Sandy Indra Pratama, CNN
Indonesia | Senin, 21/09/2015 06:48 WIB
Presiden Soekarno (berpeci).
(Wikimedia/Maks Stirlitz)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rabu pekan lalu, Badan
Intelijen Amerika membuka dokumen soal banyak hal yang terjadi di dunia pada
periode 1961 hingga 1969. Dalam situs resminya, CIA mendedahkan laporan dan
analisis mereka mengenai apa yang terjadi dan patut diwaspadai oleh pemerintah
Paman Sam saat itu, termasuk insiden yang terjadi di Indonesia.
Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia terhadap dokumen
yang dirilis dalam situs berita badan telik sandi Amerika, pada tanggal 14
Oktober 1965, kepada Presiden Amerika Serikat, CIA memaparkan telah terjadi
perpecahan dalam pemerintahan Republik Indonesia selepas tragedi 1965.
“Di satu sisi ada Soekarno, di sisi lain terdapat para jenderal militer,” demikian kutipan bunyi laporan dalam dokumen resmi CIA.Dalam dokumen itu juga dijelaskan bagaimana pertumbukan antara Soekarno dan para jenderal militer menghasilkan hubungan yang saling membutuhkan meski mereka tak saling sokong.
“Semua terjadi untuk menghindari perang sipil yang besar-besaran,” bunyi analisis dokumen CIA.
“Sementara para jenderal tetap tak mengakui legitimasi Soekarno itu,” bunyi analisis CIA dalam laporannya.Tahun ini persis setengah abad peringatan terjadinya tragedi 1965. Badan intelijen Amerika Serikat membuka kepada publik memo intelijen saat itu. Pada periode Oktober 1965, tema laporan didominasi oleh peristiwa kudeta yang gagal oleh Kolonel Untung dan pendukungnya dari Partai Komunis Indonesia. (sip)
0 komentar:
Posting Komentar