Rakhmatulloh - Kamis,
25 Agustus 2016 - 15:20 WIB
Kuburan massal korban
tragedi '65 di Kampung Plumbon, Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan,
Semarang, Jawa Tengah. (SINDOphoto)
JAKARTA - Ketua Yayasan Penelitian Korban Pembunuhan
1965 (YPKP) Bedjo Untung mengaku sudah menyerahkan sejumlah titik kuburan massal
peristiwa 65.
"YPKP telah menyerahkan 122 titik kuburan massal dengan jumlah korban minimal ada 13.999," kata Bedjo usai menemui Wantimpres di Kantor Wantimpres, Jakarta, Kamis (25/8/2016).Terkait dugaan lokasi kuburan massal, Bedjo mengaku, waktu itu Menko Polhukam yang dijabat Luhut Binsar Panjaitan akan langsung membentuk tim untuk menginvestigasi hal tersebut. Namun sayang, kata Bedjo, Luhut waktu menyimpulkan tidak ada kuburan massal seperti data yang telah diserahkan.
Bedjo mengaku tidak yakin bahwa Luhut dan tim yang
dibentuknya serius melakukan investigasi. Lagipula jika investasi dilakukan
mestinya mengajak YPKP dan Komnas HAM.
"Saya khawatir itu hanya karangannya pak luhut saja, terus terang saya katakan begitu," ucapnya.Bedjo mengklaim diri yakin bahwa sumber dan informasi mengenai kuburan massal yang diserahkan ke Menko Polhukam sudah valid. Ia menyebut lokasi kuburan massal ada di wilayah Boyolali, Pati, Wonogiri, dan Pekalongan.
Menurutnya, kesahihan kuburan massal itu masih ditambah keberadaan saksi dan pelaku yang masih hidup. Bahkan dirinya mengaku menyaksikan secara langsung dugaan kuburan massal di Pati, meski saat itu dirinya tidak merasa aman lantaran keberadaan anggota intelijen.
Ditambahkan Bedjo, saat ini tak sedikit dari pihak
kepolisian dan koramil yang ingin menyaksikan langsung dugaan keberadaan
kuburan massal tersebut.
"Tetapi saya sekali lagi tidak yakin apabila tidak dikoordinasikan dengan Komnas HAM. Saya justru kuatir akan ada usaha-usaha untuk menghilangkan jejak," pungkasnya.
(kri)
0 komentar:
Posting Komentar