, CNN Indonesia | Jumat, 19/10/2018 15:27 WIB
Sumber: CNN Indonesia
WeBlog Dokumentatif Terkait Genosida 1965-66 Indonesia
tim, CNN Indonesia | Jumat, 19/10/2018 15:27 WIB
"Sudah ada upaya tapi mereka nge-block, pengadilan enggak mau, rekonsiliasi enggak mau, jadi maunya mereka apa? Itu [dilakukan] Kivlan Zen dan kawan-kawannya ya, juga di komisi III teman-teman Gerindra paling enggak mau menangani kasus HAM," kata Eva saat dihubungi CNNIndonesia.com pada Jumat (19/10).
"Pak Jokowi posisinya juga setuju harus ada yang harus ditangani," kata dia.Ia lantas menyebut Jokowi melalui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Luhut Binsar Panjaitan di tahun 2016 lalu pernah menyelenggarakan simposium nasional peristiwa 1965.
"Saya agak menyesal ketika pemerintah menginisiasi untuk rekonsiliasi, malah geng mereka menghambat, simposium yg dilakukan pak Jokowi untuk diperintahkan menyelesaikan kasus itu, malah di blok dan di ganggu," kata dia.Selain itu, Eva pun menyinggung Prabowo sebagai salah satu aktor yang memiliki catatan hitam pelanggaran HAM berat.
"Pelanggaran HAM itu warisan dari masa lalu, para pelakunya itu adalah kerabatnya pak prabowo, termasuk Pak Prabowo dengan penculikan yang sampai sekarang ga tuntas," kata dia.Eva sendiri menyadari bahwa Presiden sebagai pemegang mandat dibidang eksekutif tak bisa serta merta mengintervensi ranah hukum untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
"Maka dari itu Pak Jokowi harus memerintahkan kepada Jaksa Agung, sehingga penanganan HAM bisa dilaksanakan dengam menindaklanjuti penyelidikan yang sudah dilakukan oleh Komnas HAM dan DPR," ungkapnya.Dihubungi terpisah, Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Ace Hasan Syadzili meminta kubu Prabowo-Sandiaga berkaca terlebih dulu sebelum mengkritik penanganan pelanggaran HAM masa lalu oleh pemerintah.
"Pertanyaannya siapa Capres yang punya cerita kelam tentang penegakan HAM yang sampai saat ini masih tanda tanya besar?" Kata Ace.(rzr/DAL)
0 komentar:
Posting Komentar