Senin, 25 November 2019
Aan Rusdianto, korban penculikan Tim Mawar yang dipimpin Prabowo
Subianto. (Ist)
JAKARTA- Soal sejarah, Aan Rusdianto, korban penculikan
Tim Mawar 1997-1998 meminta agar tidak hanya soal Partai Komunis Indonesia
(PKI), tetapi semua kejahatan HAM dimasa Orde Baru juga perlu diceritakan oleh
para guru, dosen dan pendidik di setiap sekolah dan kampus. Hal ini menanggapi
Menhan Prabowo Subianto Sabtu (23/11) lalu yang meminta agar para guru
menyampaikan tentang sejarah PKI 1965.
“Jangan lupa ajarkan dan buka semua bagian hitam dari sejarah Indonesia yang lain. Dari pemberontakkan DI/TII, PRRI/Permesta, Kudeta militer 1965 yang didukung CIA pada masa orde lama. Sampaikan semua operasi yang melanggar HAM di Aceh, Timtim, Papua pada masa Orde Baru. Ini bagus agar semua generasi muda tahu dan sadar sejarah yang objektif. Supaya jangan terulang lagi dimasa depan,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar semua pendidik menyampaikan
juga bahwa masih ada puluhan aktivis Demokrasi yang hilang tak tentu rimbanya,
diculik oleh tim mawar karena melawan Soeharto dan Orde Baru.
“Kalau perlu, Menhan bikin ‘Monumen Melawan Lupa’. Karena masih ada puluhan aktivis yang hilang pada tahun 1998. Masih ada jutaan keluarga yang hilang pada tahun 1965-1968. Dan tidak ada yang mau bertanggung jawab terhadap semua itu,” ujarnya.
Hal yang senada juga disampaikan oleh Yos Suprapto,
pelukis dan budayawan yang mengusulkan agar pemberontakan melawan Belanda tahun
1926 juga dibuka selengkap-lengkapnya.
“Pemberontakan 1926 ini adalah pemberontakan pertama. Dilakukan oleh seluruh rakyat Indonesia. Ribuan penggeraknya adalah anggota PKI dan semuanya dibuang Belanda ke Boven Digul,” ujarnya.
Ia juga mengusulkan agar, Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan segera membentuk sebuah Komite Penulisan Sejarah yang objektif agar
menjadi fondasi penulisan dan pengajaran sejarah bagi generasi mendatang.
“Kasihan generasi muda kalau masih harus mengunyah kebohongan sejarah. Bangsa ini tidak akan besar diatas semua kebohongan, karena selalu mengulang kesalahan-kesalahan lama,” ujarnya.
Pesan Prabowo
Subianto
Sebelumnya Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto
berpesan kepada seluruh guru atau pengajar di Indonesia agar menceritakan
sejarah pemberontakan dan kekejaman PKI atau Partai Komunis Indonesia ke
siswa-siswi di sekolah.
Hal itu pun disampaikan Prabowo Subianto di dalam acara
bedah buku dan diskusi panel "PKI Dalang dan Pelaku Kudeta G30S/1965"
di Gedung Lemhanas Jakarta, Sabtu (23/11).
Prabowo sebenarnya tidak hadir dalam acara ini, tetapi
teks pidatonya dibacakan oleh Rektor Unhan Letjen TNI Tri Legionosuko.
"Saya harap guru sejarah di sekolah-sekolah menyampaikan sejarah pemberontakan dan kekejaman PKI yang benar kepada para siswa-siswi," ujar Tri membaca pidato Prabowo.
Menurut Prabowo, hal ini perlu dilakukan para guru sekolah
agar siswa-siswi mengerti bagaimana sepak terjang PKI dan dampak dari gerakan
itu.
Termasuk, kudeta yang dilakukan partai tersebut untuk
menggulingkan era kepemimpinan Presiden Soekarno pada saat itu.
Bahkan, kehadiran PKI kala itu juga diduga bertujuan
mengubah ideologi bangsa yang berpegangan pada Pancasila menjadi komunis.
"Komunisme telah mencatatkan lembaran hitam dalam perjalanan sejarah Bangsa Indonesia. Bahwa PKI selalu mencari cara dan kesempatan untuk melakukan kudeta di Indonesia," kata dia. (Web Warouw)
0 komentar:
Posting Komentar