RedaksiNews | Sabtu, 02 Juni 2018 16:17 WIB
Mantan Presiden Soekarno dan Soeharto. Foto: Wordpress
Jakarta , Law-Justice.co - "Krisis ekonomi 1998 memang dirancang
untuk menjatuhkan Pak Harto. Jika Pak Harto tidak jatuh, Indonesia akan jadi
Negara maju.."
Lee Kuan Yew: "Pak Harto pemimpin luar biasa. Beliau harus mendapat tempat terhormat dalam sejarah Indonesia ..."
Sultan Bolkiah: "Dipimpin Pak Harto Indonesia bersatu. Pemerintahan stabil, ekonomi maju sangat pesat. Sangat disayangkan beliau dijatuhkan"
Pak Harto berkali-kali mengutarakan niat untuk mundur, namun beliau melihat
ancaman luar biasa besar membahayakan bangsa dan Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Fitnah KKN terhadap Pak Harto dan keluarga, yang kemudian dituangkan
dalam TAP MPR utk memeriksa harta kekayaannya, ternyata tidak terbukti
Majalah TIME agen konspirasi global memfitnah Pak Harto & keluarga
dengan tuduhan punya simpanan USD 30 Miliar ternyata tidak terbukti sama
sekali. Berbagai Tim Khusus dibentuk pemerintah untuk menyelidiki harta Pak
Harto, satu pun tidak menemukan rekening, SDB, dsj di perbankan asing.
"Silahkan cari kemana saja, jika terbukti saya ada simpanan 1 sen saja, saya siap dihukum mati.." kata Pak Harto. Semua tuduhan itu fitnah.
Belakangan terbukti, Pak Harto dijatuhkan oleh Konspirasi Global (P
Demokrat AS-PKC China dan sekutunya) berkolusi dengan kelompok anti Soeharto.
Penyebab utama Pak Harto dijatuhkan karena kemesraan dan keberpihakan Pak Harto
yang besar kepada umat Islam sejak 1986, pihak2 tertentu marah. RI merdeka
1945, namun kemerdekaan umat islam Indonesia sejatinya baru terjadi pada tahun
1986/1987, setelah Pak Harto berpaling ke Islam.
Sebagai manusia Pak Harto sudah pasti tidak sempurna, ada kelemahan,
kesalahan, kekurangan, namun beliau tetap Pahlawan, jasanya luar biasa besar.
Terbukti pada beberapa hari setelah PKI melancarkan G30S/PKI, membunuh para
pimpinan TNI AD, ulama-ulama dan tokoh-tokoh anti PKI di seluruh Indonesia.
Dari dokumen rahasia CIA yang sudah boleh diakses publik ditemukan catatan
pejabat CIA tentang pertemuan pertama CIA dgn Pak Harto awal Oktober 1965. CIA
belum pernah buka ke publik, Pak Harto juga tidak pernah ungkap mengenai
pertemuannya dengan CIA beberapa hari setelah G30S/PKI di Jakarta.
Laporan CIA itu menyebutkan bahwa setelah PKI melakukan Gestapu, TNI AD di
pimpin Mayjen Soeharto berhasil menggagalkan PKI untuk kendalikan NKRI.
Faktor
utama kegagalan Gestapu PKI, menurut CIA adalah 'timing' yang tidak tepat,
Gestapu dilakukan 5 hari sebelum HUT TNI 5 Okt 1965 ADALAH KESALAHAN FATAL.
Gestapu PKI dilancarkan pada saat seluruh pasukan TNI dan pimpinan TNI sedang
berkumpul di Jakarta. Mobilisasi pasukan dalam rangka HUT TNI.
Kesalahan fatal kedua PKI adalah meremehkan sosok Soeharto yang hanya
seorang panglima pasukan cadangan TNI AD, dulu Kostrad tidak prestisius. Panglima
Kostrad Mayjen Soeharto sebagai pimpinan pasukan cadangan pada saat itu
memang tidak diperhitungkan PKI sebagai pimpinan utama TNI AD. Under estimated
terhadap Soeharto juga disebabkan karakternya yang tidak menonjol. Soeharto
tidak terseret dalam faksi tertentu di TNI AD.
CIA mengungkap sikap low profile Soeharto disebabkan oleh kegagalan besar
Operasi Trikora Pembebasan Papua Barat, di mana TNI kalah telak dari Belanda.
Fakta sejarah: Operasi Trikora gagal total. Ribuan anggota TNI gugur di
hutan belantara Papua tanpa pernah berperang dgn musuh (pasukan Belanda).
Fakta sejarah: Hampir 10 ribu tentara RI mati di hutan belantara Papua krna
malaria, kelaparan, kedinginan dll, bukan karena bertempur.
