28 September 2016
Foto : Hansip Bamunas merupakan satuan pertahanan sipil dengan anggota yang terdiri dari organisasi pengusaha swasta
Blora- Konflik
gagasan meningkat menjadi bentrok fisik setelah peristiwa penculikan dan
pembunuhan para petinggi militer di ibu kota. Di daerah penangkapan dan
kekerasan kepada simpatisan PKI seolah mendapatkan momentumnya. Setelah
bertahun-tahun menyimpan dendam atas peristiwa Affair Madiun 1948, PKI menjadi
bulan-bulanan lawan-lawan politiknya.
Berikut ini
sejumlah alasan penumpasan PKI di Blora dan unsur-unsur yang terlibat di
dalamnya. Seluruh catatan ini didasarkan pada buku Tanah Berdarah di Bumi
Merdeka oleh Dalhar Muhammadun.
Penumpasan PKI
dilakukan karena tugas dari negara, memanasnya situasi daerah karena kondisi
ekonomi yang memburuk dan pertarungan antar-ideologi membuat langkah-langkah
represif harus diambil oleh militer dan sipil. Pasca pengorganisasian kekuatan
sipil, penumpasan PKI dilakukan atas komando dari unsur militer.
Keyakinan bahwa PKI
berideologi atheis menancap benar ke dalam pikiran elemen masyarakat non PKI
saat itu. Masyarakat, terutama para tokoh agama menyetujui pandangan bahwa PKI
= Atheis, sehingga membuat penumpasan PKI direstui secara moral.
Elemen masyarakat
saat itu meyakini PKI memiliki daftar nama orang-orang yang harus dibunuh. Hal
ini membuat penumpasan PKI menjadi semacam pertahanan dini, logika membunuh
atau dibunuh menjadi pembenaran alasan pertahanan dini tersebut.
Tiga elemen menjadi
unsur utama penumpasan PKI di Blora, tiga elemen tersebut adalah militer,
Hansip Bamunas dan Hanra Garuda Pancasila.
Di unsur militer
terdapat Kodim 0721, RPKAD, Batalyon 410, Batalyon 409 dan Batalyon 408.
Hansip Bamunas
merupakan satuan pertahanan sipil dengan anggota yang berasal dari organisasi
pengusaha swasta. Para anggota Hansip Bamunas ini merupakan agen-agen minyak,
kontraktor, pekerja penggergajian kayu, pedagang pasar dan pengusaha swasta
lainnya.
Hanra Garuda
Pancasila merupakan satuan pertahanan rakyat yang terdiri dari anggota
organisasi politik (anggota PNI dan anggota NU) dan organisasi masyarakat
(Pemuda Muhammadiyah).
Hansip Bamunas dan
Hanra Garuda Pancasila mendapatkan pelatihan dasar-dasar kemiliteran dari Kodim
0721 Blora dan unsur militer lainnya.
Sejumlah penumpasan
yang dilakukan didasarkan atas laporan orang per orang, beberapa laporan orang
per orang tersebut terindikasi dilatarbelakangi atas motivasi-motivasi dendam
(misal, pelapor kalah dalam pemilihan kepala desa sehingga melaporkan
terlapor).
Editor: Sahal Mamur
Foto: Lampiran Buku “Tanah Berdarah di Bumi Merdeka”
Sumber: BloraNews
0 komentar:
Posting Komentar