Sandy Indra Pratama, CNN
Indonesia | Minggu, 20/09/2015 07:20 WIB
Suasana di dalam lobi kantor
CIA, Amerika Serikat. (REUTERS/Larry Downing)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rabu lalu, Badan Intelijen
Amerika Serikat membuka dokumen soal banyak hal yang terjadi di dunia pada
rentang periode 1961 hingga 1969. Dalam situs resminya, CIA mendedahkan laporan
dan analisis mereka mengenai apa yang terjadi dan patut di waspadai oleh
pemerintah Amerika Serikat.
Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia pada dokumen yang dirilis dalam situs berita CIA, tanggal 1 Oktober 1965, dipaparkan telah terjadi penculikan terhadap enam jenderal petinggi angkatan darat, termasuk Jenderal Ahmad Yani.
Berdasarkan penelusuran CNN Indonesia pada dokumen yang dirilis dalam situs berita CIA, tanggal 1 Oktober 1965, dipaparkan telah terjadi penculikan terhadap enam jenderal petinggi angkatan darat, termasuk Jenderal Ahmad Yani.
“Kondisi yang terjadi cukup membingungkan, semua dalam posisi yang meragukan,” bunyi dokumen yang mereka sebut sebagai “Brifeing Harian untuk Presiden”.Masih menurut dokumen CIA itu, Mayor Jenderal Soeharto memimpin upaya kontra kudeta, beberapa jam setelah insiden penculikan diketahui. Seoharto disebut telah menguasai jaringan radio di Jakarta.
Meski cukup terperinci, namun dokumen yang didedahkan CIA tidak komplit. Sebab dalam penelusuran ada beberapa alinea yang sengaja tak dipublikasikan. Segmen peristiwa 1965 ini, sebenarnya satu bagian dari banyak laporan dan pantauan intelijen Amerika Serikat dari berbagai penjuru dunia.
Menariknya, dalam akhir laporan CIA pada tanggal 1
Oktober 1965, badan telik sandi itu menganalisis soal belum pastinya reaksi
dari kalangan komunis di Indonesia.
“Satu laporan mengatakan partai komunis di Indonesia sudah bersiap untuk bentrok dalam beberapa hari ke depan, sedangkan tentara mencari jalan untuk terus mereduksi kekuatan komunis di daerah,” ujar laporan tertulis CIA itu.Kondisi Indonesia, menurut analisis CIA yang dituangkan dalam laporannya, sangat bergantung kepada kesehatan Soekarno.
“Apabila ia meninggal, perang sipil bisa diprediksikan terjadi di Indonesia, atau kemungkinan lainnya adalah daerah-daerah di luar Pulau Jawa bakal melepaskan diri dari dominasi Jawa,” ujar laporan tersebut.Tahun ini persis setengah abad peringatan terjadinya tragedi 1965. Rabu lalu, Badan intelijen Amerika Serikat membuka kepada publik memo intelijen yang disampaikan kepada presiden mereka dalam kurun waktu 1961-1969.
0 komentar:
Posting Komentar