Oleh : Tempo.co - Rabu,
16 Maret 2016 12:20 WIB
Koesalah Soebagyo Toer,
pengarang dan penterjemah, dengan koleksi bukunya, di kediamannya, di kawasan
Depok, Jawa Barat, 16 Maret 2007. (Dok. TEMPO/Ayu Ambong)
Depok - Sastrawan Indonesia
Koesalah Subagyo Toer tutup usia di Rumah Sakit Graha Permata Ibu Depok, Rabu
16 Maret 2016. Koesalah lahir di Blora, 27 Januari 1935.
Anggota DPRD Kota Depok Sahad Farlida Barlian mengatakan
Koesalah merupakan salah putra terbaik bangsa. Namun, kehidupannya yang
mempunyai banyak jasa bagi perkembangan sastra di Indonesia, kurang
diapresiasi.
"Jasanya sangat besar. Tapi tidak mendapatkan perhatian," kata Sahad di rumah duka.
Sahad menuturkan karya terjemahan Koesalah terakhir yang
sudah diterbitkan adalah Mata Gelapnovel Mas Marco, yang diproduksi
Jaringan Kerja Budaya Rakyat. Selain itu, ada terjemahan karya Leo Tolstoy
berjudul Perang dan Damai, yang belum sempat diterbitkan.
Koesalah memang seorang sastrawan yang produktif dalam
menulis maupun menerjemahkan karya sastra. Terutama karya sastra yang berasal
dari Rusia. Bahkan, Koesalah menjadi satu dari lima sastrawan Indonesia yang
mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Rusia, sebagai sosok sastrawan yang
fokus pada penerjemahan Sastra Rusia.
"Indonesia beruntung. Lima orang yang mendapatkan penghargaan sastra dari pemerintah Rusia, berasal dari Indonesia, yang tinggal di Beji, Depok," ucapnya.
Sahad menuturkan memang sering mendatangi kediaman
Koesalah di Jalan Turi III RT5 RW10 Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji,
untuk belajar dari alamarhum. Kegigihan Koesalah dalam memperkaya wawasan
rakyat Indonesia, dari berbagai karya yang diterjemahkan sangat banyak.
Bahkan, diusianya yang sudah tua, Koesalah masih tetap
produktif menerjemahkan dan membaca. Padahal, penglihatannya sudah rabun dan
sulit untuk mendengar. Selain itu, Koesalah sala satu putra di kirim oleh
Presiden Soekarno untuk melanjutkan pendidikannya di Moskow, Rusia di Fakultas
Sejarah dan Filologi Universitas Persahabatan Bangsa-Bangsa tahun 1960-1965.
Koesalah adalah adik kandung Pramoedya Ananta Toer. Dia
anak keempat dari Mastoer dan Oemi Saidah. Koesalah menikah dua kali dan
memiliki tiga anak. Pernikahan pertama dengan Eti Kurniasih membuahkan putra
Ruski Rusiadi. Setelah Eti tiada, Koesalah menikah dengan Utati kemudian
memiliki anak Uliek Mandiri dan Uku Permati.
IMAM HAMDI
0 komentar:
Posting Komentar