Bimo Wiwoho, CNN Indonesia | Sabtu, 10/02/2018 00:48 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Direktur Politica Wave Jose Rizal mengatakan jenis berita palsu (hoax/hoaks) yang paling banyak beredar di media sosial sepanjang Agustus-Desember 2017 adalah yang terkait isu kebangkitan PKI.
Merujuk dari data PoliticaWave, jumlah hoaks yang beredar di media sosial terkait isu kebangkitan PKI mencapai lebih dari 200 ribu atau 95,3 persen.
"Isu kebangkitan PKI paling dominan dibanding isu lain," ucap Jose, dalam acara diskusi yang dihelat di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Jumat (9/2).
Sebelumnya, isu kebangkitan PKI sempat viral di seputar peringatan Hari Kesaktian Pancasila. Beberapa kelompok masyarakat menyebut, kebangkitan PKI itu diindikasikan oleh gelaran pemutaran film dan diskusi-diskusi.
Jose lalu mengatakan bahwa fenomena peredaran hoaks di Indonesia baru terjadi saat Pilkada DKI Jakarta 2012 yang dimenangkan oleh pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Jose mengutarakan survei dilakukan lewat pemantauan melalui Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, dan beberapa situs serta media sosial lain.
Dari hasil survei, selain isu kebangkitan PKI, kabar bohong lain yang beredar di medsos adalah isu pemerintah anti-Islam (2,3 persen), isu CEO Traveloka walkout (1,1 persen), isu tenaga kerja Cina (0,7 persen), dan isu Sandiaga Uno terobos jalur busway (0,5 persen).
Jose menjelaskan hoaks umumnya diunggah pertama kali oleh akun anonim. Setelah itu, akun asli mulai ikut menyebarkan konten hoax tersebut yang akhirnya menyebar luas hingga dipercaya masyarakat.
Sebelum itu, hoaks tidak beredar di media sosial di Indonesia atau cenderung sangat sedikit.
"Sebelum 2012 nyaris enggak ada hoaks. Kita pantau Pilkada DKI 2012, kita kaget. Padahal sebelumnya enggak ada," ungkap Jose.
Atas dasar surveinya itu, Jose lalu bersumsi bahwa politik yang memantik munculnya fenomena peredaran hoax di media sosial.
Sumber: CNN Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar