Febriana Firdaus | 7:16 PM, September 22, 2015
Menurut Sekretaris Kabinet, Jokowi memang tidak pernah mengatakan akan meminta maaf
Presiden Indonesia Joko “Jokowi” Widodo didampingi
Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
memberikan pernyataan pada media setelah pertemuan dengan para walikota
di Istana Presiden di Bogor, 20 Februari 2015. Foto oleh AFP/Istana
Presiden
JAKARTA, Indonesia — Presiden Joko "Jokowi" Widodo dikabarkan tidak
akan meminta maaf pada keluarga dan korban tragedi Gerakan 30 September
1965.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
Haedar Nashir usai bertemu Jokowi di Istana Negara, Selasa, 22
September.
“Sama sekali tak ada agenda, bahkan terpikir pun tidak,” kata
Haedar menirukan Jokowi.
“Isu yang berkembang bahwa pemerintah akan meminta maaf, sudah
diklarifikasi. Presiden tak akan melakukan itu, apalagi sampai sampai
membuat permintaan maaf,” katanya.
Wacana minta maaf pada korban tragedi ini sempat dilontarkan Jokowi
dalam pidato kenegaraannya 14 Agustus lalu di hadapan wakil rakyat di
Senayan, Jakarta.
Namun, klausul minta maaf itu tidak pernah dengan tegas dinyatakan Jokowi dalam pidatonya.
Bunyinya seperti berikut:
“Saat ini Pemerintah sedang berusaha mencari jalan keluar paling
bijaksana dan mulia untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di
Tanah Air.
Pemerintah menginginkan ada rekonsiliasi nasional sehingga generasi
mendatang tidak terus memikul beban sejarah masa lalu. Anak-anak bangsa
harus bebas menatap masa depan yang terbentang luas. Semua itu merupakan
langkah awal pemerintah untuk menegakkan kemanusiaan di bumi
Nusantara.”
Meski tak pernah mengatakan secara spesifik, namun yang dimaksud
dengan kasus-kasus pelanggaran HAM di tanah air pada umumnya meliputi
tragedi Gerakan 30 September 1965 dan tragedi Mei 1998.
Film
Jagal karya sutradara Joshua Oppenheimer merupakan salah satu karya
yang membahas tentang tragedi pembantaian pada 30 September 1965 pada
semua yang diduga anggota Partai Komunis Indonesia. Foto diambil dari
Facebook.
Mengapa Jokowi tak bersedia meminta maaf?
“Kata presiden, kalau kami (pemerintah) meminta maaf, kami akan
berhadapan NU (Nahdatul Ulama), Muhammadiyah, TNI (Tentara Nasional
Indonesia),” ucap Haedar menyampaikan apa yang dikatakan Jokowi.
Sementara itu, Sekretaris Kabinet Pramono Anung membenarkan ihwal
permintaan maaf tidak pernah dibicarakan oleh Jokowi dalam rapat-rapat
kabinet.
Menurut Pramono, Jokowi saat ini fokus pada perbaikan ekonomi.
“Sekarang ini yang dipikirkan adalah bagaimana persoalan ekonomi
global yang pengaruhnya pada Indonesia ini segera diatasi,
langkah-langkah apa yang harus dilakukan,” kata Pramono.
Jokowi saat ini lebih fokus pada persoalan deregulasi.
“Jadi saya tidak yakin kalau kemudian kata-kata itu muncul dari
beliau sendiri. Pasti karena mungkin di antara peserta dari Muhammadiyah
menanyakan,” katanya.
Sementara itu, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengatakan pada
Rappler bahwa Jokowi memang tak ada rencana untuk meminta maaf.
"Memang tidak ada rencana dari semula juga," katanya.
—Rappler.com
http://www.rappler.com/indonesia/106760-jokowi-minta-maaf-korban-30-september-165
0 komentar:
Posting Komentar