Rabu, 26 September 2018 13:20 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto seusai silaturahmi dengan Legiun
Veteran Republik Indonesia di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu 26 September 2018.
Ryan Dwiky Anggriawan/Tempo
Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi
Tjahjanto tidak mengatakan secara tegas apakah satuan TNI akan menggelar acara
nonton bersama film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI tahun ini. Tahun lalu,
Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengintruksikan nobar film garapan
sutradara Arifin C. Noer itu.
Hadi mengatakan menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30SPKI adalah hak seluruh
warga negara sampai kapan pun.
"Silakan semuanya bisa nonton dan itu bagian dari sejarah bangsa, di mana ideologi komunis harus benar-benar kita tolak untuk tidak bisa masuk ke negeri Pancasila ini," kata Hadi di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu 26 September 2018.
Menurut Hadi, ideologi komunis adalah musuh bersama
segenap bangsa Indonesia. Kata dia, ideologi tersebut telah membawa sejarah
kelam yang tidak akan pernah dilupakan bangsa Indonesia.
"Itu yang selalu kami tanamkan kepada seluruh generasi penerus, sehingga bahaya komunis menjadi kewaspadaan kita semua," ujarnya.
Soal rencana pemutaran kembali film G30SPKI ini
mencuat setelah Gatot Nurmantyo menantang Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal
Mulyono untuk memerintahkan jajarannya menggelar acara nobar film tersebut,
melalui cuitan di akun Twitter-nya. Gatot juga menyebut KSAD sebagai penakut
jika tak berani mengintruksikan pemutaran kembali film itu.
"Kok KSAD-nya penakut, ya sudah pantas lepas pangkat," kata Gatot melalui akun Twitternya, @Nurmantyo_Gatot pada Kamis, 20 September 2018. Saat dikonfirmasi melalui pesan, Gatot mempersilakan cuitannya itu untuk dikutip.
Cuitan Mantan Panglima TNI,
Gatot Nurmantyo. twitter.com
Sumber: Tempo.Co
0 komentar:
Posting Komentar