Reporter: M Rosseno Aji
- Editor: Juli Hantoro
Senin, 21 Oktober 2019 10:40
WIB
Advokat dari Lembaga advokasi hukum dan HAM Lokataru, Haris Azhar, saat
melaporkan Ketua Pengadilan Negeri Timika, Papua, Relly D. Behuku ke Komisi
Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan kasus gratifikasi, 12 Februari 2018.
Dewi Nurita/Tempo
Jakarta - Pendiri Kantor Hukum dan Hak Asasi
Manusia Lokataru Haris Azhar mengkritik pidato pelantikan Presiden Joko
Widodo atau Jokowi yang
tidak menyinggung soal hak asasi manusia. Menurut dia, Jokowi dan
pemerintahannya anti-HAM, serta tidak peka pada isu HAM.
"Ya karena dia dan pemerintahannya anti HAM dan tidak sensibel pada persoalan HAM. Tidak sensibel pada persoalan-persoalan yang ramai belakangan ini," kata Haris saat dihubungi, Senin, 21 Oktober 2019.
Menurut Haris, Jokowi juga gagal memanfaatkan momen
pelantikan untuk meyakinkan publik bahwa pemerintahannya 5 tahun ke depan akan
berjalan sesuai dengan agenda konstitusi.
"Kecuali pendukung fanatiknya," ujar dia.
Jokowi membacakan pidato pada acara pelantikan presiden
dan wakil presiden di Gedung MPR, pada Ahad 20 Oktober 2019. Dari pidato
sepanjang 10 halaman yang dibaca Jokowi, tidak ada yang membahas mengenai HAM,
hukum dan pemberantasan korupsi.
Dalam pidatonya, Jokowi memaparkan lima program yang
menjadi fokus pengerjaan dalam lima tahun mendatang. Kelima program itu adalah
pembangunan sumber daya manusia, meneruskan pembangunan infrastruktur, penyederhanaan
regulasi Undang-Undang Cipta Lapangan Kerja dan Undang-Undang Pemberdayaan
UMKM, penyederhaan birokrasi investasi, dan transformasi ekonomi.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan
alasan mengapa Jokowi tak menyinggung soal HAM dalam
pidatonya.
Menurut dia, yang Jokowi sampaikan adalah pidato
pengukuhan, bukan pidato kenegaraan seperti pada 16 Agustus 2019. Sehingga,
yang terkandung dalam pidato pengukuhan adalah sebuah visi Indonesia pada 2045.
"Sebuah haluan yang harus kita jalankan sebagai suatu bangsa agar punya arah," kata Hasto di Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat pada Ahad, 20 Oktober 2019.
ROSSENO AJI | ANDITA RAHMA
0 komentar:
Posting Komentar