Rico Afrido Simanjuntak | Jum'at, 18 Maret 2016 − 21:47 WIB
Ilustrasi, (SINDOphoto)
JAKARTA - Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tak
sepakat dengan langkah Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM)
yang mendorong Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama membeberkan
sejumlah dokumen yang terkait dengan kasus pelanggaran HAM berat
peristiwa 1965.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Hanura, Arief Suditomo berpendapat, seharusnya Komnas HAM berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam mendorong hal tersebut.
Menurut Arief, Komnas HAM tidak bisa langsung menyambangi Pemerintah AS. "Emangnya mereka siapa? Saya pikir jalur diplomatik adalah jalur yang paling tepat," kata Arief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Dikatakannya, Komnas HAM harus membicarakan keinginan tersebut dengan Menlu Retno Marsudi. "Jalur diplomatik adalah upaya yang bisa dilakukan. Jadi, antara Kementerian Luar negeri itu merupakan salah satunya hal yang mungkin bisa mereka rintis," pungkasnya.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Hanura, Arief Suditomo berpendapat, seharusnya Komnas HAM berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dalam mendorong hal tersebut.
Menurut Arief, Komnas HAM tidak bisa langsung menyambangi Pemerintah AS. "Emangnya mereka siapa? Saya pikir jalur diplomatik adalah jalur yang paling tepat," kata Arief di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (18/3/2016).
Dikatakannya, Komnas HAM harus membicarakan keinginan tersebut dengan Menlu Retno Marsudi. "Jalur diplomatik adalah upaya yang bisa dilakukan. Jadi, antara Kementerian Luar negeri itu merupakan salah satunya hal yang mungkin bisa mereka rintis," pungkasnya.
http://nasional.sindonews.com/read/1094084/13/dorong-as-buka-dokumen-peristiwa-65-komnas-ham-diimbau-gaet-kemlu-1458312416
0 komentar:
Posting Komentar