Senin 13 Mei 2019, 14:15 WIB - Sudirman Wamad – detikNews
Cirebon - Polisi menetapkan Iwan Adi Sucipto (49),
warga Cirebon, pembuat video provokasi soal hari ulang tahun Partai Komunis
Indonesia (PKI) 22 Mei dan adu domba TNI-Polri, ditetapkan sebagai tersangka.
Iwan dijerat Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Ya statusnya tersangka. Undang-undang ITE ancaman hukuman 6 tahun penjara," kata Kapolres Cirebon AKBP Suhermanto kepada detikcomdi Mapolres Cirebon, Jalan Raden Dewi Sartika, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Senin (13/5/2019).Suhermanto menyebutkan lebih rinci pasal yang menjerat Iwan, yakni Pasal 45a ayat 2 juncto Pasal 28 ayat 2 UU RI 19/2016 tentang perubahan atas UU RI 19/2016 tentang perubahan atas UU RI nomor 11/2008 tentang ITE dan atau pasal 14 dan atau pasal 15 UU RI 1/1946 tentang Peraturan Hukum Pidana.
Video Iwan itu viral di media sosial (medsos). Awalnya ia
berbicara menyikapi perintah Kapolri soal tembak di tempat. Iwan menilai
Kapolri menyulut amarah masyarakat. Bahkan, dia menyerukan masyarakat untuk
siap mati berjuang di jalan jihad.
Ia menyatakan TNI siap bertempur melawan kepolisian, karena tidak semua TNI mengikuti perintah panglima. Iwan juga mengaku hidup di lingkungan keluarga militer.
Usai mengadu domba TNI-Polri, Iwan kemudian menyinggung sentimen PKI. Ia berbicara soal ulang tahun PKI yang jatuh pada 22 Mei. Iwan mengaitkan sentimen PKI itu dengan rencana aksi 22 Mei mendatang. Video tersebut berdurasi 1 menit 57 detik.
Suhermanto mengatakan ucapan Iwan terkait sentimen PKI adalah hoaks alias berita bohong.
Ia menyatakan TNI siap bertempur melawan kepolisian, karena tidak semua TNI mengikuti perintah panglima. Iwan juga mengaku hidup di lingkungan keluarga militer.
Usai mengadu domba TNI-Polri, Iwan kemudian menyinggung sentimen PKI. Ia berbicara soal ulang tahun PKI yang jatuh pada 22 Mei. Iwan mengaitkan sentimen PKI itu dengan rencana aksi 22 Mei mendatang. Video tersebut berdurasi 1 menit 57 detik.
Suhermanto mengatakan ucapan Iwan terkait sentimen PKI adalah hoaks alias berita bohong.
"Karena muatan video itu berbahaya, mengandung unsur provokatif adu domba TNI-Polri. Kemudian ada berita bohongnya juga soal 22 Mei adalah ulang tahun PKI. Sebenarnya Ini tidak benar," tutur Suhermanto.
0 komentar:
Posting Komentar