Kompas.com - 10/12/2019,
13:30 WIB
Penulis : Vina Fadhrotul Mukaromah
Editor : Sari Hardiyanto
Editor : Sari Hardiyanto
10 Desember, Hari Hak Asasi
Manusia(Shutterstock)
KOMPAS.com - Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional diperingati setiap 10 Desember. Melansir laman United Nations, tahun ini, tema yang diangkat adalah Youth Standing Up for Human Rights atau Pemuda Membela Hak Asasi Manusia.
Dengan tema tersebut, peringatan HAM tahun ini salah
satunya bertujuan untuk merayakan potensi pemuda sebagai agen perubahan
konstruktif, menguatkan suara pemuda, dan melibatkan mereka dalam jangkauan
yang lebih luas untuk mempromosikan perlindungan atas hak- hak asasi manusia.
Kampanye ini dipimpin oleh Office of the High
Commissioner for Human Rights (OHCHR) dan didesain untuk mendorong serta
menunjukkan bagaimana kaum muda di seluruh dunia membela hak-hak dalam melawan
rasisme, ujaran kebencian, perundungan, diskriminasi, dan perubahan cuaca.
Pemuda dipilih sebagai tokoh utama dalam peringatan tahun
ini karena alasan-alasan berikut: Partisipasi pemuda sangat penting untuk
mencapai pembangunan berkelanjutan untuk semua Pemuda memainkan peranan penting
dalam perubahan yang positif Memberdayakan pemuda untuk mengenal lebih dan
mengklaim hak-hak mereka dan menghasilkan manfaat secara global
Sejarah Hari HAM Hari HAM dirayakan oleh masyarakat internasional setiap tahunnya pada tanggal 10 Desember.
Peringatan ini adalah untuk mengenang hari diadopsinya
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia tahun 1948.
Dokumen deklarasi ini terdiri atas bagian Pembukaan dan
30 Pasal yang mengatur tentang Hak Asasi Manusia. Melansir laman OHCHR,
peringatan ini secara resmi dimulai dari tahun 1950, setelah Majelis Umum
meloloskan resolusi 423 dan mengundang seluruh negara ataupun organisasi yang
tertarik untuk mengadopsi 10 Desember sebagai Hari HAM tiap tahunnya.
Ketika Majelis Umum mengadopsi dekrarasi ini, 48 negara
mendukung dan 8 negara abstain. Deklarasi ini kemudian dinyatakan sebagai
standar umum pencapaian bagi semua bangsa.
Setiap individu dan masyarakat harus berjuang dengan langkah-langkah progresif, nasional, dan internasional, untuk memperoleh pengakuan dan ketaatan yang universal dan efektif.
Setiap individu dan masyarakat harus berjuang dengan langkah-langkah progresif, nasional, dan internasional, untuk memperoleh pengakuan dan ketaatan yang universal dan efektif.
Meskipun Deklarasi ini tidak mengikat, dokumen ini
mengilhami lebih dari 60 instrumen Hak Asasi Manusia membentuk standar HAM
internasional. Hari ini, persetujuan umum dari semua Negara Anggota PBB tentang
Hak Asasi Manusia yang tercantum dalam Deklarasi membuatnya semakin kuat.
Dokumen ini pun menekankan relevansi Hak Asasi Manusia dalam kehidupan kita
sehari-hari.
Hingga kini, dokumen deklarasi HAM telah diterjemahkan ke
dalam lebih dari 500 bahasa. Setelah 71 tahun dokumen ini diadopsi, Deklarasi
HAM masih menjadi dasar ketika menemukan hal ataupun tantangan baru dalam
pemenuhan hak-hak asasi manusia
0 komentar:
Posting Komentar