September 4, 2018
Baru-baru ini pemerintah Venezuela mengambil langkah
strategis dengan memperkuat hubungan antara angkatan bersenjatanya dengan
rakyat pekerja dan petani. Program ini dilakukan di tengah ancaman sabotase
ekonomi, pemberontakan dari oposisi sayap kanan dan intervensi dari
imperialisme Amerika dengan bantuan bonekanya di Amerika latin, Kolombia.
Hal ini menyusul serangkaian percobaan serangan terhadap pemerintahan
Bolivaria. Yang terakhir tentu saja percobaan pembunuhan terhadap presiden
Nicolas Maduro. Kejadian tersebut semakin menunjukan adanya upaya untuk
menghancurkan gerak revolusi Bolivarian. Sebelummya pada bulan Mei 2018,
pemerintah menangkap 40 perwira militer yang kedapatan tengah menyusun rencana
untuk menculik Maduro.
Tidak hanya itu, selama bertahun-tahun pemerintahan Maduro juga coba
digoyang oleh serentetan aksi demonstrasi yang disertai dengan kekerasan. Aksi
ini dimotori oleh kelompok warga kelas menengah, dan oposisi sayap kanan yang
dibekingi oleh Amerika Serikat.
Beragam upaya penggulingan di atas berhasil diredam. Kemenangan Maduro
dalam pemilu lalu membuktikannya. Mayoritas rakyat Venezuela masih menaruh
harapan pada Maduro. Namun tentu saja ini tidak akan menghentikan Amerika
begitu saja.
Beberapa waktu lalu pemerintahan Maduro mengambil kebijakan untuk
memperkuat pertahanan rakyat Venezuela. Pemerintah mengumumkan akan segera
mengintegrasikan kekuatan militer dengan komite-komite rakyat. Cara ini
disiapkan guna menghadapi kemungkinan yang terburuk, yakni intervensi militer
langsung oleh Amerika. Kemungkinan ini diperkuat dengan derasnya pemberitaan di
media Barat agar Amerika segera melakukan intervensi militer terhadap
Venezuela.
Persiapan ini dimulai dengan kembali memfungsikan komite pertahanan lokal
yang secara resmi bernama “Committees for
Security and Integral Defense”. Satu wakil anggota dari setiap komite
rakyat yang mencapai 50 ribu di Venezuela akan dilatih bersama di berbagai unit
milisi sipil Venezuela atau yang biasa disebut denganNational Bolivarian
Militia of Venezuela.
Menurut sebuah artikel yang diterbitkan pada 11 Juli di
venezuelanalysis.com, “Para wakil anggota yang terpilih itu kemudian akan
membentuk hubungan antara milisi sipil dan dewan komunal, yang sejak tahun 2006
telah mengorganisir 20 hingga 400 keluarga di seluruh wilayah nasional.”
Sejauh ini rencana tersebut cukup berhasil. Dengan melatih para pejuang
tambahan dan membangun hubungan dengan penduduk, Venezuela telah berhasil
melipatgandakan kemampuan angkatan bersenjata mereka.
Venezuela mempunyai bekal sejarah yang gemilang dalam menghadapi ancaman
atas kedaulatannya. Pada tahun 2002 rakyat Venezuela bersama-sama menggagalkan
kudeta terhadap Hugo Chavez oleh faksi militer yang dibekingi oleh pengusaha
dan tentu saja Amerika.
Pemerintah Maduro tampaknya siap menanggapi ancaman ini dengan serius.
Langkah memperkuat perlawanan militer dan rakyat adalah upaya terakhir guna
memepertahankan api revolusi bagi para pekerja serta petani demi masa depan
sosialisme di Venezuela. Kiranya solidaritas internasional akan semakin
menebalkan keberanian dari rakyat Venezuela jika kemungkinan terburuk itu
terjadi.
(Nafriati Solihat/Nad)
Sumber: Pembebasan.Org
0 komentar:
Posting Komentar