Fakta sejarah: Armada AL RI gagal menembus Blokade Papua. Dari 25 kapal
perang, hanya 3 yang bisa menuju ke Papua Barat dan tenggelam digempur Armada
Belanda.
Fakta sejarah: 25 kapal perang RI dibeli dengan pola utang dari Uni Soviet,
tidak bisa menuju ke Papua karena tidak ada BBM, mangkrak di Makassar.
Kekalahan telak Operasi Trikora sangat memalukan Soekarno yang sudah
terlanjur berjanji kepada rakyat akan membebaskan Papua Barat, Soeharto kena
getahnya. Karakter Soeharto yang low profile, tidak suka berpolitik selama
menjadi perwira TNI, membuat posisinya dianggap netral, tidak berbahaya oleh
PKI. Di internal TNI pada saat itu, ada TNI faksi pro Soekarno seperti Jenderal
Ahmad Yani, ada faksi pro Abdul Haris Nasution (anti PKI) dan TNI faksi pro
PKI.
Dari Film G30S/PKI yang dibuat berdasarkan fakta sejarah itu, rakyat tahu
bahwa sempat timbul prokontra di polit biro PKI mengenai Jenderal Ahmad Yani.
Keputusan PKI untuk menculik dan membunuh Jend. A. Yani yang Soekarnois didebat
anggota polit biro PKI. Akhirnya bulat disepakati Jend. A. Yani masuk daftar korban.
Dokumen CIA menyebut bahwa keputusan PKI utk menghabisi Jend. A. Yani karena
kekhawatiran Yani akan jadi masalah jika Soekarno meninggal dunia. Mayjen
Soeharto adalah staf Jend. A. Yani, Pak Harto tidak termasuk pimpinan TNI AD
yang diperhitungkan PKI, inilah kesalahan fatal Gestapu PKI.
Laporan CIA jelas menyebut ada kesalahan analisa Polit Biro PKI dlm
menyusun daftar korban. PKI tidak perhitungkan kemampuan militer Soeharto.
Secara politik, benar Mayjen Soeharto sudah tamat karena memalukan Soekarno,
secara militer juga tamat karena hanya jadi Panglima Pasukan Cadangan. Dari
perspektif faksi militer, Soeharto tidak masuk faksi mana pun. Soeharto hanya
dianggap bayang-bayang Jend. A. Yani, Gestapu pun dilancarkan PKI.
Pertanyaan besar tentang faktor keberhasilan Soeharto lakukan serangan
balasan terhadap aksi Gestapu yang berujung kepada penumpasan PKI terjawab
dalam Laporan CIA. Saat hampir semua pimpinan TNI AD yang anti PKI dan pro
Soekarno sudah dibunuh PKI, yang tersisa hanya Mayjen Soeharto dan Jend.
Nasution yang terluka.
Mengapa Soeharto bisa mobilisasi TNI begitu cepat dalam jumlah besar..?
1. Sebagian besar Pasukan TNI ada di Jakarta dalam rangka HUT TNI 5 Okt 1965.
2. Soeharto adalah ex Panglima Trikora, satu-satunya Jendral yang berpengalaman memobilisasi pasukan TNI dalam jumlah besar luput dari analisa PKI. Soeharto selaku eks Panglima Operasi Trikora berpengalaman koordinasi dan mobilisasi pasukan dari tiga matra TNI.
Soeharto ex Panglima Operasi Trikora berpengalaman memimpin, memobilisasi ratusan ribu pasukan dari tiga matra TNI, skak mat dari TNI membalas aksi PKI. "Bagi Soeharto memerangi pemberontakan PKI 1965 sama seperti perang lawan pasukan Belanda. Hanya saja PKI lebih lemah daripada Belanda" ~ CIA.
Laporan CIA tentang G30S/PKI dan operasi penumpasan PKI yang baru diungkap
setelah 30 tahun disimpan sebagai dokumen rahasia menjawab banyak pertanyaan
rakyat. Jika bukan Mayjen Soeharto yang tersisa dan mengambilalih komando
pimpinan TNI AD, sejarah Indonesia pasti berubah, RI SUDAH JADI NEGARA KOMUNIS.
Banyak kemungkinan terjadi, dan semuanya lebih buruk, jika tidak ada Mayjen
Suoeharto ketika Gestapu PKI terjadi.
