Sabtu, 29 September 2018 00:01 WIB
Wakil Ketua Dewan
Pembina Partai Gerindra, Rachmawati Soekarnoputri (kedua kiri) menabur bunga di
pusara makam ibunda Presiden Soekarno, Ida Ayu Nyoman Rai saat berziarah di
makam Presiden Soekarno, Blitar, Jawa Timur, 4 Mei 2018. Prabowo dijadwalkan
melakukan konsolidasi kader di beberapa daerah di Jawa TImur. ANTARA/Irfan
Anshori
Jakarta - Putri Bung Karno, Rachmawati Soekarnoputri, menyatakan
ketidaksetujuan terhadap penayangan ulang film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI yang ramai
diperdebatkan.
Menurutnya, tidak semua aspek
sejarah bisa tersampaikan dalam film itu.
Rachmawati mencontohkan, skenario yang dibuat tidak
komprehensif.
Pasalnya, hanya sebagian
saksi hidup yang keterangannya dijadikan landasan untuk film ini.
“Dari dulu saya memang sebetulnya kurang sreg,” ujarnya ketika ditemui selepas acara deklarasi relawan Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di kediamannya, Jalan Jati Padang Nomor 54 B, Jakarta, Jumat, 28 September 2018.
Rachma, yang juga politikus
Partai Gerindra, menuturkan pengalamannya sebagai sutradara dan produser film
membuatnya mengerti betul proses pembuatan film. Atas dasar itulah ia
menyimpulkan bahwa film yang menceritakan sejarah Partai Komunis Indonesia ini
tidak pas dengan kenyataan sesungguhnya.
“Kalau ditanya setuju atau tidak, sebenarnya saya kurang setuju,” katanya.
Sebelumnya, film ini kembali
ramai diperbincangkan berawal dari tantangan Jenderal (Purnawirawan) Gatot
Nurmantyo di Twitter. Ia menantang Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI)
saat ini, Marsekal Hadi Tjahjanto, kembali menayangkan film besutan Arifin C.
Noer pada 1984 itu.
Gatot juga mempertanyakan keberanian Kepala Staf TNI
Angkatan Darat (AD) Jenderal Mulyono memimpin prajurit pemberani, seperti
Komando Strategis Angkatan Darat, Komando Pasukan Khusus, dan prajurit TNI AD,
jika tak sanggup memerintahkan nonton bareng.
"Kok KSAD-nya penakut... Ya sudah pantas lepas pangkat," kata Gatot melalui akun Twitter-nya, @Nurmantyo_Gatot, Kamis, 20 September 2018.
Tahun lalu, semasa menjabat Panglima TNI, Gatot
memerintahkan anggota TNI menggelar nontonbareng film G30S/PKI. Gatot bergeming kendati instruksi itu menuai
kontroversi. Melalui cuitannya, Gatot menantang Mulyono memerintahkan
jajarannya menggelar nonton bareng. Gatot menyebut
KSAD sebagai penakut jika tak berani menginstruksikan pemutaran kembali film
itu.
Sumber: Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar