penculikan dan penyekapan 9 aktivis prodemokrasi menjelang kejatuhan rezim Soeharto tahun 1998 dianugerahi jabatan tinggi sebagai jenderal pada hari ini 30 Agustus 2016. Empat anggota Tim Mawar yang baru...

Senin, 29 Agustus 2016

Mencurigai Kebangkitan Fasisme Gaya Baru di Indonesia (Bag.3)

29.08.2016  Bagaimana manusia keluar dari ketakutan yang membuatnya tak mampu menerima kebhinekaan, melainkan membuntuti ideologi fasis bergaya preman dan siap untuk berkorban bagi sebuah ide yang abstrak? Simak opini Timo Duile.     Berikut ini merupakan bagian terakhir ulasan mengenai kebangkitan benih-benih fasisme gaya baru di Indonesia. Jika pada bagian terdahulu telah diurai mengenai apa itu fasisme dan bagaimana...

Amir Sjarifuddin: Seorang Komunis Sekaligus Kristen Taat (Bagian 1)

Aug 29, 2016   oleh Martin Hutagalung Ilustrasi oleh Arut S. Batan Narasi sejarah Orde Baru menyebut, PKI telah melakukan pemberontakan sebanyak dua kali terhadap pemerintahan Republik Indonesia, yakni pada 19 September 1948 dan 30 September 1965. Disebutkan pula, PKI adalah partai politik anti Tuhan, musuh umat beragama, anti Pancasila, pengkhianat bangsa dan pencipta tragedi kemanusiaan yang penuh lumuran darah. Meski Suharto,...

Jumat, 26 Agustus 2016

Ini Alasan Peristiwa 65 Tidak Disinggung di Pidato Jokowi

Rakhmatulloh Jum'at,  26 Agustus 2016  −  03:34 WIB Presiden Joko Widodo (Jokowi) JAKARTA - Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan 1965 (YPKP) menyayangkan langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tak menyinggung penyelesaian kasus HAM periode 65.YPKP mengaku telah mendapatkan penjelasan tentang alasan Jokowi setelah bertemu dengan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)‎ yang diwakili anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto.‎"Tadi ...