Komunis Rusia setelah sukses melakukan Revolusi Bolsyewik 1917, komunis
Rusia melakukan pembersihan, puluhan juta rakyat antikomunis dibunuh. Komunis
China selama revolusi kebudayaan bunuh puluhan juta rakyat sendiri. Vietnam,
Kamboja, Laos, Kuba, dll ..Komunis bunuh jutaan rakyat mereka sendiri yang anti
Komunis. Komunis di seluruh dunia sama. Sesama komunis bersaudara. Komunis tdk
mengenal batas negara, mereka dipersatukan oleh Doktrin Komintern. Doktrin
Komunis Internasional/komintern melahirkan konsistensi militansi setiap kader
komunis. Ikatan Persaudaraan Komunis dunia sangat erat.
Kembali ke laporan CIA, Saya sungguh terharu membaca laporan tersebut
karena membuktikan Sorharto tidak seperti tudingan sekolompok orang. Disebutkan
bahwa setelah Soeharto berhasil memegang kendali TNI & memulihkan
pemerintahan, CIA menawarkan banyak bantuan namun semua ditolak oleh Soeharto.
Soeharto hanya mau berunding dengan CIA-AS jika prasyarat yang dimintanya
disetujui oleh pemerintah AS, jika tidak maka tidak ada perundingan.
Apa syarat yang diajukan Mayjen Soeharto kepada CIA-AS..? Bukan senjata
bukan pula uang suap, dan juga bukan info intelijen, SOEHARTO MINTA BERAS.
Oktober 1965 Rakyat kelaparan, inflasi 650% (standar normal <
10%), defisit 175% (standar normal < 2,5%), bahan pokok langka, RI dalam
bencana kelaparan. Terbukti Soeharto memikirkan nasib rakyat yang terancam mati
kelaparan dengan meminta AS kirim beras ke RI, Rakyat RI utang nyawa pada
Soeharto.
CIA awalnya menolak permintaan Soeharto, AS bisa bantu kirim senjata dll
tapi tdk bisa kirim beras. Apalagi sebanyak 400.000 ton, AS tak bisa. CIA bujuk
Soeharto akan bantu apa saja selain beras, anggaran bantuan beras oleh Presiden
AS tidak masuk APBN AS. Proses persetujuannya rumit, Soeharto tetap pada
sikapnya, AS kirim beras ke RI secepatnya, baru TNI akan berunding dengan AS.
CIA tidak punya pilihan kecuali lapor ke Lyndon B Johnson.
Gara-gara permintaan aneh dari Soeharto kepada AS, Presiden Lyndon B
Johnson terpaksa jungkir balik memenuhinya, lobi senator dan anggota kongres.
Mengapa AS repot-repot bersedia memenuhi permintaan mayjen Soeharto..? Karena
keberhasilan Soeharto menggagalkan PKI berkuasa telah meringankan beban berat
AS. Perang Dingin Barat vs Komunis sedang pada puncaknya. Banyak negara di
dunia telah dicengkram Komunis, di Asia Tenggara hampir semua jatuh ke tangan
Komunis.
Keberhasilan TNI AD menggagalkan PKI/Komunis berkuasa tanpa campur tangan
AS merupakah anugerah terbesar untuk AS yang sedang frustasi karena Komunis.
Kekhawatiran AS bahwa teori domino juga terjadi di Asia Tenggara dipatahkan
Soeharto tanpa bantuan AS yang saat itu sedang trauma karena kalah dimana-mana.
AS lega, Asia Tenggara gagal dikuasai komunis, Australia lepas dari ancaman
ditelan setan komunis. Karena jika RI jatuh, Australia pasti jatuh.
Teori Domino: jika di suatu kawasan sudah ada 2-3 negara yg dikuasai
komunis maka Negara-negara komunis tersebut akan membantu komunis di negara
tetangga, akhirnya semua negara di suatu kawasan tertentu akan jatuh ke
kekuasaan komunis. Sungguh Mengerikan..!! ALHAMDULILLAH RI GAGAL DIKUASAI PKI.
Pemerintah AS sangat terima kasih atas jasa besar Soeharto menggagalkan
komunis kuasai RI, Australia, New Zealand, Asia Tenggara, dst. Salah satu
bentuk terima kasih AS adalah dengan menekan Belanda dan pengaruh PBB agar
Papua Barat diserahkan kepada RI. Freeport sebagai jaminan AS di Papua.
Keberadaan Freeport yang berentitas AS di Papua, menjamin keutuhan NKRI.
Tidak
ada kekuatan asing yang berani usik Papua sebagai bagian integral NKRI.
AS bantu revitalisasi alutsista TNI yang berguna dalam operasi penumpasan
PKI, juga laporan intelejen dari CIA yang memuat daftar nama-nama kader PKI.
Karena kemiskinan/kebodohan adalah faktor utama tumbuh suburnya komunisme Rezim
ORBA diberi pendampingan konsep dan program pembangunan oleh AS.
(Sobri\Editor)
Sumber: Law-Justice
0 komentar:
Posting Komentar